Selasa, 01 Februari 2011

MILIKI HARTA PRODUKTIF

Hanya ada 1 hal yang harus anda lakukan agar bisa menjadi karyawan yang kaya, yaitu : MILIKI POLA KEUANGAN ORANG KAYA.
be well,
Dwika=ExecuTrain



KIAT MENGELOLA GAJI

Posted: by mungsoetikno
bersama safir sendukIlmu ini didapat dari Safir Senduk seorang Perencana Keuangan pada hari Rabu, 19 Maret 2008 dalam acara Seminar : “MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN MELALUI PERENCANAAN KEUANGAN” di Menara Penusula Slipi Jakarta Barat.
Seminar diawali dengan pemahaman mengenai status social seseorang berada pada tatanan apa. Disini ada 3 kategori tatanan status social seseorang yaitu Miskin, Pas-pasan/menengah/sederhana dan Kaya.
  1. Orang / keluarga yang memiliki penghasilan berapapun, misal disini dicontohkan memiliki penghasilan Rp. 5 juta / bulan namun memiliki pengeluaran juga sama dengan Rp. 5 juta / bulan juga atau bahkan lebih maka dia dikategorikan sebagai orang miskin.
  2. Orang / keluarga yang memiliki penghasilan berapapun, disini juga dicontohkan memiliki penghasilan Rp. 5 juta / bulan. Namun yang bersangkutan dapat membeli barang / asset namun berupa barang-barang konsumtif seperti : Barang Elektronik, Perabot Rumah tangga, Busana, Alat Olah Raga, dll. Sebesar misalnya Rp.1 juta / bulan. Dan sisanya Rp. 4 juta habis untuk memenuhi kebutuhan rutin, maka dia dikategorikan sebagai orang Pas-pasan / Menengah / Sederhana.
  3. Orang / keluarga yang memiliki penghasilan berapapun, disini juga dicontohkan kembali memiliki penghasilan Rp. 5 Juta / bulan dan membelanjakan uangnya sebesar Rp. 1 juta untuk barang-barang konsumtif seperti diatas dan juga membelikan barang / asset produktif sebesar Rp. 500 ribu seperti Reksadana, Unit Link, Emas, Valas, Deposito, Tabungan, Property, Obligasi, dll. Maka dia dikategorikan sebagai orang kaya. Mengapa demikian? Karena dari Barang / Asset Produktifnya yang bersangkutan akan mendapat tambahan penghasilan yang akan terus meningkat setiap bulannya.
Pertanyaannya dalam kategori manakah anda?
Nah pada seminar tersebut Pak Safir membagikan sejumlah kiat bagi karyawan untuk dapat memiliki pola keuangan orang kaya seperti digambarkan diatas.
Kiat nomor 1 ” BELI & MILIKI SEBANYAK MUNGKIN HARTA PRODUKTIF”
Nah, karena untuk menjadi orang yang kaya, makmur dan sejahtera adalah dengan memiliki Harta / Asset Produktif, maka dibawah ini ada 4 Harta Produktif yang bias anda miliki :
  1. Produk Keuangan, contoh : Tabungan, Deposito, Saham, Reksadana, Obligasi, Valas, Unit Link, dll.
  2. Bisnis, contoh : Warung, Wartel, Warteg, Warnet, war-war lainnya.
  3. Asset yang disewakan, contoh : Kontrakan, Kos-kosan, Ruko, Rukan, Angkot, Ojeg, Tanah, dll.
  4. Barang Ciptaan, contoh : Buku, Kaset / Lagi, Film, dan royalty lainnya.
Dari keempat Harta Produktif tersebut, biasanya Produk Keuangan-lah yang paling mudah, murah dan cepat untuk dimiliki.
Produk Keuangan dibagi berdasarkan hasil yang diberikan :
  1. Pendapatan Tetap, seperti : Tabungan, Deposito, Surat Utang / Obligasi (Pemerintah, BUMN, Swasta), Property yang disewakan (Tahunan / Bulanan), Surat berharga yang memberikan deviden, SBI, dll.
  2. Bertumbuh, seperti : Valas, Property yang diperjual belikan, Barang-barang koleksi, Emas & Batu Permata, Komoditi berjangka, Reksadana & Unit Link, dll.
Nah sekarang, sebagai seorang karyawan, maka anda bias mengumpulkan Harta Produktif berupa Produk Keuangan. Ada 2 cara yang bias anda lakukan :
  1. Kumpulkan secara periodic setiap bulan dari penghasilan anda sebesar minimal 10% dan dibelanjakan untuk produk seperti : Tabungan Berjangka di Bank, Reksadana, Unit Link.
  2. Tambahkan secara sesekali, misalkan pada saat mendapatkan bonus.
Kiat nomor 2 ” ATUR PENGELUARAN ANDA “
Pengeluaran kita (apalagi kalau kita tinggal di kota besar) biasanya sangat-sangat besar. Bukan hanya angkanya, tapi jumlah posnya. Saking besar dan banyaknya pengeluaran kita, banyak diantara kita yang seringkali memiliki pengeluaran yang jauh lebih besar dibanding pemasukan. Ini disebut defisit. Makin besar pemasukan, bisa jadi makin besar juga pengeluaran. Artinya, bisa saja, makin besar pemasukan, makin besar juga defisitnya.
