Minggu, 31 Oktober 2010

Benar-benar perlu Diasuransikan

Pilihlah barang Anda yang benar-benar perlu diasuransikan sehingga Anda tidak akan rugi.
salam,
Dwika-ExecuTrain


Sedia 'payung' agar tak mati gaya
Oleh: Mike R. Sutikno

Wacana pemindahan ibu kota menjadi menu favorit yang terhidang di meja obrolan warga Jakarta akhir-akhir ini. Warga bagaikan kegerahan pada musim hujan menyambut wacana pemindahan pusat pemerintahan itu. Maklum masalah macet dan banjir, Jakarta selalu sukses mengukir prestasi menjadi jawara sejagad.

Harapan dari perpindahan ibu kota adalah dapat mengurangi kepadatan penduduk dan mempersempit kemacetan yang pada akhirnya akan mengatasi banjir.

Konon semasa penjajahan Belanda masalah banjir ini memang sudah ada. Barangkali inilah alasan mengapa para jajaran alumnus gubernur Jakarta tetap bisa senyum sumringah dengan banjir yang rajin mampir tiap tahun. Bah..!

Rasanya aneh jika Singapura yang terkenal superrapih dan bersih kebanjiran, tetapi hal ini benar terjadi. Di Indonesia tahun ini saja terjadi banjir bandang di Wasior, Papua Barat sampai di Kramat Jati, Jakarta. Banjir saat ini juga makin bergaya, makin luas wilayah pemasarannya tidak hanya di desa-desa, kota-kota, negara berkembang bahkan negara maju pun tak luput dari ekspansinya. Mungkin tak mau kalah dengan modernisasi, banjir pun berurbanisasi.

Banjir urban adalah banjir yang melanda wilayah perkotaan. Sebuah negara tropis umumnya memiliki dua pergantian musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Namun khusus di negara kita, alam dengan murah hati menambahnya dengan bonus musim banjir.

Kalau sudah memasuki bulan yang berakhiran dengan "..ber...ber.." ( September-Desember), warga Jakarta siap-siaplah kedinginan dan kebanjiran.

Sayangnya kesa-daran masyarakat terhadap banjir urban ini sangat kurang. Padahal ini bisa terjadi di mana saja kepada siapa saja selama musim hujan. Tak hanya membanjiri perkampungan padat penduduk.

Banjir urban tak malu-malu menggenangi wilayah elite tempat para warga kelas atas bermukim. Kaum berduit mungkin tak segan merogoh kocek untuk menginap di hotel sampai banjir surut.

Masyarakat kebanyakan mungkin terpaksa bermukim di tempat penampungan dan meng-andalkan bantuan pemerintah di posko-posko darurat. Yang pasti, tak peduli kaya atau miskin semuanya menderita kerugian finansial akibat banjir.

Siapa pun seharusnya mampu mengantisipasi risiko keuangan keluarga yang satu ini, sehingga jika musibah banjir menimpa, Anda tak mati gaya.

Ada tiga jenis kategori kerugian yang bisa menimpa keluarga anda jika terjadi musibah banjir, yaitu korban jiwa, korban kesehatan, dan korban harta benda.

Kerugian akibat timbulnya korban jiwa dapat kita hadapi dengan asuransi jiwa. Kerugian yang terjadi akibat pengeluaran biaya kesehatan dapat kita antisipasi dengan asuransi kesehatan. Sementara kerugian harta benda dapat kita minimalkan dengan asuransi harta benda, atau sering disebut dengan asuransi kerugian.

Harta benda yang mengalami kerusakan langsung akibat banjir adalah yang berbentuk fisik. Dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu rumah, kendaraan, perabotan atau isi rumah.

Beberapa jenis asuransi kerugian
# Asuransi kebakaran: Harta benda yang umumnya diasuransikan dengan jaminan asuransi kebakaran adalah rumah tinggal, kantor, ruko. Ganti rugi diberikan kepada tertanggung atas kerusakan atau kerugian harta benda yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh kebakaran, sambaran petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, serta asap yang berasal dari kebakaran harta yang dipertanggungkan.

Membeli asuransi rumah serupa membeli makanan cepat saji. Ada paket standar dan ada pula paket khusus. Luas jaminan asuransi rumah yang standar meliputi jaminan atas keba-karan, kejatuhan pesawat, dan tersambar petir.

Jika anda membeli asuransi kebakaran dengan polis standar maka yang perlu dike-tahui adalah bahwa terjadinya gempa bumi, banjir itu merupakan bencana alam yang tidak dilindungi oleh produk asuransi standar.

Anda dapat meminta perluasan jaminan dengan penambahan jumlah premi.
# Householder Comprehensive: artinya asuransi rumah yang melindungi bangunan dan isinya, termasuk liability (tanggung jawab pihak ketiga) si pemilik rumah, termasuk penggantian biaya penginapan akibat banjir.
# Asuransi Properti All Risks: Jaminan dalam program asuransi jenis ini lebih luas daripada asuransi kebakaran. Asuransi All Risk, memberikan ganti rugi atas kerusakan atau kerugian harta benda yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh peristiwa yang tiba-tiba dan tidak terduga kecuali oleh hal-hal yang dikecualikan yang disebutkan di dalam polis.

Jaminan yang diberikan oleh program asu-ransi ini antara lain kerugian akibat bencana alam seperti banjir, tanah longsor, badai. Harta benda yang biasanya dipertanggungkan dengan polis asuransi ini adalah pabrik, gedung perkantoran, hotel, dan apartemen.
# Asuransi Kendaraan Bermotor: Umumnya pertanggungan meliputi kehilangan /kerusak-an kerangka ataupun aksesori kendaraan ber-motor yang dipertanggungkan. Jaminan dasar dari asuransi kendaraan bermotor meliputi risiko tabrakan, kebakaran, kendaraan terbalik, sambaran petir, kehilangan akibat pencurian, termasuk pencurian dengan kekerasan.

Dalam asuransi kendaraan bermotor, pihak asuransi kini juga menawarkan program-program yang merupakan 'perluasan' pertanggungan seperti tanggung jawab pihak ketiga, kecelakaan diri baik pengemudi maupun penumpang, dan kerusakan akibat kerusuhan

Tip membeli asuransi kerugian
# Pilihlah barang yang benar-benar perlu diasuransikan sehingga tidak akan rugi. Ini terutama ketika Anda mau memasukkan perabotan rumah tangga ke dalam cakupan asuransi kebakaran.
# Identifikasikan barang/objek yang akan diasuransikan secara jelas dan spesifik.
# Jangan mudah tergiur dengan per-usahaan asuransi yang memberikan tingkat premi yang rendah atau potongan premi yang tinggi. Bisa-bisa mereka tak mampu membayar klaim Anda.
# Dapatkan cakupan pertanggungan asuransi yang paling baik.
# Bacalah dengan cermat dan telitilah isi pernyataan polis dan pasal-pasalnya ( jenis asuransi, luas jaminan, premi).
# Tanyakan mengenai prosedur klaim yang nantinya Anda lakukan sebelum menyetujui suatu penerbitan polis asuransi.

Manajer investasi Sendiri

Anda dapat menjadi manajer investasi untuk dana sendiri untuk saham. Anda da-pat memperoleh dividen, bebas memilih strategi fokus atau diversifikasi, aktif atau pasif, tidak kena fee masuk dan fee keluar, dan dapat mene-rapkan prinsip dasar investasi ala Peter Lynch.
salam,
Dwika-ExecuTrain


Menjadi manajer investasi sendiri
Oleh: Budi Frensidy

Menyaksikan tingginya return saham dalam 2 tahun terakhir, sangat wajar jika banyak pemilik uang tergoda untuk mengalihkan dananya dalam bentuk saham. Siapa yang tidak tergiur dengan return saham yang mencapai 86% tahun lalu dan 40% hingga Oktober tahun ini. Itu baru capital gain dan belum termasuk dividen.

Sebagian dari mereka lalu mencari tahu apakah sebaiknya berinvestasi saham langsung atau melalui reksa dana saham? Isu di atas sejatinya cukup sering dibahas di harian Bisnis Indonesia. Namun, beda penulis tentu beda pula argumen dan rekomendasinya.

Sebenarnya ada persoalan yang lebih penting daripada pertanyaan di atas. Bahwa di balik besarnya return, investor tidak boleh mengabaikan tingginya risiko saham.

Jika sedang tidak beruntung, investasi saham bisa membangkrutkan kita dengan kerugian sampai 51% dalam setahun seperti yang terjadi pada 2008. Atau merosot 65% dalam 15 bulan seperti yang berlangsung pada periode Juni 1997-September 1998.

Mau yang lebih dahsyat lagi? Investor saham di bursa Tokyo harus rela portofolionya turun sampai 75% selama 21 tahun terakhir karena indeksnya pernah mencapai 38.000 pada 1989 dan sekarang nongkrong di kisaran 9.500.

Di depan mahasiswa secara bercanda saya suka mengatakan karena kejatuhan tajam indeks saham tersebut membuat orang Jepang bertekad untuk berumur panjang. Investasi saham mereka 21 tahun lalu belum balik modal dan mereka tidak rela portofolio mereka terus rugi. Mereka ingin menyaksikan keuntungan dari investasi saham mereka.

Ini terjadi karena indeks Nikkei pada 1989 mengalami bubbling terutama untuk harga saham properti. Oleh karena itu, orang Jepang lebih suka menyebut bursanya sebagai Pasar Modar dan bukan pasar modal. Anda tentu tahu kan artinya 'modar'?

Kelemahan

Setelah memahami soal return dan risiko saham, para calon investor sebaiknya melaku-kannya secara langsung. Sedikitnya ada lima kelemahan berinvestasi melalui reksa dana saham di mata saya.

Pertama, Anda tidak akan memperoleh dividen sebab dividen yang diperoleh reksa dana saham akan direinvestasikan dalam saham dan tidak dibagikan karena satu atau dua alasan. Untuk Anda ketahui, dalam 5 tahun terakhir, investor saham langsung mendapatkan dividend yield sekitar 3% per tahun untuk saham-saham LQ-45 dan lebih besar lagi yaitu 6-8% untuk saham lapis kedua dan ketiga.

Kedua, reksa dana saham sering mengenakan subscription fee dan redemption fee. Biaya ini tidak dialami investor saham langsung. Jika biaya masuk keluar ini sampai 3% atau lebih, siap-siap keuntungan bersih investasi Anda akan tergerus sebesar ini.

Biaya sebesar ini ketinggian karena yang dilakukan manajer investasi sesungguhnya dapat ditebak yaitu membeli saham-saham berkapitalisasi besar yang juga masuk dalam LQ-45.

Ketiga, para manajer investasi pengelola reksa dana saham umumnya menerapkan strategi aktif dengan mengandalkan analisis teknikal. Akibat strategi dan pendekatan ini, mereka bertransaksi dengan sering sehingga biaya transaksi pun menjadi besar.

Padahal Barber dan Odean menuliskan di Journal of Finance (2000) bahwa, Trading is hazarduous to your wealth. Tidak mengheran-kan, jika sebagian besar reksa dana saham hanya mampu memberikan return (kenaikan NAB) di bawah return pasar (IHSG).

Dalam 9 bulan pertama tahun ini, hanya ada tiga reksa dana saham yang memberikan return di atas IHSG. Jadi, sudah tidak dapat dividend yield, capital gain investor dalam reksa dana saham sebagian besar juga lebih rendah daripada yang diperoleh investor saham langsung dengan strategi pasif menggunakan analisis fundamental.

Keempat, manajer investasi reksa dana saham umumnya menerapkan strategi diversifikasi agar risikonya minimum. Padahal diversifikasi juga mengandung kelemahan. Dari artikel saya di kolom ini 2 tahun lalu Anda mungkin masih ingat empat kelemahan diversifikasi.

Diversifikasi juga pilihan. Pertama, diversifikasi itu berangkat dari paradigma minimisasi risiko dan premis bahwa investor itu adalah risk-averse. Diversifikasi menjadi kurang tepat untuk investor individual yang risk-taker dengan paradigma maksimisasi return.

Kedua, melakukan diversifikasi membuat Anda tidak fokus. "The more you diversify, the less you know about any one area," tulis William J. Oneil. Ketiga, strategi diversifikasi akan membuat beta portofolio sekitar satu sehingga kinerja investasi akan bergerak mengikuti IHSG.

Ketiga, diversifikasi akan membuat Anda tidak gesit dalam menyikapi dan mengantisipasi pasar terutama ketika pasar mulai bearish.

Menyadari kelemahan di atas, sebagai investor individual, sejak setahun terakhir saya lebih menyukai dan menerapkan portofolio yang mengandung 6-8 saham saja dan akan menguranginya lagi menjadi 3-5 saham mulai tahun depan.

Investor saham langsung juga dapat melakukan diversifikasi sendiri jika dia setuju dengan strategi diversifikasi dan mempunyai dana minimal Rp100 juta. Namun, dia mempunyai pilihan lain yaitu fokus jika dia ingin memaksimalkan return.

Kelima, sebagai investor saham langsung, Anda dapat menerapkan prinsip dasar investasi buy what you know and know what you buy seperti yang dianjurkan Peter Lynch. Manajer investasi, karena harus diversifikasi dan masih memercayai analisis teknikal dan momentum, kadang mengabaikan prinsip utama ini.

Ketahuilah, jika manajer investasi itu sangat khawatir kinerja reksa dana kelolaannya di bawah return IHSG karena akan memengaruhi penilaian publik dan prospeknya.

Intinya, untuk saham, Anda dapat menjadi manajer investasi untuk dana sendiri. Anda da-pat memperoleh dividen, bebas memilih strategi fokus atau diversifikasi, aktif atau pasif, tidak kena fee masuk dan fee keluar, dan dapat mene-rapkan prinsip dasar investasi ala Peter Lynch.

Great Enjoyment

Creative people’s openness and sensitivity often exposes them to suffering and pain, yet also to a great deal of enjoyment
best regards,
Dwika - ExecuTrain


Creative people
Desember 16, 2009 oleh bramantioprastyaji

1. Creative people have a great deal of physical energy, but they’re also often quiet and at rest.

I agree with the opinion above, some creative people need time to calm down, calm and silent for a moment. In the period of “calm” this is the creative people think and pour the thoughts. A clear mind and apart from the stress, routines and other activities, can produce things creative. Therefore, although the creative people who have great energy, often calm down to think creatively.

2. Creative people tend to be smart yet naive at the same time

I am confused with this opinion, but creative people tend to be not a smart person; although not denying that there are also people who are creative and smart. It’s a creative person is not usually the same as ordinary people. I often find the creative people who “Naive”, which they did not flaunt his creative power to others.

3. Creative people combine playfulness and discipline, or responsibility and irresponsibility

I agree with this opinion. Creativity can arise if we are in good condition. Only a few people who can combine playfulness and discipline proportions are balanced. People like this can produce creative thoughts. They’re not too stressed because of high routine, and not too relaxed in the play.

4. Creative people alternate between imagination and fantasy and a rooted sense of reality

Creative people usually start thinking with an imagination. With a limited imagination and the barriers that prevent people in thinking freely, making a lot of people who are not creative, and tend to be followers / audience than the people who succeed with his creativity. So that the creative minds should start from the imagination.

5. Creative people trend to be extroverted and introverted

Similar to the Mihaly opinion of number 1, where creative people tend to be quiet and a loner at certain moments, namely when he thought and imagination. But they are not always alone, they can adjust the balance between hanging out or socializing and silent.

6. Creative people are humble and proud at the same time

I agree with the above opinion, this is because Most creative people do not show explicitly the power or their ability. But when they took out of his ability, people who look to be struck.

7. Creative people, to an extent, escape rigid gender role stereotyping

I am really confused with this opinion, but creative people usually think “out of the box”, so most of them are not rigid and fixed to the circumstances or the situation now. Creative people are not easily influenced by stereotypes, gender stereotypes that say that men should work and tend to be controlled as head of household, and women should only be busy in the kitchen.They do not yield to what they say. But they have a style, way, and individual tastes that distinguish them from ordinary people.

8. Creative people are both rebellious and conservative

I agree with these opinions. Creative people are not fixed and static in a situation, they always break through and penetrate the boundaries of existing. Creative people do not tend subject to the regulations. But in a break out of state, creative people are not too far, they remain on the conservative path, although not subject to the ways that conservative.

9. Most creative people are very passionate about their work, yet they can be extremely objective about it as well.

I agree with this opinion, this is because creative people are enthusiastic and excited about the job he loved. However, creative people who do not fanatic and hyperbole to work it.
10. Creative people’s openness and sensitivity often exposes them to suffering and pain, yet also to a great deal of enjoyment

This opinion is for me a little confusing, but the creative spirit that is open and sensitive can result in 2 things for them. The first is that they can experience suffering and pain that hurts.However, they also get the joy and enjoyment in large amounts in their souls.

In conclusion, I think the 10 paradoxes expressed by Mihaly Csikszentmihalyi is the result of a very good analysis and very useful for those who try to be creative. If seen from the above statements, then the creative people do not see the world only a 2-sided, the world is not limited to black or white, good or bad, and the left or right. But not limited to this world.

Working on a Problem

If you are working on a problem and getting nowhere, leave it for a while and let your subconscious – your depth mind – to take over. Soon, new ideas and facts will inspire new associations and innovative combinations.
best regards,
Dwika-Executrain

How to be creative and think creative
**bebas2u.blogspot.com

- Listen to music, many different varieties. If you have cable radio, this is a great way to have a commercial free extended play of virtually any classification of music available. Try something you are not as familiar with: world music, gospel, Celtic, baroque...stretch your appreciation, awaken your spark.
- Set a timer for 15 minutes and free write. Without editorializing or judging your thoughts, just let your pencil go back and forth across the page. Let your mind and words dance and swim anywhere and everywhere.
- Get up and get into physical motion. A walk, a dance, a jog, a stretch, a hop. Does not matter what the movement is, simply do it. In conjunction with listening to music, your creativity will be compelled to be burst forth
- Explore the many facets of intimacy. From the face to face, heart to heart tenderness of physical closeness to the multisensory experience of connecting with another soul, intimacy may evoke one of the most intense streams of creative flow.
- Read quotes and classic literature. Learning from the genius of creative thinkers of the past will illuminate your creative genius of today.
- Develop relationships that encourage intentionally satisfying, in depth discussion. From the meandering, awakening talks that are produced, results will be spontaneous and abundant.
- Write haiku, a simple form of poetry you probably learned about in school. A three lined poem comprised of an opening line of 5 syllables, a closing line of 5 syllables and a middle line of 7 syllables, see what you can powerfully craft in the fewest words.
- Take ample time in quiet through meditation, prayer and spiritual study. Peace, contentment, satisfaction and creativity will follow.
- Spend time both participating with and observing the nature which surrounds you. Caring for your environment, being a steward of plant life joins the human creative spirit with the Earth.
- Attend theatrical events and concerts. Support the performing arts and see what they teach your creative being.
- Find a new recipe and try it out. The more variety you partner with in your kitchen, the more you will partner simply and effortlessly with you creative flow.
- Think sideways; explore the least likely directions; abandon step-by-step approach and thinking 'to one side' and master the 'lateral thinking' approach.
- Sharpen your brain – communicate and exchange ideas with other creative people as often as you can. This is useful not only for stimulating idea generation but also for giving you an opportunity to validate your ideas through professional colleagues.
- If you are thinking along a certain line and nothing happens, stop. Step out of your shoes, analyze the problem again and see if you can come up with a new approach.
- If you are working on a problem and getting nowhere, leave it for a while and let your subconscious – your depth mind – to take over. Soon, new ideas and facts will inspire new associations and innovative combinations.

Ibu Rumahtangga Bertitel Pengusaha

Bisnis yang tepat untuk ibu rumah tangga pastilah bisnis di rumahan. Sang suami harus membantu sang istri mendapatkan bisnis yang bisa dikendalikan dari rumah.
salam,
Dwika-ExecuTrain


Jadilah Ibu Rumahtangga Bertitel Pengusaha
Diposkan oleh Hendri Nova

Sudah tidak zamannya lagi status ibu rumahtangga, dijadikan alasan untuk berhenti berkarir. Apalagi yang sudah menempuh pendidikan tinggi, pasti terasa sia-sia ilmu yang didapat.

Apalagi tak ada jaminan sang suami akan terus menafkahi dan melindungi hingga ajal menjemput. Jika semua terenggut di tengah jalan, apa jadinya nasib yang sudah berubah jadi wanita tua.

Sang suami juga tidak boleh egois, dengan melarang istri untuk bekerja. Asalkan kewajiban rumahtangganya jalan dengan baik, berilah sedikit ruang untuk berekspresi.

Agar istri tidak jauh dari rumah, maka bisnis yang tepat untuk dirinya pastilah bisnis rumahan. Karena itu, sang suami harus membantu sang istri mendapatkan bisnis yang bisa dikendalikan dari rumah.

Jika itu didapatkan, maka anak-anak akan tetap dalam pengawasan ibunya, istri pun tak bosan dalam rutinitas rumahtangganya. Anda pun akan makin disayang istri, karena memberinya peluang untuk lebih berarti.

Ada banyak bisnis yang sekiranya bisa dikendalikan dari rumah. Sebutlah bisnis makanan, peternakan, kedai kecil-kecilan, catering dan masih banyak lagi.

Buku berjudul Ide-Ide Bisnis Untuk Ibu-Ibu Rumah Tangga ini, bisa menjadi awal untuk berusaha. Banyak ide yang bisa diambil, sehingga sang istri bisa jadi penguat sendi ekonomi keluarga.

Tidak hanya melulu tentang ide, juga ada petunjuk mengembangkan usaha. Sudah pasti pula, ada petunjuk untuk mengurus izin usaha, agar bisnis makin lancar.

Buku ini wajib dimiliki kaum ibu yang sudah berbisnis dan yang masih menjadi status ibu rumah tangga tok... Mulailah berkarya, sehingga sang suami terbantu dalam mencari nafkah. Hendri Nova

Judul : Ide-Ide Bisnis Untuk Ibu-Ibu Rumah Tangga
Pengarang : Rizem Aizid
Penerbit : DIVA Press
Cetakan : Pertama, Agustus 2010
Tebal : 126 Halaman
Diposkan oleh Hendri Nova di 03.20
Label: DIVA Press, resensi buku

Pilihan atas kebuntuan

Seperti sebuah jalan lain adalah pilihan atas kebuntuan penjualan. Sebagai pengguna jalan kita sering berfikir praktis agar terhindar dari kemacetan.
salam,
Dwika-ExecuTrain


Marketing Alternative,Solusi kebuntuan Bisnis
by Lukman Setiawan

Sebagai pengguna jalan kita sering berfikir praktis agar terhindar dari kemacetan.
Marketing alternative, seperti sebuah jalan lain adalah pilihan atas kebuntuan penjualan.

Kafi Kurnia mengatakan jalan alternatif yang dibuat harus lebih dari satu. Sebab, kompetitor juga akan mencari jalan alternatif. ''Jalan alternatif yang penting adalah dalam hal memasarkan produk dan meningkatkan kualitas produk''

Seminar ciamik ini dihadirkan oleh Forda UKM Jatim,JTV dan Yamaha pada 5 Mei 2009 di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya.

Setiap orang tidak perlu melihat handicap yang dimilikinya.Sebaliknya berfikirlah apa yang bisa kita lakukan dengan apa yang kita miliki.

Danny Trejo, bintang film tersohor Hollywood telah memutuskan cara berfikir terbalik ini.Dibesarkan didaerah“hitam”,memberi inspirasi kepadanya mengambil profesi kelam sebagai penjual Narkoba.Sedari kecil hingga dewasa penjara adalah rumah kedua baginya.Hingga suatu hari dia berjumpa dengan seorang sutradara Hollywood.

Sang sutradara memberikan pilihan bahwa Holywood pun memerlukan figur-figur antagonis dalam film film hero.Film memang memerlukan wajah cantik juga tampan sebagai magnet agar sebuah tayangan berdaya tarik.Tetapi film juga memerlukan wajah sangar nan seram sebagai figure jahat yang akan menggenapi cerita.

Selepas dari penjara Trejo mencoba peruntungan ke Holywood.Latarbelakang residivis dan segebok catatan criminal tak dihiraukannya.Setelah casting peran, dia dipercaya membawakan karakter penjahat sesuai dengan pengalaman hidupnya.

Amazing!titik balik perjalanan hidup pun dimulai, kalau sebelumnya dia berperan sebagai penjahat sesungguhnya di dunia nyata.Semenjak itu dia berperan sebagai spesialis penjahat didunia acting.Peubahan tentu didapatnya.Dollar dan kenyamanan hidup serta nama besar mengikutinya.

Di tataran bisnis, bagi pengusaha kecil marketing alternative berarti kreativitas.Marketing berarti menjual dengan memberi muatan kreatif product .Rawon Setan,Bakso Tuyul,Soto Edan nampak sebagai biang penasaran.Meski contents sama dengan competitor tetapi ‘tempelan” ini akan menaikkan nilai instrinsic jualan kita.
Pencitraan product membuat customer rela merogoh kocek tanpa segan.

Di Negeri Kita harga seliteran air kemasan hanya ribuan.Di negeri manca Air Kemasan Merk Hawaii dibanderol USD 40 per 750 ml.Pencitraan sebagai air murni berasal ribuankaki dibawah laut Hawaii .Soal rasa bisa sama, soal harga bergantung komunikasi rupanya.

Lihatlah,Kodak tak menjual Film atau Kamera pocket melainkan kenangan.Coke tidak menjual minuman berkarbonasi melainkan Semangat dan keceriaan.Levi’s tidak menjual celana atau baju jeans melainkan idea besar kaum muda.Never sell a product but revolutionary idea.

Om Bob Sadino, pernah bercerita ke Kafi Kurnia tentang keanehan perilaku pasar kita. Saat itu di Kemchicks, Supermarket Kemang- Kangkung jarang laku.Kangkung segar asal Cibeureum, meski kualitas terbaik tak pernah habis meski hanya sebakul.

Suatu kesempatan Om Bob pergi ke Taiwan,didapatinya cara menjual kangkung unik.Kangkung dijual dipasar hingga ke akarnya.Tentu pengetahuan ini sangat menggelitik dan ingin dicobakan di tanah air.Supplier diundang, standar kangkung baru ditetapkan.Image ditanamkan dengan label Kangkung Taiwan.Penjualan melesat meski harga telah dinaikkan berlipat.

Lucunya banyak konsumen memuji barang baru om Bob,meski secara fisik hanya bertambah akar.Tetapi sungguh image kembali berkiprah,label yang ditempelkan menggubah hasil akhir.Kalau yang pertama dibanderol Rp1.500 per ikat tak ada yang tertarik.Hanya dengan merubah image sebagai produk import harga Rp 15.000 per ikat bukan kendala.Bagaimana menurut anda?

Posted by Lukman Setiawan

Filosofi Roda

Filosofi roda telah memberi pembelajaran, hidup dibawah/diatas sama nikmatnya. Di atas bersyukur saat dibawah bersabar. Apalagi yang kita risaukan?
salam,
Dwika-ExecuTrain


Syukur ditabur, Nikmat berhambur
Posted by Lukman Setiawan

Watch your thoughts, because your thoughts become your words,Watch your words, because your words become your actions,Watch your actions, because your actions become your destiny.

- Mahatma Gandhi

Acap kita memulai hari dengan keluhan, hukuman,rasa keterpurukan.Maka yakinlah hari itu adalah hari terburuk bagi anda.Apa yang kita rasakan akan menarik apa yang akan terjadi, apa yang kita peroleh.Semua yang mendominasi alam pikiran akan menjelma menjadi kenyataan(The Secret,Rhonda Byrne).

Dalam sehari ada banyak tarikan antara keinginan negative-positive saling berseliweran.Konon jumlahnya bisa mencapai angka 60.000 kali.Tarikan ini akan saling bertumbukan sehingga yang terkuat akan meraja, menggerakkan pikiran menjadi nyata.Mengecilkan apa yang kita pikirkan ternyata hanya merugikan.Tak ada nilai yang menguntungkan.

Saya bisa menilai sebuah pribadi dari statement, dari apa yang diperbincangkan apa yang dituliskan.Sebagaimana yang dikatakan Bapak Ahimsa India diatas apa yang menjelma jadi kata-kata adalah berawal dari apa yang dipikirkan.
Acap saya menerima kenyataan yang tidak sesuai harapan.

Kekecewaan,kedongkolan,frustasi semua pernah singgah dihati.Sedih mulai dari level terendah hingga level terparah semuanya telah pula terasa.Tapi apakah warna sedih bisa merubah kelamnya duka bisa bernuansa ceria,bahagia?Tidak,karena muaranya adalah diri sendiri.Segala duka, kecewa hanya akan bisa diobati oleh pikiran dan hati sendiri .

Nasehat, penghiburan, kata semangat serta motivasi sahabat hanyalah obat.Lumbungnya berpulang kediri, hendak diapakan?Segera ditelan atau hanya didiamkan, diminum,rasakan atau biarkan.Perhatikan,adakah yang bisa menyembuh sehatkan tanpa diri saya yang memutus-menggerakkan?

Diujung pencarian ketemulah sebuah kata kunci ”panglima dari apa yang saya rasakan hanyalah pikiran dan hati”.Kalau saya bisa mengendalikan, mengarahkan keduanya ke alam positive semua akan menjadi positive.Sebaliknya yang saya pikirkan, rasakan negative yang diperoleh negative pula yang kita dapatkan.

Yang membedakan satu pribadi sukses pribadi gagal adalah apa yang dilakukan.Banyak orang hanya berniat saja, berkeinginan saja maka hingga kiamat tak ada yang didapat.Sebaliknya pribadi yang cepat mengambil keputusan yang diyakini akan mendapati keajaiban terjadi.Tindakan ini tak jarang juga buah dari apa yang terucap.
Mengafirmasi kata-kata motivasi sejatinya akan kembali ke dirisendiri.Telinga yang terdekat dari yang kita cetuskan adalah telinga sendiri.

Tulisan yang kita rangkai indah sesungguhnya yang paling awal membacanya adalah mata sendiri.

Cara termudah mulai memotivasi diri hanyalah mencari celah nikmat yang didapat.Bisa dilihat, bisa juga mengenang yang telah dibuat.Semuanya bisa terasa hebat,lebat.Sering keluh kesah, tidak puas menenggelamkan apa yang telah kita miliki.Sebaliknya membayangkan semua yang tidak ada, belum kita peroleh akan merentang jarak penyesalan,kekufuran.

Saya tidak pernah terbersit telah mendahului memasuki fase sempurna dalam pencapaian hidup.Masih banyak yang perlu dirubah, ditata,diperbaiki juga dinasehati.Tetapi semangat saya tak pernah berhenti untuk selalu mencari dan menempa diri.

Kehidupan adalah pilihan, kemana Anda berbelok adalah hak Anda sendiri. Dengan tidak ada maksud membelokkan Anda, apa lagi memaksa Anda untuk ikut saya, kehidupan saya dimulai dari afirmasi positive.Berucap Syukur mulai dari pagi,mata terbuka, hati bicara ,syukur ditabur nikmat berhambur .

Dan jika ada yang bertanya, apa kendaraan yang saya gunakan, saya sedang mendidik diri untuk tidak sombong ketika di atas, tidak bersedih tatkala di bawah. Sebagaimana roda berjalan, bukankah tidak ada yang namanya keadaan permanen untuk senantiasa di atas.

Berterusan bahagia bisa memabokkan,melenakan dan akhirnya bisa menenggelamkan.Sedih tak berkesudahan bisa membuat diri rapuh,frustasi tak bertepi.Allah SWT telah berikan semuanya serba seimbang.Didiklah hati selalu berharap, ikhtiar dan bersemangat mengubah kondisi- keadaan.

Filosofi roda telah memberi pembelajaran ,hidup dibawah/diatas sama nikmatnya.Diatas bersyukur saat dibawah bersabar .Apalagi yang kita risaukan?

Lse ,Kauman~Mojosari,24 April 2010
Sekeluar dari Pitstop kehidupan.....
Posted by Lukman Setiawan
Anda paham sebelum menuai usaha haruslah ada masa mencangkul, menabur, menanam, mengairi, manyiangi. Bahkan tak jarang usaha saat itu Anda perlu bermandi peluh, darah juga air mata. Sudahkah Anda telah melakukan hal ini?
salam,
Dwika-ExecuTrain


Usaha Jalan , dan kita tetap bisa berjalan-jalan
**lukmansetiawan.blogspot.com

Pemimpin dimanapun kehadirannya sangatlah dibutuhkan,instruksinya diperlukan saat kita bingung menentukan arah.Nasehatnya dibutuhkan saat kita bimbang menentukan langkah. Sedang motivasi dirindukan saat semangat kendur.

Dunia pendidikan tanah air mengenang Tokoh Ki Hajar Dewantara yang sangat indah menggambarkan nilai ideal seorang pemimpin. Dengan Slogannya yang terkenal, Tut Wuri Handayani ,di depan memberi tauladan dengan contoh yang baik, saat seiring selalu mensupport dengan motivasi dan ketika dibelakang memberi dorongan.

Pemimpin ideal hadir dari pribadi yang mampu memenangkan persaingan. Dunia olahragapun telah menginsipirasi bahwa untuk menjadi pemenang haruslah sanggup bersaing sejalan dengan semangat Citius, Altius, Fortius.Paling Cepat Paling Kuat Paling Tinggi .

Dewasa ini karena bermunculannya kompetitor bisnis telah membentuk kondisi persaingan yang serba ketat dan berat disegala bidang kehidupan. Siapa yang bisa membaca peluang, mampu berkelit dari masa sulit ,mengubah tantangan menjadi harapan dialah yang akan tampil kedepan sebagai pemimpin.

Lihatlah beberapa organisasi bisnis sebagaimana Jamu Jago yang identik dengan Jaya Suprana atau Sari Ayu yang lekat dengan Dr Martha Tilaar ,Primagama dengan Purdi E. Chandra dan Bob Sadino dengan Kemchicksnya.

Mereka semua lahir sebagai pemimpin bisnis melalui serangkaian ujian dan hambatan yang tidak mudah. Tetapi apakah kesuksesan itu dilewati selalu dengan kehadiran sang pemimpin di garda depan operasional bisnis mereka?Ternyata tidak mereka hanya mengawal bisnis mereka di masa pembentukan, tetapi pada saat yang tepat mereka menarik diri dari campur tangan langsung atas usahanya.Untuk selanjutnya membiarkan sistem yang berjalan mengarungi lautan kehidupan yang sesungguhnya.

Tugas sang pemimpin adalah meletakkan dasar , sistem dan nilai yang nantinya menjadi pedoman dan acuan dalam kegiatan harian. Kenapa hal ini bisa terjadi? seorang pemimpin justru sebaiknya memposisikan diri pada tataran perencana dan pengontrol dan bukan di level operasional.



Di dunia bisnis peran pemimpin memang sangatlah strategis.Apalagi bisnis adalah dunia yang mempunyai tingkat resiko sangat tinggi,setiap peluang yang menjanjikan selalu juga diiringi dengan kemungkinan kegagalan. Setiap perubahan dapat menimbulkan konsekuensi.Setiap langkah perlu diperhitungkan untung atau rugi.


Saat itulah justru pemimpin memasuki masa-masa pembentukan, penempaan yang sesungguhnya sehingga akan menemukan jati diri yang hakiki. Kualitas kepimpinan akan diuji oleh sekolah kehidupan, bertahan berarti lulus dan naik ke level berikutnya. Atau gagal yang ditandai dengan menurunnya performa usaha yang sedang digelutinya hingga melemparkan yang bersangkutan dari jalur yang dilaluinya.


Apa yang berlaku di organisasi pada umumnya ternyata mengalami pengecualian pada organisasi bisnis, campur tangan peranan pemimpin dalam operasional usaha tidaklah diperlukan selamanya.Selalu hadirnya sang pemimpin justru menimbulkan ketergantungan.

Diawal pendirian , keterlibatan sang pemimpin dalam kegiatan operational dapat difahami karena biasanya segala sesuatu lebih mudah dimulai dari sedikit pemain sehingga pemimpin rangkap tugas peranan mulai dari konseptor hingga ke eksekutor.Berlebihnya tenaga justru akan berdampak pada tidak efisiennya organisasi bisnis.Terjunnya pemimpin secara langsung juga bisa berfungsi sebagai bentuk interaksi agar sang pemimpin mengenal,memahami potensi usaha yang dimilikinya.

Saat bisnis telah berkembang dan menemukan performanya, kehadiran pemimpin justru akan berakibat ketergantungan yang dapat menimbulkan terbatasnya daya kreasi, daya cipta serta daya saing untuk menyelesaikan setiap masalah yang muncul.

Yang lebih membahayakan lagi adalah apabila suatu usaha lebih menggantungkan figur pemimpin dalam menggerakkan roda usahanya.Kemudahan dan fasilitas yang didapat sesungguhnya telah mengakibatkan pengkerdilan pemikiran, bahwa hanya dengan “menjual” figur pemimpin, maka bisnis akan berjalan, order akan didapat dan roda usaha akan mampu digerakkan.

Contoh inilah yang terjadi pada kasus kolapsnya beberapa bisnis dibawah bendera Management Qolbu Group yang dikomandani Da’i kondang KH Abdullah Gimnastiar dari Bandung.

Seperti diketahui karena kesuksesan berdakwah KH Abdullah Gimnastiar telah memberikan banyak kemudahan berkiprah didunia bisnis. Kharisma dan pesona telah menjadi magnet, menarik apapun peluang. Bahkan usaha yang awalnya dimulai dari bakso, bengkel motor telah berhasil merambah kebeberapa sektor lain seperti broadcasting radio dan stasiun televisi lokal, hotel percetakan, penerbitan buku, travel hingga ke lembaga pelatihan dan sebagainya.

Dalam perjalanan waktu terbukti bahwa bertumbuhnya usaha-usaha itu tidak semuanya murni karena kemampuan mereka memenangkan persaingan dengan merubah peluang hingga menjadi pundi-pundi keuntungan.

Ada sebagian justru yang tumbuh sebagai usaha semu, keuntungan diperoleh hanya didapat dari”menjual” nama besar sang Da’i.

Pada sebuah wawancara ekslusive yang ditayangkan salahsatu teve swasta baru-baru ini, beliau memaparkan bahwa dengan mulai menurunnya aktivitas beliau dipentas Da’wah Nasional, berakibat secara signifikan atas turunnya performa beberapa bidang usaha bahkan ada beberapa yang kolaps dan terpaksa ditutup.

Seleksi alam akhirnya hanya memilih usaha yang benar-benar sehat dan profitable , mereka tumbuh karena kemampuan bersaing dan membaca peluang bukan karena berlindung atas figur dan nama besar sang pemimpin.

Hal ini terjadi karena beberapa usaha dimaksud tidak berkembang secara sehat.Melainkan mereka hanya bertumbuh dibalik kemashuran dan nama besar sang pemimpin.Memang nama besar bagi sebagian kalangan diyakini sebagai garansi.

Maka, begitu nama besar itu mulai meredup pesonanya akan berakibat redup pula kemudahan-kemudahan yang selama ini mereka dapatkan.

Inilah yang kemudian menjadi alasan kenapa “Maha Guru” Brad Sugar, membatasi bahwa sang pemimpin layak disebut enterpreuner hanya di saat usahanya benar-benar telah berfungsi dan berjalan sebagai mesin bisnis saat kita tidak terlibat lagi dalam urusan operasional langsung.

Atau menarik apa yang sering disampaikan oleh Purdie E. Chandra sang Jagoan dari kelompok Primagama yang sering melempar guyonan bahwa bisnis yang sehat adalah kalau usaha kita bisa berjalan dan sang pemimpin juga diwaktu yang sama bisa berjalan-jalan. Kita tentu faham yang dimaksudkan sebagai kepergian pemimpin adalah untuk selalu mencari idea Bisnis, peluang yang lebih besar, lompatan yang lebih tinggi atau harapan yang lebih prospektif.

Akhirnya kita paham sebelum menuai haruslah ada masa mencangkul, menabur,menanam, mengairi, manyiangi. Bahkan tak jarang saat itu kita perlu bermandi peluh, darah juga air mata.Sudahkah kita telah melakukan hal ini?(bigluk).
Posted by Lukman Setiawan at 2:12 PM 0 comments

Sabtu, 30 Oktober 2010

Makna berkecukupan

Terima setiap masalah sebagai sebuah konsekuensi.Kalau saat ini belum lagi kita menerima keberhasilan hidup, tentu kegagalan lah yang kita dapatkan.
Kegagalan memang guru terbaik yang dengannya kita akan memahami bagaimana manisnya keberhasilan.
salam,
Dwika-ExecuTrain


Kita menginginkan kekayaan kekurangan memberi arti makna berkecukupan dan syukur.
**lukmansetiawan.blogspot.com

Dalam kehidupan kita sering mendapati kenyataan tidak sesuai dengan harapan.Sebagaimana Minggu lalu saya menjumpai seorang kawan lama yang sekarang telah sukses sebagai pengusaha bisnis snack cemilan dan makanan ringan.

Secara kasat mata saya melihat symbol kesuksesan telah berada dalam genggaman.Rumah yang relative mewah, kendaraan mobil pribadi keluaran terbaru, beberapa mobil operational dengan beberapa motor terjajar rapi didalam garasi.Istri dan beberapa anak sebagai pelengkap kebahagiaan pun telah hadir mneyemarakkan rumah yang asri dan berada di tepi sebuah perumahan terkenal di kota saya.

Sebagai seorang pengusaha muda yang belum lagi genap berumur empatpuluh tahunan tentu semua orang telah menganggap dia sebagai seorang yang telah mencapai kebahagiaan dan kesempuranaan hidup.

Tetapi sore itu setelah saya dan dia berbasa-basi saling bercerita kondisi dan keadaan, maklum lebih sepuluh tahun tidak bertemu.Terlontarlah pernyataan yang menandakan rasa tidak puas atas apa yang telah dia raih.Ada beberapa obsesi yang ternyata belum dia sempat rasakan.Ya disatu sisi memang kegemilangan karir bisnis telah bisa diraih, tetapi karena sang teman memulai bisnis sedari muda ,bahkan saat dia berada di kelas 2 SMU dengan membantu orang tua.

Belum hadirnya anak laki-laki ternyata dianggap sebagai kekurangan yang harus juga didapatkan.Ya ternyata anak laki-laki oleh teman saya dianggap sebagai pelengkap dan kesempurnaan hidup.Dia beranggapan beberapa anak perempuan tidak akan mampu meneruskan tongkat bisnis yang telah dibangun dengan susah payah..

Memang Allah SWT tidak memberikan segala-galanya pada setiap orang. Tentu apapun yang oleh orang lain dianggap sebagai bentuk kesempurnaan. Tetap saja oleh yang bersangkutan masih dinilai sebagai kekurangan.Rumput tetangga selalu nampak lebih hijau dari rumput sendiri ...Ada yang mendapatkan kemudahan di bidang harta, jabatan tetapi tidak memiliki anak.Ada yang memiliki kesehatan yang prima, anak-anak yang dilahirkan sesuai dengan harapan tetapi berkekurangan secara materi.Ada yang pandai di sekolah, berprestasi di karier tetapi gagal membina kehidupan keluarga dan seterusnya.

Dalam lingkup keseharian kita juga sering merasa tidak puas dengan apa yang kita dapatkan.Apabila kita mendapatkan dua maka kita merasa kecewa karena tidak mendapat lima. Kalaupun kita telah mendapatkan tujuh maka kita kurang berbahagia karena belum mendapatkan sepuluh dan seterusnya.

Sebetulnya apabila kita tidak puas atas apa yang tidak kita dapatkan atau kita menginginkan sesuatu yang kita tidak mampu mencapainya sebagai sebuah bentuk keluhan(complaint).

Saat kita mengeluh rasa syukur dalam diri kita akan hilang dan tergantikan oleh "negative perspective thingking".Sehingga rasa ini akan menggerogoti kenikmatan atas apa yang berada didalam genggaman dan sebaliknya justru akan mengabaikan begitu banyak kesenangan yang telah kita peroleh.Sebagaimana dalam sebuah hadits Qudsi yang masyhur yang mahfumnya berbunyi “Seandainya seluruh Pohon didunia ini digunakan sebagai pena, dan seluruh Lautan digunakan sebagai tintanya maka tidak akan pernah habis ditulis oleh anak Adam kenikmatan Allah SWT yang telah didapatkan”

Kita menginginkan kemudahan, Allah SWT turunkan kesulitan sebagai pembelajaran untuk mendapatkan hikmah atas segala ujian.

Kita menginginkan kekayaan , Allah SWT mengirimkan kekurangan sebagai pembelajaran atas makna berkecukupan dan rasa syukur.

Kita menginginkan Kelapangan , Allah SWT memberi kita banyak keterbatasan sebagai pembelajaran untuk menghargai kesempatan yang telah kita dapatkan.

Kita menginginkan kesehatan , Allah SWT memberi kita rasa sakit sebagai pembelajaran untuk dapat memaknai kekuatan.

Kita menginginkan kebahagiaan, Allah SWT memberi kita kesedihan sebagai pembelajaran agar mengerti makna keberlimpahan.

Kalau kita menginginkan seluruh kehidupan ini dilewati secara sempurna tanpa terganggu oleh adanya kegagalan dan cobaan sebetulnya Allah SWT mampu lakukan, tetapi tentu tidak akan dipenuhi sebagaimana harapan semua manusia. Karena dibalik masalah yang timbul ada upaya, usaha doa serta airmata yang akan membuat hidup lebih indah dan bermakna.Terpenuhi segala kenikmatan hanya akan menjadikan lemah.

Kita tidak menerima apa yang kita inginkan melainkan kita hanya menerima apa yang kita butuhkan untuk hidup.

Para Enterpreuner sukses telah memberikan contoh dan tauladan , kebanyakan para tokoh yang menapaki jalur bisnis dengan beragam ujian.Semua dilewati dengan kejatuhan, kegagalan bahkan kebangkrutan.Contohnya Donald Trump, seorang pesohor bisnis bidang property di America bahkan diawal usahanya harus menanggung hutang beberapa Juta USD, tetapi dengan keyakinan dan kecintaan atas pilihan hidup yang dimilikinya telah berhasil membuktikan bahwa kegagalan tidak perlu disesali, tetapi justru dijadikan energi untuk merubah hidup menjadi lebih baik.

Untuk itu diperlukan tindakan dan evaluasi atas apa yang diterima, karena setiap keluhan yang disampaikan tidak akan membuahkan solusi melainkan hanya berkurangnya energi hidup dan menghasilkan kebuntuan.
Maka sudahkah kita bisa menerima setiap masalah sebagai sebuah konsekuensi.Bukankah semua unsur dikehidupan ini diciptakan berpasangan, sebagaimana Siang dan Malam atau Panas dan dingin atau Tinggi dan Pendek atau laki-laki dan perempuan?Kalau saat ini belum lagi kita menerima keberhasilan hidup, tentu kegagalan lah yang kita dapatkan.
Kegagalan memang guru terbaik yang dengannya kita akan memahami bagaimana manisnya keberhasilan. Bukankah kegagalan adalah sukses yang tertunda?
Sudah barangtentu semua berpulang lagi bagaimana kita menyikapinya.Karena kegagalan yang sesungguhnya adalah bila kita gagal menyadari adanya kekurangan dalam diri yang menjadi penyebab kegagalan terjadi. Karena kesuksesan memang hak setiap orang yang selalu siap menghadapi segala kondisi dan keadaan.
Lse,

Pengembangan diri

Kesalahan yang sering dilakukan oleh karyawan lama adalah tidak melakukan pengembangan diri. Puas pada pekerjaan yang telah dilakukan, alhasil mereka tertinggal oleh pendatang baru yang mempunyai kemampuan lebih dan terus melakukan inovasi-inovasi baru.
salam,
Dwika-ExecuTrain


Menjadi Orang yang Diperhitungkan
**Sumber: Bisnis Indonesia

Kepandaian dalam bekerja bukan satu-satunya jaminan menjadi orang yang diperhitungkan. Dibutuhkan strategi yang jitu, salah satunya memperlihatkan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan dan persoalan kantor.

Strategi ini harus dipahami oleh semua manajer, terutama manajer yang bekerja dl perusahaan internasional dan multi nasional karena tingkat persaingan antarpekerja begitu ketat. Oleh sebab itu, jangan terjebak dalam hak dan kewajiban di mana bekerja sesuai dengan beban kerja yang diberikan perusahaan, padahal Anda mempunyai kemampuan lebih. Kemampuan tersebut bisa dipergunakan untuk mengembangkan dan memajukan perusahaan.

Tulisan di atas menyangkut hal ideal yang hanya bisa diimplementasikan dalam perusahaan yang profesional. Sebuah perusahaan yang menghargai karyawan, yang menjadikan karyawan sebagai mitra dan memikirkan kesejahteraan karyawan. Hingga, jangan sekali-kali memberikan kemampuan lebih bagi perusahaan yang tidak menghargai pekerjaan karyawan. Ini akan merugikan diri sendiri, karena kemampuan yang Anda berikan tidak akan dihargai. Dianggap suatu kewajaran, yang harus diberikan oleh semua karyawan.

Inilah salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh karyawan baru, demi kelangsungan bekerja dan lama balk, mereka mencurahkan semua kemampuannya pada perusahaan; sementara mereka belum tahu kondisi perusahaan secara 100%. Setelah bekerja beberapa lama, barulah menyadari, bahwa perusahaan tidak mempunyai manajemen yang bagus terhadap karyawan. Akibatnya hanya kekecewaan. Sementara, kesalahan yang sering dilakukan oleh karyawan lama adalah tidak melakukan pengembangan diri. Puas pada pekerjaan yang telah dilakukan, alhasil mereka tertinggal oleh pendatang baru yang mempunyai kemampuan lebih dan terus melakukan inovasi-inovasi baru.

Cara seperti itu juga merupakan salah satu dari sekian banyak cara, untuk mengambil perhatian orang sekitar dan atasan. Perlu diingat, semakin besar perusahaan semakin sulit mendapatkan perhatiaan. Keberhasilan di unit kerja, tidak cukup untuk menarik perhatian perusahaan. Hanya orang-orang yang menonjol yang akan mendapat perhatian khusus dari perusahaan. Untuk menjadi orang yang menonjol dan diperhitungkan, jangan hanya mengerjakan tugas-tugas khusus yang diberikan. Memang, kadang akan lebih nyaman jika mengerjakan tugas khusus, karena akan terhindar dari beban ekstra dan risiko kegagalan yang lebih berat.

Tapi bila ingin menonjolkan kemampuan, tentu saja sikap semacam ini harus segera dibuang. Selalu memanfaatkan kesempatan, misalnya, mencoba berpartisipasi dalam proyek-proyek khusus atau tugas yang dipantau langsung, oleh manajemen perusahaan, baik yang terlihat maupun tidak. Kadang perusahaan memiliki proyek yang belum terjamah karena tidak ada yang bisa menanganinya, sehingga proyek itu tertunda untuk beberapa lama. Kalau ingin menonjolkan diri, tidak ada salahnya mengajukan diri untuk menangani proyek tersebut. Tentu saja, Anda harus meyakinkan perusahaan bahwa Anda mampu mengerjakan dan menyelesaikan proyek tersebut. Setelah itu Anda harus membuktikan dengan menunjukkan hasil kerja yang menggembirakan pada perusahaan.

Contoh lainnya, Anda dapat mengusulkan metode atau prosedur kerja yang lebih balk, tanpa menunggu perintah dari atasan. Bila telah selesai, jangan ragu untuk menunjukkan atau melaporkan basil kerja kepada pihak manajemen. Dengan catatan, tetap sesuai dengan prosedur perusahaan. Jangan lupa untuk memperkuat laporan dengan hasil nyata. Selanjutnya, jangan berhenti mencari dan menerima tanggung jawab yang lebih besar. Dengan konsekuensi beban kerja akan menjadi lebih besar, beban kerja yang lebih besar bukan berarti pekerjaan semakin banyak. Jumlah tugas tetap sama, hanya bebannya yang lebih berat dari sebelumnya. Sehingga, tanggung jawab terhadap pekerjaan pun semakin besar.

Peran Kelompok
Sukses menjadi orang yang diperhitungkan bukan berarti harus menjadi sombong dan merasa menjadi satu-satunya orang paling unggul. Yang lebih penting jangan dianggap kesuksesan sebagai kemenangan. Jika Anda mengembangkan sikap menang kalah, sukses yang Anda raih tidak akan bertahan lama. Karena dalam kemenangan, tersimpan kekalahan bahwa suatu saat sang juara akan kalah clan melepaskan gelar kejuaraan.

Tidak itu saja. Anda akan mempunyai banyak musuh, pasalnya ada orang yang Anda kalahkan. Harus bersikap lebih bijaksana, sebarat apa pun tugas dan tanggung jawab Anda harus melibatkan rekan-rekan kerja. Anggaplah keberhasilan sebagai kemenangan bersama, bukan kemenangan pribadi; sehingga kesenangan yang diraih menjadi kesenangan bersama.

Yang lebih penting, jangan berhenti untuk meningkatkan peran dalam kelompok sampai akhirnya Anda dipercaya untuk memimpin suatu proyek. Kepercayaan merupakan nilai plus di mata rekan kerja. Mereka memosisikan Anda lebih tinggi dari teman lainnya. Teman merupakan kaki untuk mendukung semua program yang Anda miliki. Rangkullah semua rekan kerja, dan jadikan mereka menjadi saudara dalam bekerja.

7 Kaidah Mengelola Kemitraan
Jangan sampai kemitraan yang dibangun bubar di tengah jalan. Jalinlah kemitraan sampai tujuan bisnis tercapai. Berikut ini tips mengelola kemitraan.

1. Galanglah sumber daya demi berlangsungnya program, proyek dan kemitraan. Sumber daya merupakan salah satu penentu dalam kelangsungan mitra.
2. Berpegang pada tujuan dan berpusat pada pencapain hasil, bahkan saat kemitraan berjalan lambat. Keterlambatan dalam berbisnis merupakan suatu hal yang wajar karena setiap kesuksesan membutuhkan proses.
3. Pastikan kemitraan yang dibangun memperjuangkan perubahan. Jangan sampai kemitraan menghancurkan kelangsungan perusahaan. Oleh sebab itu, sebelum terjalin kemitraan, buatlah kesepakatan tertulis.
4. Jauhkan sikap prasangka buruk dengan membuat program pembelajaran yang efektif. Prasangka buruk sering muncul karena ada perbedaan kepentingan.
5. Pilihlah pemimpin yang bisa memberikan hasil dan mampu mengantar ke jenjang keberhasilan. Jangan pilih pemimpin yang tidak bisa bekerja dan tidak bisa menghasilkan apa-apa.
6. Kenalilah dan hadapilah semua kendala secara langsung, jujur dan terbuka. Jangan takut terhadap persoalan karena persoalan suatu keharusan yang pasti terj adi.
7. Gunakan riset yang berdasarkan pada data ilmiah, agar bisa menghasilkan data yang akurat.

® Ajo/berbagai sumber

Siapa bilang karyawan tidak bisa kaya?

Anda harus memastikan bahwa kalau Anda berhenti bekerja, Anda atau keluarga Anda akan mendapatkan penghasilan minimal sama dengan seperti saat Anda bekerja.
salam,
Dwika-ExecuTrain


Ternyata Karyawan Pun Bisa Kaya
**Sumber: Bisnis Indonesia

Pernahkah Anda mencerna buku-buku Robert T. Kiyosaki? Syukurlah kalau sudah. Kalau belum, bergegaslah ke toko-toko buku terdekat dan segeralah mendapatkan buku-buku itu. Pendapat dan nasihat beliau sangat bermanfaat bagi Anda yang ingin mencapai kesuksesan secara financial. Untuk menjadi kaya, kata dia, Anda harus menjadi investor atau menjadi pemilik bisnis. Karena itu, kata dia, sedapat mungkin hindarilah pekerjaan sebagai orang gajian.


Di Indonesia, pengikut Kiyosaki tak terkira banyaknya. Layaknya sebuah agama, dogma tentang Cashflow Quadran adalah petuah yang diyakini banyak orang. Kalau mau mencapai kebebasan financial, demikian dogma tersebut, tempatkan dirimu di kuadran kanan dengan menjadi investor dan pengusaha.


Memang dalam bukunya Rich Dad's (The Business School), Kiyosaki menjelaskan apa yang dia maksudkan dengan cashflow quadran. Dalam konsep tersebut dia menyebutkan ada empat macam orang dalam dunia bisnis dan apa karakter dari masing-masing mereka.


Di kuadran kiri, ada karyawan (employee) dan ada orang yang bekerja di usahanya sendiri (self employee). Ini mewakili cara orangorang yang mendapatkan uang dengan berjuang sendirian sebagai pribadi. Karma bekerja sendirian, maka potensi penghasilannya pun terbatas. Keterbatasan itu disebabkan karma kemampuan dan waktunya untuk bekerja memang terbatas. Karena bekerja sendirian, Kiyosaki sangat yakin kalau 'kelompok kiri' ini adalah orang-orang yang teramat sulit mencapai kesuksesan. Makanya untuk menjadi kaya, dia menganjurkan mereka untuk segera berpindah ke kuadran kanan.


Sebaliknya dengan menjadi pemilik bisnis (business owner) dan investor Anda tidak lagi mengandalkan pada kemampuan sendiri tetapi memanfaatkan kekuatan orang lain yang sudah dikemas dalam bentuk sebuah jaringan. Di kuadran tersebut Anda berbisnis dengan menggunakan waktu dan kemampuan orang lain. Karena itu peluang untuk menjadi kaya jauh lebih besar dicapai oleh orangorang yang hanya berada di kuadran kanan. Dengan meyakini dogma ini, Valentino Dinsi dan kawan-kawan meliris sebuah buku yang mendapat sambutan cukup meriah. Judulnya cukup provokatif, Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian. Dengan mengambil inspirasi dari sejumlah tokoh sukses di dunia usaha, Valentino memperte gas suara profetis Kiyosaki. Mau kaya, berhentilah menjadi pekerja dan mulailah berbisnis. Tak ada cara lain.


Manusia multi kuadran

Tentu saja kuadranisasi manusia ala Kiyosaki mengundang banyak kritikan. Menurut para pengeritiknya, pembagian kuadran seperti ini merupakan bentuk penyederhaan terhadap kemampuan manusia yang memiliki banyak dimensi dalam dirinya. Menurut mereka, keanekaan dimensi manusia itu tak bisa di sekat-sekat berdasarkan profes dan bentuk pekerjaan tertentu. Dengan menjadi karyawan misalnya tidak berarti insting Anda untul melakukan bisnis dan investas jadi hilang sama sekali. Anda pun bisa tetap mengembangkan bakat berbisnis Anda kendati Anda tercatat sebaga karyawan di sebuah perusahaari Tinggal pandai-pandailah Anda mengatur jadwal agar tidak bertabrakan.


Lagipula, dalam kenyataan sehari-hari memilih profesi lebih banyak karena faktor kebetulan atau keterpaksaan. Seseorang menjadi karyawan atau menjadi pebisnis, selain karena bakat dan pengalaman, juga ditentukan oleh faktor eksternal, yaitu peluang dan tantangan yang dihadapkan kepadanya. Banyak contoh yang memperlihatkan bahwa Anda tidakbisa seenaknya memilih menjadi'pengusaha' atau 'karyawan'.


Dan kalau saja sekarang Anda seakan-akan 'dikutuk' oleh situasi untuk menjadi karyawan, Anda tak perlu berkecil hati. Karena sebenarnya, dengan menjadi karyawan Anda pun masih bisa berhasil secara finansial. Dengan kata lain, Anda tak usah peduli dengan nasihat Kiyosaki untuk berpindah kuadaran. Nasihat yang tepat dalam hal ini adalah jadilah 'manusia multi kuadran. Untuk mengimbangi pendapat Kiyosaki, Anda boleh menimba pendapat Safir Senduk dan Edy Zaqeus. Dalam bukunya bertajuk Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya yang diterbitkan pekan lalu, Safir Senduk memberikan sebuah alternatif pemikiran yang layak disimak.



Menurut dia, seorang karyawan sebagai anggota kelompok kuadran kiri pun bisa mencapai kemapanan finansial. Yang terpenting, jelas dia, karyawan itu mampu mengelola uangnya. Menurut Safir menjadi kaya tidak tergantung pada bagaimana seseorang mendapatkan uang dan seberapa banyak uang yang didapatkannya. "Yang paling penting adalah bagaimana mengelola keuangan yang masuk. Misalnya dengan membeli barang-barang produktif, berhati-hati dengan utang, mengatur pengeluaran, menyisihkan dana untuk pos-pos masa depan dan memiliki proteksi," tulis Safir.


Dengan kiat-kiat tersebut, Safir seakan yakin bahwa sebagai karyawan Anda bisa melakukan halhal sebagaimana layaknya yang dikerjakan seorang investor. Dengan membenamkan uang di pospos produktif berarti Anda sedang mengerjakan kegiatan berinvestasi. Anda pada saat-saat yang sama sekaligus berada di kuadran kiri dan kanan.


Edy Zacheus yang juga akan segera merilis bukunya dengan judul Orang Gajian Bisa Kaya memiliki pendapat yang serupa. Dia yakin bahwa seorang karyawan juga bisa menjadii kaya asalkan d berada di lapangan kerja dengan level premium, yaitu level pekerjaan dengan pendapatan atau gaji yang tinggi.


Lebih lanjut Edy menginginkan agar menjadi menjadi kaya karyawan harus bisa mengatakan level pengeluaran yang tepat. "Selama ini ada kebiasaan bahwa semakin tinggi gaji maka semakin tinggi kebutuhan. Penyakit ini harus bisa disembuhkan dulu baru cita-cita menjadi kaya akan tercapai. Untuk itu harus dibedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Orang sering mencampuradukan kedua hal ini," tegasnya.

Kualitas personal

Lebih lanjut Edy menganjurkan pola pengeluaran seperti berikut. Dari gaji bulanan, 40 persen digunakan untuk pengeluaran rutin. Sisanya, 30 persen untuk tabungan, 20 persen untuk pengembangan diri dan 10 persen untuk biaya amal. Menurut dia, kalau formula ini diikuti secara ketat, maka peluang untuk menjadi kaya sangat terbuka lebar. Terutama, lanjut di karyawan tak boleh melupakan usaha untuk terus mengembangkan kualitas personal. "Walaupun untuk pengembangan diri dibutuhkan dana yang cukup besar."


Misalnya kalau Anda memiliki bakat untuk menulis, lanjut Edy, maka Anda harus menyisihkan dana yang cukup untuk membeli buku-buku baru. Itung-itung itu sebagai invetasi di sisi human resources. Begitulah sebagai karyawan semestinya Anda harus memiliki waktu dan dana untuk membiayai pengembangan diri melalui kursus dan pendidikan. Hasilnya tentu tidak mengcewakan. Selain akan meningkatkan karier Anda di perusahaan, pendidikan seperti ini bisa mengembangkan hobi Anda. Jadi jangan sekali-sekali pernah menyepelekan hobi. Karena dari hobi pun Anda juga bisa mendapatkan pendapatan sampingan.

Tak ketinggalan Pietra Sarosa pun setuju kalau sebagai karyawan Anda pun bisa kaya. Hanya saja dia mengingatkan tentang risiko apabila secara tiba-tiba Anda berhenti bekerja karena perusahaan bangkrut atau karena tertimpa kecelakaan atau meninggal dunia. "Saya kira sah-sah saja kalau karyawan bisa kaya. Yang terpenting Anda harus memastikan bahwa kalau Anda berhenti bekerja, Anda atau keluarga Anda akan mendapatkan penghasilan minimal sama dengan seperti saat Anda bekerja." jadi siapa bilang karyawan tidak bisa kaya?

Cara meraih Kemenangan

Bagi orang besar, kegagalan adalah tangga menuju kemenangan. Begitu Anda mengalami kekalahan, maka aku akan mendapatkan cara meraih kemenangan.
salam,
Dwika-ExecuTrain


Berguru Pada Kegagalan
**Sumber: Bisnis Indonesia

Salah satu rahasia kesuksesan adalah tidak takut pada kegagalan. Karena kegagalan adalah cermin untuk memperbaiki dire, dan jembatan untuk menuju sukses.

Kegagalan membuat manusia menjadi matang dan besar, sebab kegagalan akan menjadi bahan kajian dalam membenahi diri. Kegagalan tidak akan bermakna, bila dijadikan tumbal dalam menitai nasib. Inilah kesalahan yang sering dilakukan kaum pekerja. Akibatnya mereka pesimis dan putus asa. Berserah diri, atau menyerahkan segalanya pada Yang Menentukan Nasib.

Ja'far Subhani dalam bukunya yang berjudul "Bahagiakan Diri Anda" menjelaskan, sejarah menunjukkan, kesuksesan datang setelah kegagalan. Ja'far Subhani menambahkan, orang yang pernah gagal akan memasuki dunia barunya dengan jiwa perkasa. Tidak itu saja. Orang yang pernah gagal tidak akan menumbangkan harapannya, tapi mereka akan terus membangun harapan walaupun harus jatuh bangun. Dan akhirnya, mereka pun sampai pada tujuan yang diharapkan.

Bagi orang lemah, kekalahan atau kegagalan adalah racun yang mematikan. Bagi orang perkasa, kegagalan adalah tangga menuju kemenangan. Falsafah ini dipakai oleh Napoleon, "begitu aku mengalami kekalahan, maka aku akan mendapatkan cara meraih kemenangan." Ini membuat Napoleon menjadi orang besar, dicatat oleh sejarah dunia. Napoleon sering dijadikan bahan inspirasi dalam meraih harapan.

Falsafah ini juga ada di Asia, "habis gelap timbullah terang. Dalam kebencian terdapat kesenangan, dalam keputusasaan terkandung banyak harapan." Ajaran ini menunjukkan bahwa, orang Asia mempunyai semangat maju seperti manusia Barat yang telah menyatakan diri sebagai manusia modern. Melakukan perubahan terhadap peradaban dunia. Terbukti, sebagai wakil Asia, kini Jepang, Korea Selatan dan Cina, sudah menjadi raja kecil dalam percaturan ekonomi dunia.

Tabah dan Konsisten
Selain belajar pada kegagalan, ada hat lain yang perlu diperhatikan untuk mencapai sukses, yaitu sabar dan konsisten. Orang Bering salah paham dalam mengartikan sabar dan konsisten. Akibatnya salah berperilaku, menjadi malas, pasif, pasrah pada takdir, dan mau hidup di bawah segala kezaliman. Perlu disadari, kesabaran, ketabahan dan konsisten adalah kunci kebahagiaan dan kesuksesan. Sedangkan malas dan pasif, adalah kunci kegagalan.

Sebagian orang berpandangan, konsisten adalah faktor nomor dua dalam meraih keberhasilan (setelah berkerja dan berusaha). Pandangan yang keliru. Sebab, seluruh faktor keberhasilan itu saling berkaitan, tidak bisa dipisahkan antara satu sama lain. Orang punya semangat tapi tidak konsisten, mereka akan lebih mudah putus asa saat menghadapi problem. Karena mereka tidak mempunyai motivasi untuk bertahan.

Yang lebih penting lagi, jangan berpandangan bahwa semua pekerjaan bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Setiap pekerjaan mempunyai tingkat persoalan berbeda-beda. Ada yang sulit ada yang mudah. Begitu juga dengan tingkat kecerdasan dan ketangkasan, dalam menyelesaikan pekerjaan clan karier.

Keterlambatan sukses, bukan berarti gagal menggapai sukses. Dalam kasus ini, kita bisa belajar pada semut yang berada di atas batu, ingin naik ke tiang lampu di pinggir jalan.

Walaupun kecil, tapi mempunyai semangat yang kuat. Menelusuri jalan panjang, naik turun, menahan licinnya tiang, dan jatuh. Tapi tetap bersemangat, untuk naik ke atas tiang lampu. Dan karena konsisten, sang semut sampai juga di atas tiang lampu.

Begitu juga dengan Sakaki, ilmuwan abad 7 H. Pada usia tiga puluhan, Sakaki baru mulai belajar. Sepuluh tahun lamanya ia belajar, berbagai cemoohan didapati. Pada suatu hari, Sakaki pergi ke Sahara. Di sana ia melihat tetesan air hujan jatuh ke bongkahan batu. Pemandangan itu membuatnya berpikir panjang dan berkata, "hati dan jiwaku lebih keras daripada batu. Sekiranya cucuran ilmu seperti air hujan mengucur ke dalam hatiku. tentu akan menjadi kekuatan yang bisa membuang kebodohan, laksana air hujan memecah bongkahan batu,"

Kemudian Sakaki kembali ke kota dan belajar. Karena konsisten dan teguh, ia kemudian menjadi seorang pujangga Arab terkenal. Ia membuat buku tentang bahasa Arab yang menjadi panduan di semua Universitas Islam.

Belajar Dari Kegagalan
Semua kejadian buruk dan baik mempunyai hikmah, begitu juga dengan-kegagalan. Kegagalan akan bermakna seandainya kegagalan tersebut dijadikan panduan. Berikut til belajar dari kegagalan.

1. BERCERMIN. Selain sebagai ilmu, kegagalan juga bisa menjadi cermin Tempat berkaca dan mengevalusi diri atas tindakan yang telah dilakukan. Kesempurnaan itu hanya bisa ditata, jika manusia sering melakukan evaluasi.

2. MENGUBAH POLA, Meninggalkan sistem kerja lama, menggantikan dengan membuat sistem baru. Sistem yang sesuai dengan perencanaan dan target. Tidak sedikit perusahaan mengalami kegagalan, karena bertahan pada sistem lama, padahal zaman terus berubah.

3. BELAJAR PADA SENIOR. Belajarlah pada teman yang pernah mengalar kegagalan, karena mereka lebih tahu cara untuk mengatasi kegagalan. In put dari berbagai sumber, akan memudahkan diri dalam mencari kesempurnaan.

4. SABAR. Kesabaran membuat orang menjadi lebih yakin terhadap perubahan.Karena perubahan merupakan proses yang membutuhkan waktu. Bisa lama, bisa singkat, ter gantung beban persoalan clan keje niusan seseorang dalam menyelesaikan permasalahan. ® Ajo/berbagai sumber

Soft skill

Anda kembangkan sisi lain kemampuan yaitu soft skill. Keluwesan dan kemampuan interpersonal yang disertai kerendah-hatian menjadikan Anda lancar dalam pergaulan.
salam,
Dwika-ExecuTrain




Skill Saja Tidak Cukup
**Sumber: Bisnis Indonesia

Seorang rekan di kantor kami pernah bercerita tentang pengamatannya terhadap dua orang rekan kantornya di perusahaan tempat ia bekerja sebelumnya. Hasil pengamatan ini sungguh menarik untuk dicermati sebagai studi kasus yang nyata, untuk kita ambil hikmahnya.

Bahkan, barangkali entah secara sadar atau tidak sadar, Anda sendiri pun pernah berada dalam situasi yang serupa dengan salah satu tokoh dalam kisah nyata ini. Bukankah belajar dari pengalaman orang lain, cenderung lebih mudah daripada berkaca pada diri sendiri? Dalam melakukan analisis, bukankah seringkali obyektivitasnya lebih terjaga, ketika obyek amatannya adalah orang lain dan bukan diri kita sendiri?

Untuk memudahkan rekonstruksi cerita dan menyamarkan jati diri rekan dari rekan saya ini, kita sebut saja pihak pertama dengan nama Agung dan pihak kedua dengan nama Bram. Agung dan Bram adalah dua orang fresh graduate dari dua universitas di dalam negeri yang berlainan. Agung lulusan dari PTN ternama dengan disiplin ilmu yang jadi unggulan di almamaternya, dan prestasinya memang balk sekali. Wajar sekali jika Agung bangga dengan prestasi akademisnya. Bram sendiri meski tidak segemerlap itu almamaternya tetapi sesungguhnya prestasi akademiknya hanya beda tipis di bawah Agung.

Kebetulan keduanya memulai hari pertama dalam perjalanan kariernya di perusahaan yang sama, departemen yang sama, tanggung jawab yang kurang lebih sama, dan bahkan memulainya pada minggu yang sama pula. Yang berbeda hanyalah divisi tempat bekerja dan kick-off day-nya saja. Kesamaan titik start dan dalam tanggung jawab ini, yang memang benar-benar terjadi, sungguh merupakan kebetulan yang memudahkan kita dalam melakukan analisis.

Keunggulan prestasi akademis Agung ternyata sukses ditransformasikan ke dalam pekerjaannya. la berhasil mendapatkan "proyek cokelat", kategori proyek yang dl lingkungan kerjanya tergolong proyek besar, wah, dan prestisius. Proyek yang manis dan dimaui semua orang. Suksesnya dalam mendapatkan proyek cokleat ini ditindaklanjuti dengan penanganan yang prima, baik secara teknis maupun non teknis, sehingga klien benar-benar puas. Hubungan baik yang terjalin dan kepuasan atas pekerjaan menimbulkan kepercayaan yang tinggi dari klien kepada perusahaan ini, dan lebih khusus lagi kepada Agung.

Hal ini membuat klien tersebut tidak bisa ke lain hati. Dapat ditebak, loyalitas klien dengan proyek cokelat yang berulang ini tentu memuaskan manajemen perusahaan Agung bekerja. Berhubung perusahaan tempatnya bekerja memiliki sistem reward yang baik, maka dengan mulus Agung pun mendapat ganjaran yang setimpal. la dipromosikan menjadi senior di usianya yang masih muda. Promosi ini juga berimbas pada gajinya yang meningkat secara signifikan. The rising star sudah menunjukkan sinarnya.

Di saat Agung mendapatkan promosinya, mari kita tengok apa kabar Bram? Boleh dikata, Bram belum seberuntung Agung. Dalam jenjang struktur organisasi, Bram masih belum beranjak dari posisinya di saat start. Berarti, satu langkah Bram telah tertinggal dari Agung yang hari pertamanya bekerja hanya berbeda dalam hitungan jari pada satu tangan. Apakah berarti Bram tidak bisa bekerja dengan baik? Kenyataan di lapangan menyatakan bahwa Bram bekerja dengan baik. Men (eksternal) maupun teman sejawat nyaris tidak pernah ada yang mencela terhadap hasil maupun proses kerja yang dilakukan Bram. Sebagai pekerja, Bram adalah pekerja yang tekun. Dalam kata lain, tidak ada masalah dengan kinerja Bram.

Apalagi Bram merupakan tipe orang yang luwes dan supel dalam bergaul serta memiliki artikulasi yang baik dalam berkomunikasi. Dalam setiap evaluasi penilaian kinerja (performance appraisal), Bram selama ini memang selalu tertinggal dari Agung, tetapi bukan berarti ada masalah pada diri Bram. Hal ini terjadi hanya karena Agung selama ini secara luar biasa menunjukkan kinerja yang excellent dan Bram dengan prestasinya yang sekadar 'baik' tertutup pamornya.

Perkembangan setelah tahap ini lebih menarik lagi. Sebagai the rising star, Agung diposisikan sebagai selebritis. Didukung oleh kekuatan humor khas ludruknya, ia mendapatkan banyak penggemar, terutama dari kalangan grass-root. Snapshot pada kondisinya saat itu memperlihatkan gambaran seorang Agung yang dipantau dari atas (oleh manajemen) Sebagai the rising star, dari samping (oleh rekan sejawatnya, termasuk Bram) banyak menimbulkan decak kagum di satu sisi dan rasa iri di sisi lain, serta dari bawah (grass-root) ia dipuja-puji. Puja dan puji dari grass-root ini turut membangkitkan semangat heroisme Agung ketika manajemen perusahaannya berencana melakukan PHK masal pada staf sekuriti. Hal ini bermula dari penilaian manajemen bahwa akan lebih efisien jika kebutuhan terhadap staf sekuriti dilimpahkan kepada pihak
ketiga (outsource). Perihal lebih efisien Agung dan rekan sejawatnya secara teknis sepakat.

Hanya saja, secara non teknis Agung merasa kurang manusiawi. Pendapat ini sudah dilontarkannya dalam rapat dengan pihak manajemen, hanya saja dengan berbagai pertimbangan yang ada hasil rapat memutuskan untuk tetap berjalan pada rencana semula. Jelas, Agung tidak puas dengan hasil rapat tersebut dan secara bergerilya ia mencari dukungan ke sana-kemari. Pihak manajemen yang mencium gelagat ini kontan menghadiahi Agung dengan teguran berupa SPK-1 karena kebijakan yang sudah ditetapkan melalui rapat dan masih belum disosialisasikan ini kadung disosialisasikan secara 'berbeda'. Aksi heroik ini hanya salah satu dari sekian 'trouble' sebagai akibat 'kreativitas lebih' Agung yang dinilai manajemen tidak tepat waktu dan sasarannya.

Kompetensi teknis Agung yang di atas rata-rata, dalam perspektif manajemen, belum diimbangi oleh kedewasaan dan kematangan pribadi sehingga seringkali menjadi kontraproduktif. Padahal semakin tinggi suatu posisi, maka kompetensi non teknis makin diperlukan. Walhasil perkembangan karier Agung berjalan tersendat. Tiga tahun sejak promosinya menjadi senior barulah la dapat mencicipi posisi manajer.

Pada saat Agung menanjak kariernya, Brain masih tertinggal. Lantas bagaimana kondisinya tiga tahun kemudian, apakah masih tertinggal di b•elakang Agung? Ternyata tidak, pencapaian karier Bram justru sudah melampaui pencapaian karier Agung. Kenapa bisa demikian? Berkaca pada Agung, Bram sadar diri bahwa secara teknis kemampuannya bukan yang terhebat. Untuk itu ia mengembangkan sisi lain kemampuannya, terutama bagian soft-nya. Keluwesan dan kemampuan interpersonal Bram yang disertai cukup kerendah-hatian menjadikannya lancar dalam pergaulan.

Ia juga memahami denyut ritme dan irama kehidupan di lingkungan kerjanya, termasuk mengetahui ke mana angin bertiup. Berbeda dengan Agung yang cenderung kaku, dengan pemahaman dan keluwesan ini Bram dapat secara leluasa menempatkan diri. Dengan demikian ia dapat sukses
membangun jejaring dan melakukan lobbying. Seiring berjalannya waktu, pada saat Agung mencapai posisi manajer, Bram sudah dapat menduduki posisi senior manajer.

Dengan pencapaian ini seolah ada pesan tidak langsung yang hendak disampaikannya pada Agung, "Sorry Gung, hari gini skill saja tidak cukup!"

Sumber: Bisnis Indonesia

Masalah permodalan

Sebenarnya hutang bisa menjadi solusi bagi Anda yang ingin berbisnis tapi terbentur masalah permodalan. Selama utang Anda keloladengan baik dan jujur, tidak mustahil Anda mampu memupuk kekayaan dengan uang pinjaman tadi.
salam,
Dwika-ExecuTrain

Menyulap Utang Menjadi Kekayaan
**cyberjob.cbn.net.id

Selama ini utang selalu identik dengan kebangkrutan financial. Anggapan semacam ini tidak selamanya benar. Acapkali orang yang berutang adalah orang yang sedang jaya-jayanya dalam berbisnis. Berkat kepiawaiannya mengelola utang, mereka 'sukses membiakkan kekayaan dengan uang pinjaman.

Apakah Anda termasuk orang yang malu atau takut berbisnis dengan uang pinjaman? Semoga saja tidak. Pasalnya berutang merupakan hal lumrah bagi para pebisnis sukses.


Dapat dikatakan hampir semua orang kaya di dunia ini memiliki aset yang banyak, sekaligus banyak utang pula. Tentunya kita kenal Purdie E. Chandra, bos Primagama Grup. Entrepreneur'gila' ini selain hobi main golf, juga mengaku hobi berutang. Kerajaan bisnisnya dibangun dengan uang pinjaman dari kiri kanan. Coba bayangkan, berawal dari bisnis les privat kecil-kecilan di pojok kota Yogyakarta bisa berkembang menjadi raja bimbingan belajar di Indonesia. Salah satu kata kunci kesuksesan bisnisnya adalah rajin berutang. Tak mengherankan kalau pendiri Entrepreneur University ini selalu mengompori orang lain untuk berutang.


Lain Purdie, lain pula Khoerussalim Ikh. juragan Country Donat ini termasuk pengusaha sukses yang pintar memanfaatkan duit orang lain. Berkat kepiawaiannya mengelola utang is bisa melejitkan bisnis donatnya ke seantero Nusantara dengan sistim waralaba. "Dalam setiap bisnis saya itu selalu menerapkan prinsip BOTOL dan BODOL," cetusnya.


Yang ia maksud dengan BOTOL itu berani optimis dengan tenaga orang lain. Sedangkan BODOL adalah berani optimis dengan duit orang lain. Dengan prinsipnya ini Khoerussalim merasa ringarn dalam mengepakkan sayap bisnisnya. Yang terpenting dalam menggunakan duit orang lain, lanjutnya, Anda harus amanah alias dapat dipercaya.


Pengusaha-pengusaha sukses ini tidak takut berutang, justru kebalikannya. Kalau bisa mereka akan mencari utang sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan produktivitas bisnisnya. Karena mereka tahu bagaimana cara mengelola utang yang baik dan benar untuk menumpuk pundi-pundi kekayaan.

Rambu-rambu mengelola utang

Dalam ilmu perencanaan ke uangan berutang memang tidak dilarang selama tergolong utang baik yaitu utang yang bisa meningkatkai aset, seperti untuk berbisnis. President Director Money fo Wealth, Sulad Sri Hardanto, mengatakan utang memang berpotensi meningkatkan aset selama bisa mengelolanya secara benar.


Karma tidak semua utang yang€ dipakai untuk bisnis itu pasti menyumbangkan pundi-pundi kekayaan. Maka setidaknya ada tiga rambu-rambu mengelola utang un tuk kepentingan bisnis yang perlu Anda ketahui.

Pertama, bandingkan antara pro sentase keuntungan dengan prosentase bunga pinjaman yang harus dibayar. Selama return on invesment (RoI) masih lebih besar dibandin€g dengan bunga, berarti utang itu layak dimanfaatkan untuk membiayai usaha Anda.


Misalkan bunga pinjaman saat ini 20 persen per tahun, kemudian usahanya menghasilkan keuntungan 35 persen. Artinya ada kelebihan 15 persen yang masuk ke kantong€ Anda. Kalau RoI melebihi bunga pinjaman, dijamin semakin besar utang akan semakin besar pula keuntungan yang Anda peroleh. Dari gambaran di atas, seandainya Anda utang RplOO juta dengan spread 15 persen berarti Anda mengantongi keuntungan Rp15 juta. Coba Anda utang Rp500 juta, pasti keuntungan yang Anda peroleh jauh lebih besar.


Kedua, perhatikan likuiditas keuangan Anda. Sukses tidaknya urusan utang piutang Anda tergantung dari keamanan likuiditas. Kalau kondisi keuangan sedang tidak sehat, dikhawatirkan cicilan utang pokok plus bunganya akan tersendat. Kalau diperhatikan ada beberapa skema pembayaran utang. Ada yang pembayaran cicilannya tetap setiap bulan, ada yang bunganya saja dicicil kemudian pokoknya dibayar pada saat jatuh tempo atau sebaliknya, ada juga yang cicilannya terdiri dari bunga dan pokok utang, dan masih ada variasi cicilan lainnya. Skema apapun yang berlaku Anda harus memperhatikan seberapa besar kemampuan Anda untuk mencicil.


Agar likuiditas tidak terganggu, jelas Sulad, besarnya cicilan utang tidak boleh lebih dari sepertiga pendapatan. Jadi kalau misalnya usaha Anda menghasilkan Rp6 juta per bulan, berarti batas cicilan yang diperbolehkan sebesar Rp2 juta. "Pembatasan ini untuk menghindari terganggunya cashflow, kan penghasilan sebulan tidak hanya untuk bayar utang saja," imbuhnya.


Ketiga,hatikan solvabilitas Anda untuk berjaga-jaga kalau bisnis yang Anda biayai ternyata bangkrut. Solvabilitas adalah kemampuan Anda untuk memenuhi kewajiban membayar utang ketika jatuh tempo. Memang tidak ada orang yang mengharapkan bisnisnya bangkrut, apalagi bisnis yang dibangun dengan uang utangan. Tapi yang namanya risiko berusaha, segala hal bisa terjadi.


Bagaimanapun juga Anda harus mempersiapkan diri untuk menanggung risiko tersebut. Di antaranya de ngan cara berutang sesuai dengan kemampuan aset Anda untuk melunasi. "Lagi pula kalau pinjam ke bank juga akan dipertimbangkan solvabilitas. Kalau utangnya melebihi aset yang dimiliki krediturbiasanyafuga akan mikir-mikir lagi," ungkap Sulad.



Tambah semangat

Sebenarnya utang bisa menjadi solusi bagi Anda yang ingin berbisnis tapi terbentur masalah permodalan. Selama utang Anda kelola, tidak mustahil Anda mampu memupuk kekayaan dengan uang pinjaman tadi.


Ketika utang sudah Anda putar dalam bisnis, Anda tidak perlu lagi memikirkan bagaimana membayar cicilan. Karena pelanggan Andalah yang akan melunasinya. Bahkan Khoerussalim merasa berbisnis dengan uang pinjaman mampu meningkatkan semangat kerja. Karena selama masih memegang uang pinjaman, berarti di pundaknya masih menanggung amanah dari orang lain. "Kalau saya bisnis dengan uang orang lain justru jadi tambah semangat dalam bekerja,"tukasnya.

Sumber: Bisnis Indonesia

Tips Netbook PC: Software yang Ringan

Baru beli komputer atau notebook, tapi ketika selesai install software,
komputer mendadak jadi lambat. Ini karena netter banyak install program yang memberatkan komputer.

Baca lebih lanjut untuk solusinya...

Banyak pemakai komputer yang tidak mengetahui bahwa software yang mereka install kadang memberatkan komputer
yang akan dipakai. Banyaknya loading yang tidak berguna ketika software selesai di-install jelas
akan mempengaruhi kinerja dari komputer.

Pemilihan software yang salah seperti Adobe PDF Reader, antivirus ;
antispyware, program zip, pemutar video dan MP3 pastinya akan membuat komputer jadi pelan.
Nah untuk mengatasi hal ini, berikut kami tampilkan software-software ringan yang berguna
untuk 'meringankan' komputer Anda.

Antivirus ; Antispyware
Setiap komputer saat ini pasti memerlukan software antivirus;
antispyware, tapi Anda tidak perlu menginstall keduanya. Carilah antivirus
yang sudah memiliki antispyware atau kalau perlu pakai program internet security.
Jadi dengan 1 program saja,
komputer Anda akan terlindungi dan kinerja akan lebih ringan

Kami sarankan untuk menggunakan AVG Antivirus ;
Avira Antivir - AVG memiliki Antispyware, Antivir dielengkapi dengan Antispyware;
Anti rootkit. Keduanya ada free update dan ada versi gratisnya.

PDF Reader
Kami sarankan untuk menggunakan Foxit Reader karena program ini sangat ringan
dan jauh lebih cepat dibandingkan Adobe PDF Reader atau PDF Reader lainnya.
Pilihan lainnya adalah PDF Reader Sumatera Portable.

Multimedia Player
Pakailah Windows Media Player (WMP) yang cukup diinstall dengan codec seperti K-lite.
Ketika Anda menginstall K-lite, biasanya disediakan alternatif
pemutar video Windows Media Player Classic. Kalau Anda ingin memakai pemutar video lain,
kami sarankan VLC (Video Lan) Player. Dengan VLC, Anda tidak perlu menginstall
banyak codec lagi yang kadang memberatkan WIndows.

Dari nonton VCD, DVD sampai film format AVI, MPG, MP4 ;
MKV semua bisa dibaca oleh VLC atau codec K-lite dengan pemutar video WMP;
Kalau Anda sering melihat film format RMVB ; RM, gunakan Real Player alternative.
Kalau Anda masih ingin melihat film Quick Time, gunakan Quick Time Alternative.
Tidak perlu install Real Player ; Quick Time yang lengkap (full).

Lupakan dan tidak perlu menginstall lagi WinAmp sebagai pemutar musik alternatif,
karena tugasnya sudah bisa digantikan dengan WMP atau VLC.

Program Zip
Kami sarankan untuk memakai 7-Zip atau WinRAR saja, karena keduanya adalah
program zip terbaik saat ini yang tidak membebani komputer.

Pakailah Program Portable
Banyak program portable yang bisa Anda gunakan yang tidak perlu diinstall
setiap saat digunakan. Dari program download manager seperti uTorrent,
e-mail client Thunderbird, browser Mozilla Firefox, OpenOffice,
dan program chatting Pidgin (bisa MSN, Yahoo!, ICQ, dan lain-lain).

Semua program di atas sangatlah meringakan kinerja komputer karena tidak
perlu diloading di startup dan sistem registry setiap kali komputer masuk ke OS Windows.

Multimedia High Def Player

BluRay tidak akan berkembang seperti DVD. Para pengguna TV konvensional akan bertahan terus di DVD, sementara para penggemar film definisi tinggi akan pindahdengan multimedia player. Brand-brand besar semakin banyak yang turut mengembangkan player High Def seperti: WD (Western Digital, pabrikan harddisk), ASUS, dan sebagainya….


BlueRay, Tidak Akan Digunakan Secara Luas Seperti DVD ???
oleh Arry Akhmad Arman

Ketika cakram untuk film definisi tinggi keluar, semua orang memimpikannya. Diawali dengan pertarungan dua format: HD-DVD dan BluRay. Adanya dua format tersebut membuat sebagian penggemar film bersikap “wait and see”, menunggu siapa yang akan dominan di pasaran, karena investasi playernya cukup mahal. Akhirnya BluRay keluar sebagai pemenang! Tapi, untuk negara berkembang yang daya belinya masih rendah, membeli player bluray masih menyisakan pemikiran “wah, filmnya cari dimana ya?” Akhirnya “wait and see” lagi untuk memiliki player bluray sampai yakin film-film nya bertebaran dengan harga yang terjangkau. Ditambah lagi, resolusi tinggi yang ditawarkan BluRay akan sia-sia jika kita masih nonton di TV konvensional.

Pada saat kondisi wait and see, muncul inovasi produk di pasaran, yaitu player multimedia yang dapat memainkan film-film definisi tinggi. Player tersebut juga bisa dipasangi harddisk internal dan terhubung ke jaringan. Sementara itu, komunitas penggemar film definisi tinggi sudah mulai melakukan sharing film di Internet, sehingga membuat pengguna multimedia player tambah bersemangat. Jika kita mempunyai koneksi 1 Mbps, 1 hari kita bisa download film definisi tinggi yang dishare sebanyak satu film. Nah, akhirnya, para penggemar film yang sudah terlanjur terbiasa nonton film menggunakan player multimedia yang didukung storage beberapa Tera Byte tidak akan tertarik lagi dengan BluRay. meskipun bajakan BluRay murah dan bertebaran.

Mengapa? Alasan utama adalah kepraktisan. Mengelola ratusan film dalam bentuk disc sangat repot dan makan tempat. Sementara itu, menyimpan film di harddisk sangat praktis, mudah dicari, mudah di play, mudah copy + hapus, dan sebagainya. Tinggal ON, pilih koleksi film kita di harddisk, lalu play.

So, menurut dugaan saya, BluRay tidak akan berkembang seperti DVD. Para pengguna TV konvensional akan bertahan terus di DVD, sementara para penikmat film definisi tinggi akan betah dengan multimedia player. Kalaupun ada rental film-film BluRay, penikmat film akan meminjam film favoritnya, lalu mengcopy-nya ke herddisk untuk menambah daftar koleksi film kegemarannya. Brand-brand besar semakin banyak yang turut mengembangkan player jenis ini, seperti: WD (Western Digital, pabrikan harddisk), ASUS, dan sebagainya….

Bagaimana menurut anda???

Berani Hutang Baik

Semakin sering kita berani utang yang baik untuk investasi, maka bank akan semakin percaya pada bisnis kita.
salam,
Dwika - ExecuTrain

Sumber: purdiechandra.net

Bangun Bisnis, Beli Properti


Ada satu petuah bisnis menarik yang diajarkan oleh Robert T. Kiyosaki, penulis buku “Rich Dad, Poor Dad”, yang jadi Best Seller. Petuah itu bunyinya, “Setelah kita sukses membangun bisnis maka jangan lupa beli properti. Selain kita punya penghasilan dari bisnis yang kita jalankan, kita juga akan mendapat untung dari gain kenaikan nilai properti itu”.

Saya kira, Kiyosaki benar. Petuah itu sebenarnya merupakan kata kunci yang menjadi sebab, mengapa orang kaya semakin kaya. Oleh karena orang kaya yang cerdas selalu membeli properti yang setiap waktu akan terus berlipat nilainya, itulah yang membuatnya semakin kaya.

Namun, jauh sebelum membaca buku itu, sebagai entrepreneur saya sudah mempraktikkan ajaran itu sejak dulu. Oleh karena itu, ada petuah tambahan yang bisa saya berikan untuk anda dalam membeli properti dari hasil keuntungan sukses bisnis yang anda bangun.

Dalil bisnisnya berbunyi, “Kalau anda berniat membeli properti, janganlah sesuai kemampuan dana yang tersedia. Bahkan lebih baik belilah properti dengan utang bank. Oleh karena semakin sedikit uang yang anda keluarkan untuk membeli properti, semakin besar keuntungan anda”.

Jelaslah, kalau kita punya dana Rp 400 juta janganlah membeli properti pas senilai dana yang kita punya. Bukankah membeli properti tidak harus tunai. Bisa dengan cara kredit. Jadi sebaiknya pecahkanlah RP 400 juta anda untuk 4 properti, misalnya masing-masing cukup anda bayar uang muka pembeliannya sebesar Rp 100 juta, sisanya Rp 300 juta dari bank.

Nah, kalau anda hanya membeli satu properti senilai Rp 400 juta, maka lima tahun kemudian anda hanya akan menerima keuntungan berlipat-nya harga dari satu properti saja. Tapi kalau empat properti, lima tahun kemudian satu properti anda yang semula Rp 400 juta telah berlipat menjadi Rp 2 milyar. Sehingga 4 properti menjadi 8 milyar.

Barang kali anda bertanya, mengapa membeli properti dengan utang lebih menguntungkan? Ada baiknya kita simak saran bisnis dari Dolf De Roos, konsultan ayah kaya Robert T. Kiyosaki dalam bukunya, “Real Estate Riches”.

Dolf menulis, “Saya tidak membeli properti untuk membeli tanahnya, karenaitu tidak produktif. Saya tidak membeli properti untuk bangunan gedung karena butuh maintenance. Dan, saya tidak membeli properti untuk disewakan karena butuh manajemen. Alasan terkuat saya membeli properti adalah untuk mendapatkan utang. Alasannya sederhana, “Jumlah utang selalu sama, tetapi nilai aset terus melambung”.

Dengan memetik petuah bisnis tersebut, saran saya, kita sebaiknya jangan takut berhutang ke bank untuk membeli Properti. Ubahlah mindset, bahwa utang akan mengundang masalah bagi anda. Memang untuk belajar memupuk rasa percaya diri dalam berhutang bolehlah memulai dengan nilai kecil. Tapi, sekali anda berhasil bukan anda yang mencari utang ke bank, tapi bank yang justru akan mencari anda supaya mengambil utang.

Tak salah kalau lantas muncul canda di kalangan entrepreneur bahwa, “kalau anda berani utang Rp 50 juta, andalah yang punya masalah. Tapi kalau anda berani utang Rp 50 milyar. Bank yang akan punya masalah. Percayalah, semakin sering kita berani utang, maka bank akan semakin percaya pada bisnis kita.” Anda berani mencoba?

Sumber: purdiechandra.net

Hubungan yang harmonis

Seorang entrepreneur dan professional harus memiliki hubungan yang harmonis.
Cukup riskan, bila mencoba menjalankan bisnis seorang diri alias one man show.
salam,
Dwika - ExecuTrain


Egaliter itu Perlu
Sumber: purdiechandra.net

Teori kepemimpinan berdasarkan gen mengungkapkan, bahwa pada dasarnya setiap orang itu sama. Begitu pula halnya, didalam mendambakan perhatian positif. Saya melihat salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu adalah jika kita berhasil menerapkan hubungan yang lebih mengedepankan aspek humanis dan harmonis dalam komunikasi antara level struktural atau yang lebih dikenal dengan hubungan egaliter. Saya merasa yakin, bahwa hubungan semacam ini segi manfaatnya sangat besar, bila kita benar-benar berhasil menerapkannya di perusahaan kita masing-masing.

Hanya saja, hubungan ini akan berjalan bila diawali oleh pimpinannya. Kita sebagai seorang wirausahawan atau entrepreneur yang juga adalah seorang pemimpin, memang perlu memberikan suri teladan terlebih dahulu akan pentingnya hubungan egaliter ini pada lingkungan kerja kita, pada staf kita. Sebab, hubungan egaliter itu akan membuat kita semakin faham pada suatu bentuk komunikasi yang transparan dan jujur. Begitu halnya dalam hubungan intrapersonal. Dimana, hubungan antara pimpinan dengan staf tak ada lagi jarak yang tajam. Namun, sikap saling menghormati tetap terjaga.

Menurut saya, dampak positif lain dalam hubungan egaliter itu adalah kita akan lebih dapat meningkatkan kecerdasan emosional kita. Terutama pada hal yang berkaitan dengan soal membina hubungan dengan orang lain, dan mengenali emosi orang lain. Dengan begitu, kita akan lebih mudah menyelaraskan diri (harmonizing) dengan orang lain.

Itu penting kaitannya dengan bisnis. Sebab, hubungan semacam ini akan memungkinkan kita lebih memiliki rasa percaya diri yang kuat. Segala ide, pemikiran dan gagasan bisnis kita juga akan semakin baik. Sehingga hal itu, tidak mustahil akan membuat kita cenderung lebih kreatif, dan akhirnya kita akan lebih produktif. Begitu pula halnya dengan semangat kita dalam berwirausaha juga akan semakin bergairah. Dan, sukses akan mudah tercapai.

Dengan begitu, saya rasa hubungan antara pemimpin dengan staf tidak harus melewati dulu birokrasi yang berbelit-belit. Ruang kerja bisa kita buat sedemikian rupa, kalau perlu terbuka, sehingga komunikasi dua arah (two way traffic communication) antara pimpinan dengan staff akan lebih mudah tercipta.

Kita tentu mengerti, bahwa pimpinan dalam mengembangkan bisnisnya tak bisa sendiri. Membutuhkan bantuan staf. Maka, sebaiknya, kita sebagai seorang entrepreneur tak perlu ragu lagi menerapkan hubungan harmonis semacam itu.

Apalagi di saat sekarang ini, jelas tak hanya menuntut kita piawai atau jeli di dalam melihat dan meraih peluang bisnis, tapi kita juga harus pintar pula menerapkan bentuk hubungan kerja yang harmonis. Tim kerja di perusahaan kita akan semakin kompak dan solid.

Hubungan egaliter itu, saya rasa perlu karena hubungan ini akan lebih mengkondisikan kita untuk mau mendengarkan pendapat orang lain. Kepercayaan diri kita maupun staf juga akan tumbuh. Padahal kita tahu bahwa kepercayaan itu adalah faktor paling penting di balik setiap tindakan kreatif.

Namun, kultur ini tidak ada kolerasinya bahwa yang pantas menerapkannya adalah harus mereka yang memiliki intelektualitas tinggi. Justru yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memimpin. Memimpin adalah sesuatu yang berkaitan dengan mengelola orang-orang yang pintar. Namun, itu bukan berarti kita harus menjadi orang paling pintar atau professional.

Memang entrepreneur itu harus didampingi professional, agar bisnisnya lebih berkembang. Sebab cara berfikirnya seringkali meloncat-loncat. Sementara, seorang professional pemikirannya cenderung yang lurus-lurus atau yang aman-aman. Maka cukup riskan, bila dia lantas mencoba menjalankan bisnisnya seorang diri alias one man show. Kualitas manajemennya akan kurang baik. Maka, seorang entrepreneur dan professional harus memiliki hubungan yang harmonis.

Apalagi dalam waktu dekat ini kita akan memasuki milenium ketiga yang kemungkinan besar dunia bisnis kita cenderung akan penuh dengan hyper-competition, suatu persaingan yang sangat ketat. Maka, tanpa ada hubungan seperti itu di lingkungan kerja atau perusahaan kita, maka tentu saja target bisnis kita akan sulit tercapai.

Oleh karena itu, tak ada salahnya bila kita berani mencoba menerapkan hubungan egaliter ketimbang hubungan yang terlalu mengedepankan jarak atau gap antara pimpinan dengan staf. Sebab, hubungan seperti ini akan membuat suasana kerja menjadi tisak kondusif atau tidak enjoy. Kreatifitas juga bisa mandeg dan prestsi kerjapun akan menurun. Itu sebabnya, mengapa hubungan egaliter itu perlu.

Sumber: purdiechandra.net

Mencoba lagi

Jangan patahkan semangat dengan mengukur kegagalan kita tapi lihatlah berapa kali kita berani bangkit dan mencoba lagi!
salam,
Dwika-ExecuTrain


Modal Awal Entrepreneur Itu Cuma Berani dan Mimpi
Sumber: purdiechandra.net

Salah satu pandangan keliru pada sebagian orang yang ingin memulai usaha tapi tak juga berani melakukan apapun untuk mewujudkannya, adalah karena mereka yakin kalau memulai usaha itu harus punya uang tunai sebagai modal awal usaha terlebih dulu. Itu keliru besar!

Sebenarnya yang paling dibutuhkan untuk memulai usaha bukan modal uang, tetapi keberanian untuk terus mencoba, memulai usaha dengan langkah nyata. Kalau perlu dengan modal mimpi.

Oleh karena itu, seorang entrepreneur jangan takut bermimpi, karena mimpi kita adalah tidak lain dari bagian visi kita yang akan menjadikan cetak biru (blue print) kenyataan. Oleh karena itu, rezeki yang kita inginkan bisa mengikuti mimpi kita, bahkan dalam banyak realitas, rezeki itu berbanding lurus dengan mimpi kita.

Jadi, bila kita sudah berani untuk memulai langkah, cobalah mewujudkan ide bisnis. Entrepreneur harus pantang berhenti. Yang harus dilakukan hanyalah mencoba dan terus mencoba.

Untuk itu, logis kalau kita harus berani menghadapi kegagalan berulang-ulang dan anggaplah hal itu sebagai proses belajar menuju kesuksesan. Dengan demikian yang namanya kegagalan tak pernah kita kenal dalam kehidupan kita.

Oleh karena di dalam diri seorang entrepreneur tidak mengenal kamus gagal, yang ada hanyalah berhenti mencoba. Untuk meraih sukses seorang entrepreneur itu tak kenal istilah berhenti mencoba! Jadi, gagal itu biasa, terus mencoba dan berani gagal lagi itu baru luar biasa!

Jangan patahkan semangat dengan mengukur kegagalan kita tapi lihatlah berapa kali kita berani bangkit dan mencoba lagi!

Sumber: purdiechandra.net

Lebih piawai

Kita akan lebih siap menghadapi kondisi yang berubah-ubah, lebih terbuka menerima ide-ide baru. Bahkan, kita akan lebih piawai dalam mengambil kesempatan bisnis, lebih berani mengambil risiko, dan tentu saja akan lebih siap meraih keberhasilan. salam,
Dwika-ExecuTrain



Paradigma Bisnis di Era Milenium
Sumber: purdiechandra.net

Zaman semakin maju, dan waktu terasa cepat. Itu barangkali, yang kita rasakan saat ini. Maka, agar kita tidak ketinggalan zaman, sebaiknya entrepreneur harus lebih mampu bergerak cepat, lebih, proaktif,dan berani mengambil risiko.

Dengan demikian, kita akan lebih mudah mengatisipasi kemungkinan munculnya berbagai kendala bisnis yang mungkin terjadi. Bukan bersikap seperti dulu, yang hanya reaktif dan menghindari risiko.

Saya jadi teringat dengan Rupert Murdoch, yang melangkah cepat dalam bisnisnya. Pada saat bos perusahaan lainnya masih terlelap tidur, ia selalu menjadi penelepon pertama untuk melakukan negosiasi bisnis. Dengan bergerak cepat, ia mampu mengambil keputusan lebih cepat dari pesaingnya. Bagi Murdoch, bergerak lamban adalah milik mereka yang kalah.

Langkah semacam ini, saya kira menunjukkan, jika kita tidak bertindak dan bergerak, maka bisnis yang kita geluti sekarang akan sulit bergerak maju. Karena, pada dasarnya, bergerak adalah awal kesuksesan bisnis kita.

Dalam konteks ini, saya sependapat dengan Matthew J. Kieman, penulis “The Commandements or the 21 st Century Management” yang mengatakan, bahwa dalam bisnis telah terjadi pergeseran paradigm. Jika, di abad ke-20, bisnis kita lebih terkesan stabil dan bisa diprediksi, namun di abad ke-21 atau di era milenium ketiga ini, perubahannya cenderung terputus-putus.

Begitu pula, bisnis kita yang dulu lebih didasarkan ukuran dan skala, tapi kini lebih pada kecepatan dan responsive. Kepemimpinan, kalau dulu banyak dilakukan dari atas, kini dilakukan semua orang. Maka, tak mengherankan bila dalam menjalankan bisnis di era milenium ketiga ini, memang dituntut untuk lebih luwes, tidak kaku. Sebab, perjalanan bisnis lebih kendalikan oleh visi dan nilai-nilai. Dibandingakan sebelumnya yang semata-mata hanya dikendalikan peraturan dan hierarki.

Selain itu, kalau kita dulu di dalam menjalankan bisnis selalu membutuhkan kepastian, tapi kini harus lebih toleran terhadap ambiguitas atau memiliki sikap mendua. Soal informasi bisnis demikian juga, yang sebelumnya hanya untuk pucuk pemimpin, tapi kini disebarkan ke semua orang. Sehingga, saat ini bisnis tak lagi mengandalkan pada analisis kuantitatif, namun lebih pada kreativitas dan intuisi.

Tanpa itu, saya kira bisnis yang kita jalankan sekarang ini akan banyak tersendat atau sulit untuk maju. Bahkan kalau dulunya kita beryakinan, bahwa masing-masing perusahaan bisa mandiri, tapi sekarang terasa sulit. Oleh karena pada dasarnya, perusahaan-perusahaan akan saling tergantung satu dengan yang lainnya.

Pergeseran paradigma bisnis di era milenium ini, juga akan mengajak kita kalau dulu hanya berfokus pada organisasi internal, tapi kini kita harus lebih fokus pda lingkungan yang kompetitif. Juga dari integrasi vertikal ke integrasi maya. Seperti Amazon,com, took buku virtual pertama dan terakbar di dunia maya.

Bahkan kalau dulu kita hanya bersaing untuk pasar masa kini, tapi sekarang kita justru lebih tertantang untuk menciptakan pasar masa depan. Oleh karena itu, kita jangan lagi hanya mengandalkan pada keunggulan kompetitif yang berkesinambungan tapi justru harus terus-menerus mencari keunggulan.

Saya yakin, dengan kepekaan kita terhadap kondisi tersebut, maka kita akan lebih siap menghadapi kondisi yang berubah-ubah, lebih terbuka menerima ide-ide baru. Bahkan, kita akan lebih piawai dalam mengambil kesempatan bisnis, lebih berani mengambil risiko, dan tentu saja akan lebih siap meraih keberhasilan. Anda berani mencoba?

Sumber: purdiechandra.net