Kenapa Defisit bisa terjadi? Apasih sumber defisit itu? Banyak orang bilang, defisit bias terjadi karena pemasukan yang kita dapat setiap bulannya terlalu kecil. Mungkin-mungkin saja. Tetapi yang sering terjadi adalah bahwa semakin besar pemasukan seseorang, maka akan semakin besar pula pengeluarannya. Karena itu, ada baiknya bila anda juga mengetahui tentang bagaimana cara mengurangi pengeluaran-pengeluaran anda, yaitu dengan cara mengatur pengeluaran anda secara bijak. Ada 3 hal :
  1. Bedakan ‘BUTUH’ dan ‘INGIN’
a.   BUTUH harus sekarang, INGIN boleh nanti.
b.   BUTUH ada batasnya, INGIN tidak ada batasnya.
c.   Tidak semua keBUTUHan kita INGINkan dan tidak semua keINGINan kita BUTUHkan.
  1. Lakukan perioritas anda pada pengeluaran-pengeluaran anda.
  2. Ketahui cara mengeluarkan uang secara bijak setiap pos pengeluaran anda.
Kiat nomor 3 ” HATI-HATI DENGAN UTANG “
Salah satu penyebab munculnya masalah keuangan adalah utang. Padahal kalau mau jujur, utang sebetulnya bias menjadi kawan yang baik bagi anda dalam mencapai kesejahteraan. Jadi, bisa dibilang, utang bias menjadi lawan tapi bias juga menjadi kawan bila anda tahu bagaimana mengatasinya. Masalahnya, tidak semua orang tahu kapan boleh berhutang dan kapan tidak. Itulah kenapa banyak orang yang lalu terjebak ke dalam utang.
Ada 2 kiat yang harus anda ketahui tentang utang, sebagai berikut.
  1. Ingin Berhutang / Akan Berhutang :
    1. Pilih dengan siapa anda berhutang, karena dengan siapa anda berhutang akan menentukan kelak kalau anda tidak bias bayar.
    2. Perhatikan prosedur pembayaran cicilan hutang anda, seperti kemudahan menggunakan ATM untuk menyetor cicilan, dll.
    3. Ambil cicilan utang yang sesuai dengan penghasilan anda, maksimal 30% dari Take Home Pay.
  2. Sudah Punya Hutang :
    1. Tinjau kembali seberapa besar cicilan hutang anda, jika melebihi batas 30% THP anda bias bernegosiasi untuk memperpanjang masa hutang anda.
    2. Jalin hubungan dengan si pemberi utang, agar sewaktu-waktu anda kesulitan membayar cicilan hutang dapat bernegosiasi untuk meresekejul ulang hutang anda.
    3. Kadang-kadang tidak apa-apa melakukan Gali Lobang Tutup Lobang, yaitu melunasi hutang yang memiliki bunga tinggi dengan meminjam dari pemberi hutang yang mengenakan bunga yang lebih rendah.
Kiat nomor 4 ” SISIHKAN DANA UNTUK MASA DEPAN ANDA “
Kata orang Masa Depan adalah misteri. Sebetulnya, masa depan bukan misteri kalau anda menyiapkan masa depan itu dari sekarang. Salah satu cara menyiapkan masa depan adalah dengan menyiapkan dana untuk membayar pos-pos pengeluaran besar anda di masa mendatang.
Setiap dari anda pasti memiliki pos-pos pengeluaran yang sangat banyak di masa mendatang. Masalahnya, banyak orang yang tidak tahu bahwa terdapat 5 pos pengeluaran di masa mendatang, yaitu :
  1. Pendidikan Anak.
  2. Hari Tua.
  3. Rumah, Kendaraan dan Barang-barang.
  4. Bisnis.
  5. Liburan dan Perjalanan Ibadah.
“Lakukan hal yang penting walaupun dia belum mendesak, sebelum dia betul-betul menjadi sangat mendesak…” Bila sesuatu sudah sangat mendesak baru dilakukan, maka hasilnya tidak akan maksimal. Bahkan bisa saja gagal…”
Kiat nomor 5 ” MILIKI PROTEKSI “
Sebagai karyawan bisaanya selain kita mendapat kenikmatan berupa gaji rutin, juga mendapatkan fasilitas proteksi dari perusahaan apabila terjadi sejumlah resiko. Mulai dari kematian, kecelakaan, sakit dan hal-hal semacam itu. Hanya saja, dari semua fasilitas atas proteksi resiko tersebut, ada satu resiko yang mungkin tidak diproteksi oleh perusahaan, yaitu : Kerugian pada harta benda anda.
Karena itu, apa yang harus anda lakukan adalah dengan memiliki proteksi atas resiko tersebut, yaitu : Lindungi harta benda anda dengan asuransi yang diperlukan.
Nah, kesimpulannya ada 1 hal yang harus anda lakukan agar bisa menjadi karyawan yang kaya, yaitu : MILIKI POLA KEUANGAN ORANG KAYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar