Selasa, 28 Desember 2010

Lifemeasure in moments

Life is not measure in minutes, but in moments, what I just did with this post is simply about capturing all the precious moments in my life.
be well,
Dwika-ExecuTrain



Lesson Learned from My First SAP Implementation Project
**julian.asia

After spending more than a year of my weekdays in Cilegon, Banten, finally I got my first SAP implementation project finished. Though it doesn’t mean that I can leave Cilegon soon, since I will have another project assignment there, I think it is good for me to stop for a while, to thank God for what went well and reflect on what needs to be improved in next project :)

Proyek ini merupakan proyek pertama saya sebagai konsultan SAP. Kata senior saya, ini merupakan proyek implementasi SAP terbesar dan paling rumit se-Indonesia tahun ini. Alhasil, saat ikut project briefing pertama kalinya, informasi ini menimbulkan efek ganda buat saya. Di satu sisi, ada rasa bangga dan semangat yang meluap-luap untuk belajar banyak hal dan membuat prestasi di proyek ini, tapi di sisi lain, ada juga rasa takut dan khawatir tidak bisa menyelesaikannya dengan baik.

Namun, ketika semuanya dijalani, ternyata saya bisa juga. Memang kita sebaiknya tidak perlu takut dalam menghadapi tantangan. Just perform, seperti kata Billy Boen dalam buku Young On Top.

Ingin rasanya menceritakan semua pengalaman saya di proyek ini. Sebab, setiap momen yang saya lalui begitu banyak memberikan pelajaran dan kenangan yang sayang sekali untuk dilupakan. Tapi untuk kali ini sebaiknya saya ambil beberapa saja yang menurut saya paling penting dan saya susun menjadi sebuah daftar lesson learned. Semoga bisa berguna juga buat siapapun, khususnya yang ingin jadi konsultan SAP :)

Lesson #1 – Have a Goal

“Control your own destiny or someone else will”, kata Sean Covey. Having a goal is truly a need, bahkan dalam lingkup yang kecil, seperti dalam sebuah proyek. Goal memberi kita arah dan kita benar-benar membutuhkannya.

Banyak uncertainty yang terjadi dalam proyek ini. Misalnya, tiba-tiba saja salah seorang konsultan senior pergi karena masa kontraknya sudah habis, atau team lead kita memutuskan untuk resign, atau tiba-tiba kita diminta masuk saat weekend, dan sebagainya. Sebagian besar keputusan-keputusan mendadak tersebut tidak kita harapkan. Reaksi yang umumnya muncul adalah kecewa, marah, atau ngedumel di belakang. Tapi itu tidak menyelesaikan masalah.

Karena itu, sejak awal saya sudah putuskan untuk punya goal. Goal saya adalah belajar sebanyak mungkin tentang modul PP/QM dan integrasinya dengan modul-modul lainnya :)

Project manager saya sering bilang kalau proyek ini adalah tempat belajar yang paling bagus. Sebab, modul-modul yang diimplementasikan di proyek ini cukup lengkap, bahkan di proyek ini kita mengimplementasikan variant configuration dan mengintegrasikannya dengan modul sales and distribution, production planning, quality management, dan interface–kombinasi yang mungkin hanya satu-satunya di Indonesia. Di sini juga banyak konsultan senior, baik dari IBM maupun dari consulting firm yang lain. Memang benar, ini tempat belajar yang bagus, asalkan kita mau memanfaatkannya ;)

Dengan goal itu di pikiran saya, saya jadi tidak mudah mengeluh pada keadaan yang berubah-ubah dengan cepat. Sebab, dalam kondisi apapun, saya masih tetap bisa melangkah ke depan untuk mencapai goal pribadi saya.

Lesson #2 – Manage the Scope

Sebuah proyek pasti punya batasan atau scope. Keberhasilan suatu proyek umumnya ditentukan oleh deliverables yang dihasilkan dalam batasan tersebut dengan penggunaan resource seoptimal mungkin. Masalah akan timbul saat batasan proyek tersebut kurang definitif, sehingga parameter keberhasilan proyek sulit diukur.

Problem seputar scope ini sempat saya alami di proyek, baik dalam skala makro maupun mikro. Ada sejumlah batasan yang masih blur saat saya pertama kali terlibat di proyek ini. Tak heran, hal ini sering menimbulkan dispute antara konsultan dengan business process owner (BPO) atau project team member dari pihak user. Akibat paling buruk dari project scoping yang kurang baik adalah terlalu banyaknya resource yang dihabiskan untuk menyelesaikan semua deliverables. Apalagi kalau sampai mengalami project bleeding. Untungnya, di proyek ini masalah tersebut masih manageable, sehingga bisa diatasi, meskipun kita para konsultan cukup kewalahan dibuatnya :D

Menurut saya, managing scope sama dengan managing expectation. Karena itu, aturan yang berlaku ialah seperti yang pernah dikatakan teman saya dari McKinsey & Company, “Promise less, deliver more“. Buat scope seminimal mungkin, sehingga kita masih punya ruang untuk improvement. Tentu saja semuanya harus definitif ;)

Lesson #3 – Make Proper Documentations

Saat kuliah, membuat dokumentasi adalah pekerjaan paling tidak populer sedunia. Dalam sebuah software engineering team, biasanya yang kelihatan paling keren adalah programmer atau developer. Dialah “the one who creates real thing”, kata Jason Fried di Getting Real.

Kenyataannya, di proyek SAP tidak selalu demikian. Proper documentation sama pentingnya dengan proper design, proper configuration, dan proper code :) Karena itulah, SAP menyediakan SAP Solution Manager. Semua tahapan aktivitas dalam proyek harus terdokumentasi dengan baik, sesuai dengan standar yang ditentukan oleh project manager.

Dalam sebuah proyek yang dinamikanya sangat tinggi, seperti di proyek ini, di mana perubahan requirement sangat sering terjadi dan hampir tidak terkontrol, maka dokumentasi yang baik memegang peranan sangat penting. Setiap hasil tes, meeting, diskusi, atau apapun yang di dalamnya ada pengambilan keputusan, sebaiknya selalu didokumentasikan dan setiap pihak yang terkait harus memberikan acknowledgement terhadap hasil yang telah dicapai tersebut. Hal ini penting sebagai bahan acuan apabila ada perubahan yang harus dilakukan terhadap program aplikasi atau sistem yang sedang dibangun.

Selain dokumentasi proyek, sebaiknya setiap konsultan juga punya dokumentasi pribadi tentang apa saja yang sudah dikerjakannya di proyek ini. Team lead saya adalah orang yang paling sering menyarankan ini. Menurutnya, setelah tiga atau empat tahun, kita akan benar-benar lupa dengan apa yang sekarang mati-matian kita kerjakan. “It’s a big loss“, katanya. Business process design, konfigurasi, dan screenshots, adalah beberapa hal yang harus didokumentasikan. Saya paling suka menyimpannya dalam slide presentasi, seperti yang team lead saya lakukan. Selain untuk pribadi, dokumentasi ini juga bisa berguna saat proses hand over, sehingga kita mudah mencari pengganti apabila kita harus meninggalkan proyek untuk urusan lain.
Me and My Team Lead

Me and My Team Lead

Lesson #4 – Soft-skills Matter

Kalau ditanya apa yang paling penting di dunia kerja, saya akan bilang, “Soft skills“. Bukan berarti kemampuan teknis atau pengetahuan fungsional bisnis tidak penting, tapi kalau kita punya soft skills yang baik, kedua hal itu bisa kita raih dengan cepat. Ini juga berlaku buat konsultan SAP, terutama functional consultant. Begitulah yang saya alami di proyek ini.

Karena saya juga functional consultant, jadi saya cukup tahu bagaimana soft skills itu menjadi begitu penting. Sebab, saya tidak melulu bekerja di depan laptop. Sesekali saya harus berdiskusi, bertanya banyak hal, mengadakan meeting dengan user atau team member lainnya, mengatur pembagian kerja, melakukan presentasi, membawakan training, dan menjawab berbagai pertanyaan dari user. Porsinya bisa sampai 30% dari waktu kerja saya. Semakin tinggi posisi kita di proyek, angka ini bisa lebih besar.

Kalau diurutkan, soft skills yang paling berguna selama saya menjalankan proyek tersebut antara lain: communication skill, interpersonal skill, analytical skill, dan teamwork skill. Detail tentang keempat soft skills tersebut akan saya bahas di tulisan lain, ya :)

Lesson #5 – Strive for Work-Life Balance

Ini yang paling sulit. Di proyek saya sekarang ini, hampir saja saya tidak punya apa yang di IBM sering disebut work-life balance. Mulai dari jam kerja yang tidak normal karena selalu pulang malam, instruksi untuk masuk saat weekend, troubleshooting menggunakan remote connection saat kita libur atau cuti, dan sebagainya. Saya sempat berpikir kalau hidup saya mungkin hanya untuk proyek ini. Tapi untungnya tidak :)

Karena menurut saya tidak ada gunanya memprotes atau mengharapkan project management mengubah kebijakannya, maka saya putuskan untuk membuat work-life balance versi saya sendiri. “Enjoy any of your free time, when you have it“, kata team lead saya. Maka kami pun melakukannya.
IBM Futsal Team in Cilegon

IBM Fustal Team in Cilegon

Teman saya yang hobi fitness, tetap melakukan rutinitasnya di sela-sela bekerja. Semua orang tahu jadwal fitness-nya, sehingga berusaha menyelesaikan semua pekerjaan yang berhubungan dengannya di luar jadwal fitness-nya itu. Teman saya yang hobi fotografi pergi ke Pantai Anyer untuk berburu sunset saat sedang tidak ada pekerjaan. Teman saya yang lain pergi hiking pada hari Jumat sebelum berangkat ke kantor, sementara yang lain berenang di kolam renang di belakang rumahnya. Setiap hari Rabu kami main futsal sama-sama. Sebagian kadang tidur siang saat waktu istirahat karena rumahnya dekat lokasi proyek. Kadang kami mengadakan barbeque party, karaoke, atau main Winning Eleven dan Countre-Strike sama-sama :)

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membuat hidup kita jadi lebih seimbang. Memang tidak sampai pada tingkat ideal, tapi paling tidak hal itu cukup untuk melepas lelah, menjaga kebugaran, menghindari stress, dan sebagainya. Memang ini lebih mudah buat yang belum berkeluarga.

Buat saya, proyek ini cukup menyenangkan karena banyak teman-teman sebaya. Teman saya dari consulting firm yang lain pernah bilang kalau proyek seperti ini jarang. Katanya, dulu dia sering jadi yang paling muda di proyek karena rekan kerjanya umumnya berusia 30-40 tahun ;)

Well, that’s all. As my friend said, “Life is not measure in minutes, but in moments”, what I just did with this post is simply about capturing all the precious moments in my life. Finally, I would like to say that I like my job :)

Social Energy

Saatnya Anda bergerak. Social media akan semakin berkembang tahun depan. Makin banyak informasi yang akan dibagi. Makin lama pula waktu yang mungkin akan kita habiskan di social media. Untuk itu, ayo mulai sekarang kita buat social system kita sendiri dan mulai menggali dan menyebarkan meaningful content–termasuk educational content.
be well,
Dwika-ExecuTrain




Saving Social Energy
by: Ed Yourdon on Flickr

Tahun 2010 adalah tahun yang sangat berarti buat social media. Lihatlah pencapaian jumlah pengguna yang luar biasa oleh sejumlah social networking sites, terutama Facebook dan Twitter. Hal ini membawa dampak yang besar buat kita, pengguna Internet. Kini, sebagian besar waktu online kita dihabiskan untuk social media, sehingga kita mulai khawatir bahwa produktivitas dan manfaat dari kegiatan online kita bisa jadi menurun. Bagaimana caranya supaya waktu online kita tetap meaningful?

Year of Social Media

Tahun lalu, di acara Youth Engagement Summit di Kuala Lumpur, saya bertemu dengan Marketing Director Facebook, Randi Zuckerberg, dan Twitter Co-Founder, Biz Stone. Saat itu mereka menyampaikan sejumlah rencana untuk tahun 2010, khususnya bagi negara-negara di Asia, termasuk Indonesia. Tahun ini kita bisa saksikan sendiri hasilnya. Dengan 500 juta lebih penggunanya, Facebook kini adalah social network terbesar di dunia. Facebook telah mengubah cara kita berinteraksi dan berbagi informasi lewat Internet, hingga mengantarkan Mark Zuckerberg, salah satu pendirinya, sebagai TIME’s 2010 Person of The Year. Jumlah pengguna Twitter sekarang sudah lebih dari 100 juta. Twitter bahkan sudah bisa disebut sebagai sebuah news network, karena kini semakin banyak first hand information tentang beragam peristiwa di dunia yang bisa diperoleh lewat Twitter. Setiap harinya, 55 juta tweet dikirimkan lewat Twitter. How amazing.

Apa artinya ini buat kita yang ada di Indonesia?

Tentu saja banyak. Jumlah pengguna Facebook di Indonesia adalah yang terbanyak kedua di dunia. Dalam hal penggunaan Twitter, Indonesia malah yang pertama. Dua fakta ini besar artinya. Kini kita terhubung dengan hampir semua orang dalam hidup kita: keluarga, teman SD, SMP, SMA, sampai orang-orang yang kita kagumi yang sebelumnya hanya bisa kita lihat di TV. Kalau ada statistik yang menghitung jumlah peningkatan kegiatan reuni tahun ini, pasti grafiknya meningkat dengan tajam. Beragam topik kini dibicarakan lewat Twitter, mulai dari kejadian sehari-hari, info lalu lintas, diskon, dunia hiburan, politik, media, dan sebagainya. Trending topics di Twitter pun bahkan beberapa kali berasal dari Indonesia. Intinya, kini semakin banyak informasi yang bisa kita peroleh lewat social media.

Banyaknya informasi yang mengalir lewat social media tersebut membuat kita harus lebih pandai memilih. Sebab, tidak semua informasi tersebut berguna. Malah sebagian besar tidak. Kalau dibiarkan terus, lama-lama kita bisa terjebak dalam conversations yang sebenarnya tidak penting. Bisa-bisa hal-hal yang benar-benar penting buat kita malah kita lewatkan karena tertimbun oleh berbagai macam garbage tersebut.

Social media are growing fast now and we are going to be socially tired.

Saving Social Energy

Manusia adalah makhluk sosial. Karena itu kita bersosialisasi. Social network kini memenuhi sebagian kebutuhan kita akan kehidupan sosial tersebut.

Banyak sekali yang bisa kita peroleh dari kehidupan sosial. Contohnya, buat seorang muslim, hubungan sosial yang baik harus dipupuk menjadi silaturahim, atau tali kasih sayang, sehingga hubungan tersebut memberikan banyak hal yang bermakna bagi semua pihak yang terlibat. Networking kini pun menjadi soft skill yang penting bagi setiap orang, terutama untuk kehidupan profesional. Social network bahkan sudah menjadi perhatian dunia bisnis saat ini.

Scott Young menyebutkan satu hal lain yang bisa diperoleh dari hubungan sosial, yaitu social energy. Katanya, “Social energy comes from spending time in a stimulating environment with other people“. Social energy ini hanya kita peroleh saat kita bersama orang-orang yang penting buat kita, saat kita berbicara atau melakukan hal-hal yang bermakna dengan mereka, dan atau saat berada dalam atmosfer yang suportif. Hal ini penting sekali buat kita. Sebab, orang yang bangkrut social energy-nya akan mengalami kebosanan, menurun produktivitasnya, bahkan mengalami kehampaan dalam hubungan-hubungan sosialnya.

Ini juga berlaku dalam hubungan sosial lewat Facebook, Twitter, MySpace, Multiply, Friendster, Koprol, dan social media lainnya. Sebab, hubungan sosial tersebut adalah perpanjangan dari hubungan sosial kita di kehidupan nyata, bahkan ada sebagian hubungan sosial kita yang hanya terjadi di dunia maya. Seperti dibahas di atas, meningkatnya jumlah pengguna, serta menjamurnya berbagai user generated content di berbagai social media tahun ini, membuat kita kebanjiran informasi yang kadang tidak ada gunanya sama sekali buat kita. Hal ini bisa menyedot sebagian besar energi sosial kita. We can be totally exhausted :(

Scott bilang, untuk menghemat social energy, kita harus membuat sistem. Ya, kita harus menciptakan sendiri sistem yang menjaga agar kita selalu memperoleh social energy secara rutin. Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa sempatkan waktu khusus seminggu sekali untuk berkumpul di lingkungan yang mendukung dan selalu memberikan feedback yang baik untuk kita. Dulu saya sering melakukannya dengan mengikuti kelompok mentoring. Kini, saya juga sering menghadiri event yang inspiring seperti TEDxJakarta atau Forum Indonesia Muda. Ide-ide baru, optimisme, inisiatif, pentingnya menyadari kekuatan diri sendiri dan menghargai orang lain, serta dorongan untuk berkarya, selalu saya peroleh dari dua kegiatan tersebut. Makanya, setelah pulang dari sana saya selalu mendapat suntikan social energy yang berlimpah :)

Lalu bagaimana dengan social media?

Menurut saya, ada dua cara membangun social system yang efektif untuk menghemat social energy kita dalam social media, yaitu dengan menggunakan bantuan teknologi dan mencari content yang tepat.

Technology Helps Us

We must save our social energy. Ide tersebut telah menarik perhatian Microsoft, yang kemudian mengampanyekan gerakan Save Social Energy. Ternyata banyak cara yang bisa kita lakukan.

Dalam social media, karena user generated content yang kini jumlahnya sudah terlalu banyak tersebut tidak akan bisa kita kendalikan, maka kita harus mencari cara lain. Kita bisa menjaga social energy kita dengan melakukan personalization.

Dalam setiap account social media atau online media lainnya seperti blog dan email, pasti tersedia fasilitas untuk mengatur personal settings. Hal ini ditujukan untuk memberikan user experience yang bersifat personal, yaitu menyesuaikan dengan preferensi dan keinginan kita sebagai pengguna. Kita bisa menghemat social energy dengan memilih fitur, layout, desain, dan content yang ditampilkan.

Jika kita menggunakan email dan email yang kita terima setiap harinya terlalu banyak, maka sebenarnya kita bisa memilih dan memilah email-email yang penting buat kita. Webmail dari Google dan Yahoo! sudah menyediakan fasilitas filtering dan folders untuk melakukannya. Kita bisa menyaring dan mengategorikan email sesuai keperluan kita. Kini banyak juga fasilitas anti spam yang mencegah kita dari email-email yang tidak kita inginkan. Bahkan, kita bisa ‘menyapu’ email-email tersebut dengan menggunakan virtual broom seperti Hotmail Sweep.

Jika kita punya account di beberapa social media, kita bisa menggunakan aggregator. Misalnya, social dashboard seperti TweetDeck atau HootSuite. Kalau kita juga suka chatting, kita juga bisa gunakan Digsby atau Windows Live Messenger versi terbaru. Dengan menggunakan aggregator, kita tidak perlu membuka beberapa windows atau beberapa tab untuk melihat account social network kita satu per satu. Kita bisa melihat semuanya dalam satu layar. Fitur filtering yang dimiliki oleh aggregator membuat kita lebih mudah untuk memilih content yang akan kita lihat. Kita bisa menyaring content yang tidak relevan atau tidak berguna buat kita.

Singkatnya, banyak cara yang bisa kita gunakan untuk saving our social energy dengan bantuan teknologi :)

Meaningful Content

Selain menggunakan sentuhan teknologi, kita juga bisa menghemat social energy dengan mencari content yang meaningful buat kita. Banyak tema content yang tersedia di social media, misalnya musik, olah raga, youth movement, lingkungan, bisnis, dan sebagainya. Semuanya tergantung dari minat kita. Buat saya, salah satu meaningful content adalah educational content, terutama yang sifatnya open, yang oleh orang-orang di UNESCO biasa disebut sebagai open educational resources (OER).

Sejak tahun 2008, saya banyak berinteraksi dengan berbagai komunitas yang aktif menggunakan, membuat, atau mendistribusikan OER. Saya juga pernah ikut dua konferensi tentang tema tersebut, yaitu Open Education Conference di Utah, USA, dan OpenCourseWare Consortium Global Meeting di Hanoi, Vietnam. Di kedua konferensi tersebut saya bertemu dengan banyak sekali penggiat di bidang open education, baik dari kalangan akademisi maupun praktisi.

Kini, open education sudah berusia lebih dari 10 tahun. Banyak sekali website yang menyediakan educational content yang bisa kita gunakan, misalnya Wikipedia, MIT OpenCourseWare, Connexions, Academic Earth, atau iUniv. Yang menarik, pengalaman kita dalam menggunakan educational content tersebut bisa kita share lewat social media. Malah ada beberapa yang di situsnya sendiri sudah menyediakan fasilitas social network.

Sayangnya, meskipun buat saya ini banyak bermanfaat, karena saya bisa mengakses high quality educational content dari para ahli maupun institusi pendidikan terbaik di dunia, ternyata hal ini belum terlalu populer di Indonesia :(

Salah satu penyebabnya, menurut saya adalah karena sebagian besar content-nya tersedia dalam Bahasa Inggris. Hal ini juga pernah disampaikan oleh Meena Hwang, Director of Community Outreach dari OpenCourseWare Consortium, pada saat kunjungannya ke Indonesia tahun lalu. Menurutnya, pelajar dan mahasiswa di pelosok nusantara, banyak yang tidak seberuntung kita. Mereka masih kesulitan untuk menggunakan bahan belajar dalam Bahasa Inggris. Ditambah lagi dengan banyaknya garbages yang menyebar di social media, content-content ini seperti makin sulit untuk didapatkan. Untuk mengatasi hal ini, rencananya, awal tahun depan saya akan buat semacam portal dalam Bahasa Indonesia agar teman-teman di Indonesia juga bisa memanfaatkan open educational resources yang sudah banyak tersedia di Internet. Wish me a luck!

OK, kini sekarang saatnya kita bergerak. Social media akan semakin berkembang tahun depan. Makin banyak informasi yang akan dibagi. Makin lama pula waktu yang mungkin akan kita habiskan di social media. Untuk itu, ayo mulai sekarang kita buat social system kita sendiri dan mulai menggali dan menyebarkan meaningful content–termasuk educational content ;)

This post is written for Microsoft Bloggership program. I have made this post sticky for easier review.

Interpersonal Skill

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF INTERPERSONAL: Pendengar (penerima pesan) menginterpretasikan dan menangkap berita (ide) yang disampaikan tepat seperti apa yang dimaksud oleh pembicara (pengirim pesan). Sumber Kesalahan dan gangguan dalam Komunikasi : Orang / Individu, Timing / Waktu, Proses Encoding / Decoding informasi.
be well,
Dwika-ExecuTrain




Materi Interpersonal Skill
by bhenzcorp

PERILAKU ORGANISASI

DEFINISI PERILAKU ORGANISASI
Adalah suatu studi yang menyangkut asfek-asfek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok tertentu. Studi tersebut mencakup pembahasan tentang aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia yang bekerja di dalamnya; juga aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi dimana mereka berada. Tujuannya memperlancar upaya pencapaian tujuan organisasi.

PERILAKU ORGANISASI & PSIKOLOGI INDUSTRI
Keduanya berfokus pada penjelasan tentang perilaku manusia dalam organisasi. Psikologi Industri berangkat dari psikologi, sementara Perilaku Organisasi bersifat multidisiplin.


PERILAKU ORGANISASI & TEORI ORGANISASI
Perilaku organisasi mempelajari perilaku individu / kelompok dalam organisasi dan aplikasinya (analisis Mikro). Teori organisasi mempelajari struktur, proses dan performansi organisasi (analisis Makro)
Perbedaan : pada unit analisis dan objek kajian.

PERILAKU ORGANISASI & MSDM
Perilaku organisasi dianggap lebih mendasar (teoritis; berdasar pada konsep). Manajemen sumber daya manusia lebih terapan dengan fokus pada teknik pengelolaan sumber daya manusia.

Perbedaan : pendekatan yang digunakan
PENDEKATAN STUDI PERILAKU
Pendekatan COGNITIF : Edward Tolman, Berdasarkan pemahaman seseorang terhadap informasi
Pendekatan BEHAVIORISTIC : I.P. Pavlov dan J.B. Watson, Berdasarkan Response yang muncul apabila diberi stimulus tertentu
Pendekatan Social Learning : A. Bandura, Berdasarkan penggabungan pendekatan Cognitif dan behavioristic

LINGKUP PERILAKU ORGANISASI
MODEL 3 LEVEL (S.P. ROBIN)
Mempelajari perilaku manusia dalam organisasi melalui tiga tingkatan analisis.

1. Tingkatan Individu : karakteristik bawaan individu dalam organisasi.
2. Tingkatan Kelompok : dinamika perilaku kelompok dan faktor-faktor determinannya
3. Tingkatan Organisasi : faktor-faktor organizational yang mempengaruhi perilaku.

PERSEPSI
Adalah suatu proses dimana seseorang melakukan pemilihan, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian atas informasi yang diterimanya dari lingkungan. Merupakan suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

1.
Karakteristik yang Mempersepsikan (Characteristics of the perceiver)
2.
Karakteristik yang dipersepsikan (Characteristics of the perceived)
3.
Kontek Situasi ( Situation Context)

KARAKTERISTIK PERCEIVER (ORANG)
Kebutuhan (Needs), Pengalaman (Experience), Norma-norma (Values), Sikap (Attitudes), Kepribadian (Personality)
KONTEK SITUASI (SITUATION CONTEXT)
PHISICAL SETTING
- Illusi
CULTURAL & SOCIAL SETTING
- Norms
- Taboos
ORGANIZATIONAL SETTING
- Power distance
- Empowerment

KARAKTERISTIK YANG DIPERSEPSIKAN
Penampakan ( Appearance), Perilaku (Behavior)
PROSES PEMILIHAN DATA PERSEPTUAL
FAKTOR EKSTERNAL :
- Intensitas – Pengulangan
- Ukuran – Gerakan
- Kekontrasan - Novelty / Familiarity
FAKTOR INTERNAL
- Proses belajar
- Motivasi
- Kepribadian

PROSES PENGORGANISASIAN DATA PERSEPTUAL
Figure – Ground
Pengelompokan Perceptual :
- Kesatuan (Closure)
- Kesinambungan (Continuity)
- Kedekatan (Proximity)
- Kesamaan (Similarity)
DISTORSI DALAM PERSEPSI
Stereotip : menggeneralisasi persepsi atas dasar informasi umum.
Efek Halo : kecenderungan hanya menggunakan satu informasi saja untuk mempersepsikan sesuatu.
Seleksi : hanya memperhatikan informasi-informasi tertentu.
Proyeksi : menggunakan atribut pribadi (self concept) sebagai dasar persepsi.
Harapan : menggunakan harapan pribadi sebagai dasar persepsi

PERSEPSI SOSIAL
Adalah persepsi seseorang terhadap orang lain. Pola Persepsi Sosial :
- Type A : Individual to Individual
- Type B : Individual to Grouping
- Type C : Grouping to Individual
- Type D : Grouping to Grouping

ATRIBUSI
Merupakan elemen persepsi sosial

Adalah suatu proses bagaimana seseorang mencari kejelasan sebab-akibat dari perilaku orang lain. Proses atribusi sangat menentukan perilaku

BIAS ATRIBUSI
Point of View : Kesalahan mempersepsikan perilaku orang lain karena perspektif yang digunakan keliru.
Effectiveness of The Behavior : Kesalahan mempersepsikan perilaku orang lain akibat salah mendefinisikan tujuan dari perilaku.

HUBUNGAN ATRIBUSI – SIKAP
Proses Atribusi akan menentukan sikap (attitude)
Komponen Attitudes :
COGNITIF AFFECTIVE BEHAVIOR
Beliefs, Favorable Human
knowledge or unfavorable Actions
understanding Feeling

IMPLIKASI PERSEPSI TERHADAP SIKAP KERJA
Disiplin Kerja
(Rules x Punishment) + (Norms x Knowledge) = Consistency
Kepuasan Kerja
(Job x Reward) + (Knowledge x Bas.Needs x Expectation) = Equity
Komitmen pada perusahaan
Promotion Mechanisms + Ach.Need = Fairness

PENANGANAN PERSEPSI
Mempertinggi tingkat mawas diri, Mengupayakan kelengkapan informasi, Empati, Menghindari segala macam distorsi

KEPRIBADIAN

DEFINISI KEPRIBADIAN
Suatu organisasi psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan tingkah laku yang khas (unik) dari orang tersebut (G.W.ALPORT). Sesuatu yang memungkinkan kita meramalkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang dalam situasi tertentu ( R.B.CATTEL). Cara yang khas dari individu dalam merespon masalah-masalah hidup (A. ADLER)
STRUKTUR KEPRIBADIAN
SIGMUND FREUD :

1. ID, berfungsi sebagai sumber energi kepribadian, berorientasi pada “Pleasure Priciple”.
2. EGO, beroperasi berdasarkan kenyataan ( Reality Principle)
3. SUPEREGO, Erat kaitannya dengan moralitas (Conscience)

PEMBENTUK KEPRIBADIAN
1. BAWAAN :Lombroso ;A Born Criminal
Gen / Kromosom, Kelenjar Endokrin, Keadaan Fisik waktu lahir
2. LINGKUNGAN : John Locke ; JB Watson
Pengalaman, Keluarga, Kebudayaan

TEORI KEPRIBADIAN TYPE THEORIES
FISIOLOGIS : A. Sanguinis
B. Melancholis
C. Phlegmatic
FISIK : A. Atletis — Mesomorph
B. Pyknis — Endomorph Sheldon Kretschner

C. Asthenis — Ectomorph
D. Displastis

PSIKOLOGIS : Introvert – Extrovert – Ambivert
( Jung )

DEVELOPMENTAL & ROLE THEORIES
Individual Development, Family Development, Career Development

INDIVIDUAL DEVELOPMENT
Biosocial Need Development :

* Fantasy-Friendships
* Exploration-Self Concept
* Career-Family

FAMILY DEVELOPMENT
Dependent Child, Transition to Adulthood, Single Adult, Married Adult, Parent of Young Child, Parent of Adolescent, Parent of Grown Children, Grandparent

CAREER DEVELOPMENT
Umur Schein

20 Entry into Work Wold
30 Early Career
35 Mid Career
40 Mid Career Crisis
60 Late Career
70 Retirement

ATRIBUT KEPRIBADIAN
Locus of Control, Sensitifitas Terhadap Stress, Orientasi pada Prestasi, Authoritarianism (Otoriter),
Machiavellianism, Self Esteem (Harga diri), Self Monitoring, Risk Taking
Orientasi Pemecahan Masalah.

PROFIL KEPRIBADIAN TYPE A
Selalu bergerak, Berjalan dengan cepat, Makan dengan cepat, Bicara dengan cepat, Tidak sabar, Melakukan dua hal sekaligus, Agresif, Kompetitif, Merasa terburu-buru, Tak bisa istirahat tenang

PROFIL KEPRIBADIAN TYPE B
Sabar, Tidak Menyombongkan diri, Tidak dijajah oleh waktu, Bermain demi kesenangan, Bisa istirahat dengan tenang, Tidak tergesa-gesa,

PENGUKURAN KEPRIBADIAN
Kuesioner, Wawancara, Metoda Proyektif, Tes Situasional, Studi Kasus

KEPRIBADIAN & MINAT
Minat : adalah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu.
Sifat Minat : 1. Bersifat Pribadi
2. Menimbulkan Efek Diskriminatif
3. Merupakan Sesuatu yang Dipelajari

MEMADUKAN KEPRIBADIAN- PEKERJAAN
Diawali dari Process Rekrutasi /Seleksi, Tahapan berikutnya : Placement & Karir, Teori “ Personality – Job Fit” : John Holland

Tipe Pekerjaan :
1. REALISTIK
2. INVESTIGATIF
3. SOSIAL
4. KONVENSIONAL
5. ENTERPRISING
6. ARTISTIK

PERILAKU ORGANISASI
KOMUNIKASI : Memahami komunikasi & keahlian berkomunikasi

PENGERTIAN KOMUNIKASI
Adalah proses pengiriman ide atau pikiran, dari satu orang kepada orang lain dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam diri orang yang menerimanya ( C.A.Brown)
Adalah proses penyaluran informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (K.Davis)



KOMPONEN KOMUNIKASI
PENGIRIM / PENERIMA, PESAN, PENGKODEAN / PENAFSIRAN KODE, SALURAN, UMPAN BALIK/ UMPAN DEPAN, GANGGUAN, KONTEKS,

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Pendengar (penerima pesan) menginterpretasikan dan menangkap berita (ide) yang disampaikan tepat seperti apa yang dimaksud oleh pembicara (pengirim pesan). Sumber Kesalahan dalam Komunikasi :
Orang / Individu, Timing / Waktu, Proses Encoding / Decoding
PENTINGNYA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Komunikasi adalah proses dimana fungsi-fungsi Management (Planning, Organizing, Actuiting, Leading, Controlling) dilaksanakan.
Komunikasi adalah sarana /media untuk mengaktualisasikan segala pengetahuan dan keterampilan seorang manager.
Komunikasi adalah kegiatan dimana manajer mencurahkan sebagian besar dari waktunya.
THE MANAGER’S ROLE (BY HENRY MINTZBERG)
Interpersonal Figurehead, Leader, Liaison, Informational Monitor, Disseminator, Spokesperson, Decision Making Entrepreneur, Disturbance handler, Resource Allocator, Negotiator,

JENIS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
KOMUNIKASI FORMAL, Komunikasi yang berjalan secara formal melalui kerangka Struktur Organisasi.
KOMUNIKASI INFORMAL, Komunikasi yang berjalan melalui “jalur tersembunyi” dalam organisasi.

KOMUNIKASI FORMAL
Komunikasi Superior-Subordinate (Atasan-Bawahan), Komunikasi Subordinate- Superior (Bawahan-Atasan), Komunikasi antara orang-orang yang setingkat : Interaktif

MEDIA KOMUNIKASI MANAGER- SUBORDINATE
ORAL COMMUNICATION ( Komunikasi Lisan), WRITTEN COMMUNICATION (Komunikasi Tertulis), NON-VERBAL COMMUNICATION (Komunikasi Non-Verbal),

UPAYA MANAGER UNTUK BERKOMUNIKASI EFEKTIF
Sensitivity to receiver, Awareness of symbolic meaning, Careful timing, Feedback, Face to face communication, Nonverbal cues, Reinforcing words with action, Simple language, Redundancy

MASALAH KOMUNIKASI FORMAL
Terlalu banyaknya jumlah informasi dalam aliran informasi:
1. Overload
2. Distortion & Omission
Lingkungan Kerja yang menimbulkan kesulitan dalam komunikasi.
“Mata Rantai” terlalu panjang.

KOMUNIKASI INFORMAL
Ciri : Penyebarannya cepat sekali, sebab :
Terjadi secara berantai, Tidak dibatasi oleh Struktur Organisasi ,
Bentuk Jaringan :
Single Strand, Gossip (semua), Probability (acak), Cluster (pilih-pilih)

STRATEGI MENGATASI RUMOR
REFUTATION , RETRIEVAL CUE, STORAGE CUE, NO RESPONSE

MENINGKATKAN COMMUNICATION SKILLS
Keterampilan Menyimak, Keterampilan Melakukan Wawancara, Keterampilan Memimpin Rapat, Keterampilan Melakukan Presentasi

MENYIMAK & MASALAHNYA
Merupakan proses mendengar, mengikuti, memahami, mengevaluasi dan menanggapi pesan-pesan yang disampaikan. Sebab Penyimakan yang tidak Efektif :
Lebih Banyak Bicara, Sindrom Hiburan, Mengutamakan Prasangka, Tidak Kritis, “Hard Subject” Phobias, Terpengaruh Gangguan

CARA MENYIMAK YANG EFEKTIF
Berhenti berbicara , Hilangkan Ketegangan, Tunjukkan Perhatian Anda, Singkirkan Hal-hal yang mengganggu Perhatian, Tunjukkan Empathy, Bersikaplah Sabar, Tidak Bersikap Emosional, Ajukan pertanyaan secara kritis

FUNGSI WAWANCARA BAGI SEORANG MANAGER
Pengumpulan Informasi dari bawahan, Penerapan Empowerment dalam Pengambilan Keputusan, Membantu bawahan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan, Pembinaan Disiplin Bawahan, Evaluasi Hasil Pekerjaan, Penilaian calon pegawai

KESALAHAN DALAM WAWANCARA
EFEK HALO, PERTANYAAN YANG MENGARAHKAN, BIAS INDIVIDUAL, DOMINASI PEWAWANCARA

CARA WAWANCARA YANG EFEKTIF,

Active Listening terhadap apa dan bagaimana yang diwawancarai berkomunikasi.
Teliti memperhatikan sinyal /tanda-tanda non verbal.
Selalu ingat akan tujuan wawancara.
Memberikan pertanyaan terstruktur dan tidak terstruktur secara seimbang.
Menghindari kesimpulan yang tergesa-gesa.

MEMBERI FEEDBACK YG EFEKTIF BAGI BAWAHAN
Berikan feedback secara khusus (spesifik).
Feedback pertama kali sebaiknya dilakukan melalui face to face.
Berikan feedback secara terus terang
Berikan feedback pada saat yang tepat (timing)
Feedback berhubungan dengan perilaku bukan “personal”.
Berikan Feedback secara interaktif
Berikan Feedback secara seimbang : verbal-non verbal.

MASALAH RAPAT YANG PALING UMUM
Tidak ada tujuan atau agenda pokok
Tidak ada kesiapan dari peserta rapat.
Rapat sering terlambat dimulai.
Persiapan tempat rapat yang buruk.
Rapat terlalu lama
Rapat didominasi peserta tertentu.
Tidak ada hasil atau tindak lanjut dari rapat

PENYEBAB RAPAT YANG TERLALU LAMA
Kepemimpinan tidak efektif
Banyak interupsi
Membiarkan diskusi bertele-tele dan menyimpang



“DOSA” PEMIMPIN RAPAT
Mendominasi rapat, Persiapan yang buruk, Membiarkan rapat menyimpang, Membenci pertanyaan-pertanyaan, Membiarkan selingan humor yang berlebihan, Melecehkan anggota kelompok, Mentoleransi interupsi,

MEMIMPIN RAPAT YANG EFEKTIF
Mengendalikan keaktifan berbicara yang berlebihan.
Mendesak orang yang pendiam untuk berbicara.
Melindungi anggota baru yang yunior
Mendorong pernyataan gagasan.
Menekan kecenderungan mematikan gagasan.
Meningkatkan jenjang senioritas.
Menutup rapat dengan nada yang positif.

PENGENDALIAN DIRI PEMIMPIN RAPAT
Jangan mendominasi rapat.
Mempersiapkan rapat dengan baik.
Mengendalikan rapat yang menyimpang.
Jangan membenci pertanyaan-pertanyaan.
Jangan biarkan gangguan humor yang berlebihan.
Jangan pernah melecehkan anggota kelompok.
Hindarkan interupsi.

KOMUNIKASI BISNIS
BENTUK KOMUNIKASI BISNIS :
Public Speaking, Presentation Speaking
PENTINGNYA PRESENTASI :
Efisiensi, Efektivitas, Pengaruh

MERENCANAKAN PRESENTASI
MENGKAJI TUJUAN, MENGANALISIS AUDIENCE, MENGORGANISASIKAN PESAN, MERENCANAKAN DUKUNGAN MULTIMEDIA.

MELAKSANAKAN PRESENTASI
MEMBANGUN PERHATIAN PERTAMA YANG MENYENANGKAN
MENYAMPAIKAN PESAN:
Pemilihan Kata, Penggunaan Gaya Bahasa, Menggunakan Kiasan,

PENGGUNAAN KOMUNIKASI NON VERBAL

KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM PRESENTASI
SIKAP TUBUH, GERAKAN, GERAK ISYARAT, KONTAK MATA, EKSPRESI WAJAH, PENAMPILAN PRIBADI



PERILAKU ORGANISASI
PENGORGANISASIAN & STRUKTUR ORGANISASI
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada. Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan

DIMENSI ORGANIZING YG MEMPENGARUHI PERILAKU
Formalisasi, Spesialisasi, Standardisasi, Sentralisasi, Hirarki Kekuasaan (Otoritas), Kompleksitas,
Profesionalisme, Konfigurasi
PERSOALAN STRUKTUR ORGANISASI
MERANCANG STRUKTUR ORGANISASI BARU, MELAKUKAN PERUBAHAN TERHADAP STRUKTUR ORGANISASI YANG ADA

KARAKTERISTIK UMUM ORGANISASI YANG BAIK
Appropriate, Adequate, Effective, Efficient

CIRI-CIRI TEKNIS ORGANISASI TIDAK BAIK
Pengambilan keputusan seringkali terlambat ataupun seringkali kurang baik.
Organisasi tidak mampu bereaksi dengan baik terhadap perubahan kondisi lingkungan.
Dalam organisasi seringkali terjadi pertentangan.

FAKTOR PERTIMBANGAN DLM DESIGN ORGANISASI
Environment (Lingkungan), Technology, Tujuan Organisasi, Strategi Organisasi
Work Force (Tenaga Kerja), Size (Ukuran Organisasi),

DIMENSI LINGKUNGAN
Kompleksitas, Dinamisme, Hostility (Keruwetan),

PENGARUH LINGKUNGAN DALAM STR. ORGANISASI
Kompleksitas Struktur Organisasi, Peredam (Buffers), Elemen-elemen Perbatasan (Boundary Spanning), Differensiasi dan Integrasi

PROSES MERANCANG STRUKTUR ORGANISASI
Detailing of work, Division of work, Aggregation of work ( departmentation), Coordination of work (Org. Structure Design), Monitoring & Reorganizing

DEPARTEMENTASI
DEPARTMENTATION BY PURPOSE
By Product, By Customer, By Location
DEPARTMENTATION BY PROCESS
By Business Process, By Management Process,

RENTANG KENDALI (SPAN OF CONTROL)
Sering disebut juga Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority. Adalah batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara effektif oleh seorang manager.

PERLUNYA RENTANG KENDALI DLM ORGANISASI
Keterbatasan waktu, Keterbatasan pengetahuan, Keterbatasan kemampuan, Keterbatasan perhatian
Rentang Kendali setiap pemimpin / manager tidak sama (relatif)

FAKTOR YANG MEMBATASI RENTANG KENDALI (1)
Sifat dan terperincinya rencana, Latihan-latihan dalam perusahaan, Posisi Manager dalam perusahaan, Dinamis & Statisnya Organisasi, Efektivitas Komunikasi, Tipe pekerjaan yang dilakukan

FAKTOR YANG MEMBATASI RENTANG KENDALI (2)
Kecakapan & Pengalaman Manager, Span of Personality and Energy, Dedikasi dan Partisipasi bawahan.

HIRARKI ORGANISASI
Hirarki organisasi dipengaruhi oleh besar kecilnya Span of control yang dibuat.
Hirarki Organisasi :
1. Hirarki Pendek ( Flat Organization)
2. Hirarki Panjang ( Tall Organization)

KEUNGGULAN FLAT ORGANIZATION
Tingkatan manager sedikit, biaya-biaya yang terkait dengan jabatan relatif kecil.
Jalur perintah dan tanggung jawab pendek, komunikai lebih efektif, hambatan lebih mudah diatasi.
Hambatan birokrasi dapat dihindari, pekerjaan dapat lebih cepat.

KELEMAHAN FLAT ORGANIZATION
Koordinasi sulit dilakukan, Mengkoordinasi bawahan yang banyak relatif lebih sulit.
Pembinaan dan kontrol kurang efektif.
Spesialisasi tugas kurang mendalam.

KEUNGGULAN TALL ORGANIZATION
Koordinasi lebih mudah dilakukan
Pembinaan dan kontrol lebih efektif
Spesialisasi tugas lebih mendalam.

KELEMAHAN TALL ORGANIZATION
Biaya-biaya yang berkaitan dengan jabatan lebih besar.
Birokrasi semakin panjang.
Jalur perintah dan tanggung jawab lebih panjang.

BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Fungsional, Struktur Produk, Struktur Matriks

KELEBIHAN STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL
Paling sesuai untuk lingkungan yang stabil
Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian.
Merangsang berkembangnya keterampilan yang bersifat fungsional.
Sesuai untuk organisasi berukuran kecil sampai sedang.
Baik bagi organisasi yang menghasilkan satu atau sejumlah kecil jenis produk.

KEKURANGAN STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL
Respon organisasi terhadap perubahan kondisi lingkungan agak lambat.
Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak organisasi.
Koordinasi antar bagian / fungsi tidak terlalu baik.
Inovasi terbatas
Pandangan terhadap sasaran organisasi agak terbatas, anggota organisasi cenderung hanya memperhatikan sasaran bagiannya sendiri.

KELEBIHAN STRUKTUR ORGANISASI PRODUK
Paling sesuai untuk lingkungan yang tidak stabil dengan perubahan cepat.
Penanggung jawab produk jelas.
Koordinasi antar fungsi baik.
Mudah beradaptasi dengan tuntutan luar.
Sesuai untuk organisasi berukuran besar.
Baik bagi organisasi yang menghasilkan banyak jenis produk.

KEKURANGAN STRUKTUR ORGANISASI PRODUK
Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis
Koordinasi antar produk sulit
Keahlian teknis hilang karena tidak ada spesialisasi fungsional.
Integrasi ataupun standardisasi antar produk sulit tercapai.

KELEBIHAN STRUKTUR ORGANISASI MATRIKS
Mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan untuk menjawab tuntutan “ganda” lingkungan.
Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel.
Sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta lingkungan yang tidak stabil.
Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang.

KEKURANGAN STRUKTUR ORGANISASI MATRIKS
Adanya wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan.
Menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi.
Hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial bukan vertikal.

TAHAPAN PERTUMBUHAN ORGANISASI
Tahapan Bayi, Tahapan Remaja, Tahapan Dewasa

ALASAN PERTUMBUHAN ORGANISASI
Keinginan untuk menjadi lengkap, Mobilitas para eksekutif, Faktor ekonomis, Kemampuan menjaga kelangsungan hidup

EFEKTIVITAS ORGANISASI
Pengertian : Tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasarannya.

Pengukuran Efektivitas Organisasi :
Pendekatan Sumber- Proses- Sasaran, Pendekatan Constituency,

KRITERIA PENGUKURAN EFEKTIVITAS ORGANISASI
Adaptabilitas dan fleksibilitas organisasi, Produktivitas, Kepuasan karyawan, Tingkat keuntungan
Keberhasilan dalam mendapatkan sumber, Kebebasan dari rasa tertekan para anggota organisasi, Kontrol terhadap lingkungan, Efisiensi organisasi, Kemampuan organisasi untuk mempertahankan anggotanya, Pertumbuhan organisasi, Kelancaran komunikasi dalam organisasi, Kemampuan mempertahankan eksistensi organisasi

PENDEKATAN CONSTITUENCY
Pemilik Perusahaan : Tingkat Keuntungan
Karyawan : Kepuasan Kerja
Konsumen / Pelanggan : Kepuasan Pelanggan
Pemberi Pinjaman : Kredibilitas Pengembalian
Lingkungan / Komunitas : Sumbangan / kontribusi
Supplier : Kelancaran transaksi / pembayaran
Pemerintah : Kepatuhan terhadap hukum & peraturan.

PENGORGANISASIAN & STRUKTUR ORGANISASI
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada. Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan

PERSOALAN STRUKTUR ORGANISASI
MERANCANG STRUKTUR ORGANISASI BARU, MELAKUKAN PERUBAHAN TERHADAP STRUKTUR ORGANISASI YANG ADA,

CIRI-CIRI TEKNIS ORGANISASI TIDAK BAIK
Pengambilan keputusan seringkali terlambat ataupun seringkali kurang baik. Organisasi tidak mampu bereaksi dengan baik terhadap perubahan kondisi lingkungan. Dalam organisasi seringkali terjadi pertentangan.

FAKTOR PERTIMBANGAN DLM DESIGN ORGANISASI
Environment (Lingkungan), Technology, Tujuan Organisasi, Strategi Organisasi, Work Force (Tenaga Kerja), Size (Ukuran Organisasi)

DIMENSI LINGKUNGAN
Kompleksitas, Dinamisme, Hostility (Keruwetan),

PROSES MERANCANG STRUKTUR ORGANISASI
Detailing of work, Division of work, Aggregation of work ( departmentation), Coordination of work (Org. Structure Design), Monitoring & Reorganizing

DEPARTEMENTASI
DEPARTMENTATION BY PURPOSE:
By Product, By Customer, By Location,
DEPARTMENTATION BY PROCESS
By Business Process, By Management Process,

RENTANG KENDALI (SPAN OF CONTROL)
Sering disebut juga Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority. Adalah batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara effektif oleh seorang manager.

PERLUNYA RENTANG KENDALI DLM ORGANISASI
Keterbatasan waktu, Keterbatasan pengetahuan, Keterbatasan kemampuan, Keterbatasan perhatian
Rentang Kendali setiap pemimpin / manager tidak sama (relatif)

FAKTOR YANG MEMBATASI RENTANG KENDALI (1)
Sifat dan terperincinya rencana
Latihan-latihan dalam perusahaan
Posisi Manager dalam perusahaan
Dinamis & Statisnya Organisasi
Efektivitas Komunikasi
Tipe pekerjaan yang dilakukan

FAKTOR YANG MEMBATASI RENTANG KENDALI (2)
Kecakapan & Pengalaman Manager
Span of Personality and Energy
Dedikasi dan Partisipasi bawahan.

HIRARKI ORGANISASI
Hirarki organisasi dipengaruhi oleh besar kecilnya Span of control yang dibuat.
Hirarki Organisasi :
Hirarki Pendek ( Flat Organization)
Hirarki Panjang ( Tall Organization)

KEUNGGULAN FLAT ORGANIZATION
Tingkatan manager sedikit, biaya-biaya yang terkait dengan jabatan relatif kecil.
Jalur perintah dan tanggung jawab pendek, komunikai lebih efektif, hambatan lebih mudah diatasi.
Hambatan birokrasi dapat dihindari, pekerjaan dapat lebih cepat.

KELEMAHAN FLAT ORGANIZATION
Koordinasi sulit dilakukan, Mengkoordinasi bawahan yang banyak relatif lebih sulit.
Pembinaan dan kontrol kurang efektif.
Spesialisasi tugas kurang mendalam.

KEUNGGULAN TALL ORGANIZATION
Koordinasi lebih mudah dilakukan
Pembinaan dan kontrol lebih efektif
Spesialisasi tugas lebih mendalam.

KELEMAHAN TALL ORGANIZATION
Biaya-biaya yang berkaitan dengan jabatan lebih besar.
Birokrasi semakin panjang.
Jalur perintah dan tanggung jawab lebih panjang.

BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Fungsional
Struktur Produk
Struktur Matriks

KELEBIHAN STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL
Paling sesuai untuk lingkungan yang stabil
Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian.
Merangsang berkembangnya keterampilan yang bersifat fungsional.
Sesuai untuk organisasi berukuran kecil sampai sedang.
Baik bagi organisasi yang menghasilkan satu atau sejumlah kecil jenis produk.
KEKURANGAN STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL
Respon organisasi terhadap perubahan kondisi lingkungan agak lambat.
Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak organisasi.
Koordinasi antar bagian / fungsi tidak terlalu baik.
Inovasi terbatas
Pandangan terhadap sasaran organisasi agak terbatas, anggota organisasi cenderung hanya memperhatikan sasaran bagiannya sendiri.
KELEBIHAN STRUKTUR ORGANISASI PRODUK
Paling sesuai untuk lingkungan yang tidak stabil dengan perubahan cepat.
Penanggung jawab produk jelas.
Koordinasi antar fungsi baik.
Mudah beradaptasi dengan tuntutan luar.
Sesuai untuk organisasi berukuran besar.
Baik bagi organisasi yang menghasilkan banyak jenis produk.
KEKURANGAN STRUKTUR ORGANISASI PRODUK
Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis
Koordinasi antar produk sulit
Keahlian teknis hilang karena tidak ada spesialisasi fungsional.
Integrasi ataupun standardisasi antar produk sulit tercapai.
KELEBIHAN STRUKTUR ORGANISASI MATRIKS
Mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan untuk menjawab tuntutan “ganda” lingkungan.
Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel.
Sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta lingkungan yang tidak stabil.
Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang.
KEKURANGAN STRUKTUR ORGANISASI MATRIKS
Adanya wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan.
Menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi.
Hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial bukan vertikal.

TAHAPAN PERTUMBUHAN ORGANISASI
Tahapan Bayi
Tahapan Remaja
Tahapan Dewasa

ALASAN PERTUMBUHAN ORGANISASI
Keinginan untuk menjadi lengkap
Mobilitas para eksekutif
Faktor ekonomis
Kemampuan menjaga kelangsungan hidup
EFEKTIVITAS ORGANISASI
Pengertian : Tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasarannya.
Pengukuran Efektivitas Organisasi :
Pendekatan Sumber- Proses- Sasaran
Pendekatan Constituency



PERILAKU ORGANISASI
KOMITMEN PEKERJA
KOMITMEN
Definisi : (Porter & Steers ;1991)
“Derajat keterikatan relatif pekerja terhadap organisasinya”
Komitmen merupakan output dari pengaruh berbagai faktor perilaku organisasional– (faktor individu, kelompok, organisasi)

EKSPRESI KOMITMEN : SIKAP
Tingkat disiplin kerja
Sikap positif terhadap pekerjaan & rekan /atasan
Rasa bangga
Loyalitas
Kepatuhan terhadap prosedur / peraturan
Adanya rasa memiliki
EKSPRESI KOMITMEN : PERILAKU
Tetap bertahan menjadi anggota organisasi
Tidak mengeluh & berpaling ke organisasi lain bila organisasi mengalami kemunduran.
Memiliki inisiatif & motif berprestasi
Bekerja keras
Bersedia berkorban tenaga & pikiran demi keberhasilan organisasi
PENGARUH KOMITMEN
Productivity : prestasi kerja
Absence : kemangkiran
Turnover : tingkat keluar-masuk pegawai dalam perusahaan.
PROSES TERBENTUKNYA KOMITMEN PEKERJA
Faktor personal
Faktor Organisasional
Faktor Non organisasional
FAKTOR PERSONAL
Kebutuhan atas Pekerjaan
Kontrak Psikologi
Harapan untuk Sukses
Karakteristik Personal

Menentukan Komitmen Awal
FAKTOR ORGANISASI
Pengalaman tugas awal
Peran & Lingkup Pekerjaan
Gaya kepemimpinan & Pengawasan
Konsistensi aturan
Kesempatan Promosi
Keadilan yang dirasakan

FAKTOR NON ORGANISASIONAL
Tersedianya alternatif kerja yang menawarkan insentif atau kepuasan kerja yang lebih.
FAKTOR SIGNIFIKAN YG MEMPENGARUHI KOMITMEN
Kebutuhan seseorang akan prestasi
Sikap groupnya terhadap organisasi
Pendidikan
Ketergantungan organisasional
Persepsi terhadap peran pribadi dalam organisasi
UPAYA MENINGKATKAN KOMITMEN
Memperbesar harapan untuk sukses
Meningkatkan kohesifitas kelompok
Menerapkan sistim Self-Management
Memperbesar kesempatan berpartisipasi
Perbaikan sistim imbalan
Penghargaan atas prestasi
Memberikan pendidikan / pelatihan

MATERI 13 PERILAKU ORGANISASI
MANAJEMEN PERUBAHAN
PERUBAHAN ORGANISASI
Organisasi & Lingkungan
Reaksi organisasi terhadap perubahan lingkungan
Skenario perubahan dalam perusahaan :
No change scenario : reaktif
Sporadic change scenario : tidak terencana
Continuous Scenario : terencana

LINGKUP PERUBAHAN
STRUKTUR
- Perubahan design organisasi
TEKNOLOGI & PROSES
Perubahan teknologi produksi
Perubahan proses bisnis / produksi
ORANG
Perubahan Sikap
Perubahan Perilaku
MANAJEMEN PERUBAHAN
Adalah proses mendiagnosa, menginisialisasi, mengimplementasi dan mengintegrasi perubahan individu, kelompok, atau organisasi dalam rangka menyesuaikan diri dan mengantisipasi perubahan lingkungannya agar tetap tumbuh, berkembang dan menghasilkan keuntungan.

MENGAPA PERUBAHAN HARUS DIKELOLA ?
Force Field Theory (Kurt Lewin) :
“Dalam setiap perubahan selalu terdapat dua kekuatan yang saling berhadapan :
Force for change
Force against change
Keberhasilan sangat ditentukan oleh dua kekuatan ini (Gordon, 1991)
Force Field Analysis
FORCE FIELD ANALYSIS
Identifikasi kekuatan pendorong perubahan
Identifikasi kekuatan penghambat perubahan
Rumuskan tindakan-tindakan untuk mengurangi kekuatan penghambat
Rumuskan tindakan-tindakan untuk memperkuat kekuatan pendorong.
Nilai kelayakan setiap tindakan
Tentukan prioritas

FORCE FOR CHANGE : EXTERNAL FACTORS
Kelangkaan sumber daya
Peraturan Baru
Perubahan Perilaku konsumen.
Perubahan di pasar tenaga kerja
Laju inflasi yang tidak terkendali
Tingkat suku bunga yang tinggi
Persaingan yang meningkat

FORCE FOR CHANGE : INTERNAL FACTORS
Performansi kerja yang jelek
Keinginan pimpinan perusahaan untuk membangun budaya baru.
Penerapan strategi baru: pengembangan bisnis /produk baru
Penerapan struktur organisasi baru
Penerapan sistim reward baru.
Penerapan teknologi baru

FORCE FOR STABILITY
Ketidakpastian akibat perubahan
Rasa tidak aman
Ancaman terhadap kekuasaan
Keengganan untuk melepaskan manfaat saat ini (ekonomi/ sosial)
Hambatan Perilaku
Ketidakjelasan informasi rencana perubahan

CARA MENGATASI FAKTOR PENGHAMBAT
Pendidikan & Komunikasi
Keikutsertaan & Keterlibatan
Keringanan & Tunjangan
Negosiasi & Kesepakatan
Manipulasi & Kooptasi
Paksaan Implisit & Eksplisit

CHANGE AGENTS
Adalah pelaksana perubahan atau yang bertanggung jawab sebagai pemimpin dalam pelaksanaan perubahan.
Bertugas mengamati, menganalisis dan memberi nasihat terhadap masalah perubahan dari semua segi dan mengembangkan solusi
Pihak Internal atau Eksternal

EXTERNAL CHANGE AGENTS
Alasan keahlian/keterampilan khusus yang dibutuhkan.
Kebebasan dari tanggung jawab operasional.
Prestise dan kemudahan membangun kepercayaan.

PROFIL CHANGE AGENTS YANG BAIK
Mengerti struktur, ketergantungan, fungsi dan tujuan organisasi.
Mengerti cara orang memandang sesuatu.
Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
Memiliki kemampuan menciptakan iklim
Memiliki kepercayaan diri
Terbuka

MODEL PROSES PERUBAHAN
UNFREEZING : Pencairan Kembali
 Keengganan
CHANGING : Perubahan
REFREEZING : Pembekuan kembali
Berubah sementara / kembali ke perilaku tradisional

MENILAI KESIAPAN SISTEM UNTUK BERUBAH
Rumus : C = (AxBxD) > X
C = Perubahan
A = Tingkat ketidakpuasan terhadap status quo
B = Kejelasan keadaan yang dikehendaki
D= Langkah awal praktis menuju keadaan yang dikehendaki
X = Biaya perubahan (energi,emosi,uang,dll)

STRATEGI INISIALISASI PERUBAHAN
Rational ( Cognitif)
Power Legislatif (Behavioral)
Reeducatif (Affective)
(Chin & Benne ; Robert Burns 1993)

STRATEGI INISIALISASI PERUBAHAN
Kepuasan Diri
Identifikasi
Internalisasi
(Kelman, 1993)

PERILAKU UMUM PERUBAHAN YANG SUKSES
Berkomunikasi secara terbuka
Mau bekerjasama
Mau mengambil tanggungjawab
Memiliki visi yang sama
Mampu memecahkan masalah secara efektif
Mendukung upaya manajemen
Mau mencoba yang baru

PERILAKU MANAJER DLM PERUBAHAN YANG SUKSES
Mampu membangun partisipasi bawahan
Mampu memimpin dengan visi kedepan
Dapat berfungsi secara strategik
Mampu menjadi aliran informasi
Mampu mengembangkan potensi bawahan

Soft Skills for Consultant

Semuanya dikerjakan bersama-sama, tidak mungkin ada yang bisa bekerja sendiri. Consultant harus bisa bekerja sama dengan rekan satu timnya, tim dari modul lain, dengan programmer, dan tim base. Wujudkan sinergi. Memanfaatkan perbedaan, saling melengkapi, dan open mind adalah hal-hal yang penting dalam sinergi.
be well,
Dwika-ExecuTrain




Soft Skills for SAP Consultant
**julian.asia

Melanjutkan tulisan saya tentang lesson learned dari proyek implementasi SAP pertama saya, saya akan bahas lebih detail tentang salah satu poin: soft skills.

Soft skills adalah istilah yang digunakan untuk menyebut satu set kemampuan seseorang yang umumnya berhubungan erat dengan emotional intelligence. Kemampuan ini sifatnya intangible dan biasanya hanya bisa dilihat saat seseorang berhubungan dengan orang lain atau saat ia melakukan tugas tertentu. Soft skill sangat berguna untuk pekerjaan-pekerjaan yang menuntut banyak interaksi dengan orang lain. Profesi konsultan termasuk dalam kategori ini. Di tulisan singkat ini saya akan menjelaskan apa saja soft skills yang diperlukan oleh seorang konsultan SAP berdasarkan pengalaman pribadi saya :)

Communication Skill

Komunikasi memang yang utama. Ini mencakup komunikasi lisan dan tulisan. Saat berbicara, menjawab pertanyaan, memberikan presentasi, atau menulis email, kita dituntut untuk bisa menyampaikan informasi dengan singkat, jelas, padat, dan tentu saja meyakinkan. Straigth to the point and convincing. Client memang umumnya lebih suka konsultan yang bisa berkomunikasi dengan baik dari pada yang tidak.

Komunikasi lisan bisa dibagi tiga, yaitu komunikasi personal, presentasi, dan group discussion. Ketiganya akan sangat banyak dialami oleh konsultan SAP. Di samping informasi yang kita sampaikan, yang perlu diperhatikan dalam komunikasi lisan adalah intonasi dan bahasa tubuh. Menurut teori interaksi, keduanya merupakan yang paling berpengaruh dalam komunikasi lisan, yaitu sebesar 93%. Kata-kata kita malah hanya punya pengaruh sebesar 7%. So, it is not just about words, but also expression.

Komunikasi tulisan yang paling sering dilakukan oleh konsultan SAP dalam suatu proyek adalah menulis email, membuat laporan, dan menyusun slide presentasi. Yang terpenting adalah bahwa setiap informasi yang kita sampaikan harus akurat, singkat, dan jelas. Salah satu tips yang bermanfaat dalam menulis adalah menjadi editor untuk tulisan sendiri. Sebelum menyerahkannya kepada orang lain, sebaiknya kita sediakan waktu untuk me-review tulisan kita sendiri untuk mencegah adanya inkonsistensi dalam tulisan, susunan kalimat yang rancu, atau salah ketik. Hindari menulis saat kita terpengaruh emosi.

Dalam bukunya yang fenomenal, Rework, Jason Fried malah bilang kalau perusahaan sebaiknya memilih the best writer jika ada beberapa kandidat untuk satu posisi. “Clear writing is a sign of clear thinking”, katanya.

Interpersonal Skill

Selanjutnya adalah tentang berhubungan dengan orang lain. Dalam sebuah proyek, kita berhubungan dengan banyak orang: other team member, team lead, manager, project admin, project management officer, key user, end user, administrator, sampai sopir dan pembantu rumah tangga :) Semuanya penting. Hubungan yang baik dengan semua orang di proyek akan memperlancar setiap aktivitas kita bersama mereka. Menurut Robert Bolton yang menulis buku People Skills, 80% orang yang gagal adalah mereka yang tidak dapat berhubungan baik dengan orang lain.

Saya suka mental model yang digunakan oleh Sean Covey untuk menggambarkan relasi dengan orang lain, yaitu sebagai bank account. Hubungan yang baik adalah seperti rekening yang saldonya berlimpah. Cara menambahnya ialah dengan menepati janji–termasuk selalu tepat waktu, berbuat baik yang kecil-kecil, humor yang baik, mendengarkan, dan sebagainya.

Analytical Skill

Yang ketiga adalah tentang berpikir analitis. Inilah yang menjadi kelebihan seorang konsultan, menurut saya. Kita memang dituntut untuk bisa berpikir analitis dan memecahkan masalah. Ini sangat berguna terutama saat sistem yang kami bangun mulai digunakan untuk kegiatan operasional sehari-hari. Jika terjadi problem, kita harus bisa segera menyelesaikannya agar tidak menghambat bisnis client kita.

Untuk melakukan analisis, tentu kita butuh tools. Biasanya yang paling sering digunakan adalah Microsoft Excel dan transaksi-transaksi SAP untuk membuat report. Kadang kita juga perlu framework untuk membantu kita berpikir. Tapi, seperti yang teman saya pernah bilang, “Tons of framework may exist, but nothing can replace good thinking“, maka yang paling penting adalah melatih kemampuan berpikir analitis kita.

Dalam proyek biasanya ada konsultan senior yang selalu jadi rujukan. Di proyek saya sekarang ini, jumlahnya ada banyak. Saya suka memperhatikan bagaimana mereka memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan user. Dari situ saya benar-benar belajar banyak :)

Teamwork Skill

Terakhir adalah tentang teamwork. Berbeda dengan interpersonal skill, teamwork lebih dari sekedar membangun relasi. Dalam teamwork ada pemimpin, shared goal, komitmen bersama, pembagian kerja yang jelas, dan saling pengertian. Di proyek saya sebelumnya, tim dengan performance terbaik adalah tim yang punya itu semua.

Di dunia SAP, rasanya tidak mungkin ada yang bisa bekerja sendiri. Semuanya dikerjakan bersama-sama. Seorang functional consultant harus bisa bekerja sama dengan rekan satu timnya, tim dari modul lain, dengan ABAP programmer, dan tim BASIS. Yang terpenting adalah mewujudkan sinergi. Proyek SAP biasanya melibatkan orang-orang dengan latar belakang kemampuan teknis dan fungsional yang berbeda-beda. Ini sangat bagus untuk belajar bersinergi. Memanfaatkan perbedaan, saling melengkapi, dan open mind adalah hal-hal yang penting dalam sinergi.

Keempat kemampuan di atas merupakan soft skills yang menurut saya sangat besar artinya bagi seorang konsultan SAP. Ternyata, ini juga sesuai dengan hasil survey dari NACE (National Association of Colleges and Employers) di Amerika Serikat ;)

Soft skill

Soft skill adalah kemampuan individu yang bersifat invisible dan tidak segera. Hard skill adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kompetensi-kompetensi yang terkait langsung dengan pekerjaan kita.
be well,
Dwika-ExecuTrain



SOFT SKILLS
**gasa-storyofmylife.blogspot.com

Soft skill adalah kemampuan individu yang bersifat invisible dan tidak segera. Contohnya antara lain: kemampuan interpersonal, kekuatan bekerja sama dalam team, social grace, etika bisnis, kemampuan negosiasi dan karakter perilaku seperti attitude, motivasi dan time management. Dalam bahasa sehari-hari dikenal istilah hard skill dan soft skill. Hard skill adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kompetensi-kompetensi yang terkait langsung dengan pekerjaan kita. Misalnya keahlian membuat rancang bangun bagi seorang Insinyur. Sedangkan soft skill adalah keahlian yang menunjang hard skill tersebut. Soft skill ibaratnya adalah kompetensi yang membungkus kompetensi inti yang dimiliki, misalnya interpersonal skill, communication skill, presentation skill, negotiation skill dan lain-lain.
Konon masalah terbesar di Indonesia ada di manusianya. Hampir sebagian besar manajemen perusahaan di Indonesia sering mengeluhkan sikap dan perilaku karyawannya. Beragam keluhan dari kurangnya motivasi, lemahnya time management, kurangnya kemampuan coaching dari pimpinan hingga kurangnya kerja sama tim. Hal ini membuat soft skills training sangat berkembang pesat di Indonesia.

Banyak lembaga training di Indonesia menawarkan training yang menitikberatkan pada pengembangan dan perubahan sikap dan attitude peserta. Materi yang ditawarkan pun beragam seperti: Leadership, Komunikasi, Time Management, Tehnik Presentasi, Motivasi, Team Building, Coaching, ESQ, Basic Mentality, Problem Solving and Decision Making, Building Trust dan masih banyak lagi. Metode pembelajarannya pun beraneka ragam seperti workshop, seminar, training, coaching, experiential learning dan lain-lain.
Soft skill training menjadi penting bagi perusahaan karena kita tidak mendapatkannya dalam kurikulum akademik. Oleh karena itu perusahaan harus memberikan training ini pada karyawannya, terutama karyawan yang banyak berhubungan dengan dunia luar sehingga mereka bisa membawa diri mereka dalam mewakili perusahaan dengan jauh lebih baik.

Ketika perusahaan harus berinvestasi dalam memperdalam kemampuan karyawannya, ada beberapa masukan bagi yang memiliki inisiatif untuk mengembangkan hal tersebut sendiri:

1. Jadilah bagian dari aktivitas kelompok
2. Ajaklah keluarga dekat atau teman dekat untuk menuliskan hal-hal terbaik dan terburuk dari sifat Anda
3. Seberapa baik Anda mengatur waktu
4. Instrospeksi pada bagaimana Anda bereaksi dalam menerima feed back
5. Bagaimanakah Anda memberikan kritik pada orang lain
6. Hiduplah dengan penuh kesadaran

Bangun Partnerships

Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan.
be well,
Dwika-ExecuTrain





KOMUNIKASI BISNIS
by: Cinta Oktafien

PENGERTIAN KOMUNIKASI
Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi yang diambil dari beberapa sumber :
· Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
· Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
· Komunikasi adalah sesuatu hal dasar yang selalu dibutuhkan dan dilakukan oleh setiap insan manusia, karena berkomunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia untuk memperoleh kesepakatan dan kesepahaman yang dibangun untuk mencapai suatu tujuan yang maksimal diantara kedua nya. Untuk mencapai usaha dalam berkomunikasi secara efektif, maka sebaiknya kita harus mengetahui sejumlah pemahaman dan persoalan yang terjadi dalam proses berkomunikasi itu sendiri.

PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS
Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi bisnis yang diambil dari beberapa sumber :
· Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis tersebut. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan, dll. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create business value).
· Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.

· Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
· Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.

Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications ) merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication ) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing – masing memiliki budaya yang berbeda.

UNSUR-UNSUR DALAM BERKOMUNIKASI
Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :
1. Komunikator = who [communicator, source, sender]
2. Pesan = says what [message]
3. Media = in which channel [channel, media]
4. Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
5. Efek [effect, impact, influence]
Hal yang pertama dilakukan adalah memahami bentuk dasar komunikasi. Karena seorang komunikator yang baik harus memiliki beberapa alat komunikasi yang menunjang dalam menyampaikan suatu pesan. Seperti bagaimana cara menempatkan kata dalam suatu komunikasi sehingga memiliki arti dan bisa menarik minat dan simpati dari para pendengarnya dan mengajak peserta untuk ikut aktif dalam berkomunikasi seperti dalam kegiatan diskusi.
TEKNIK KOMUNIKASI
1. Komunikasi informatif [informative communication]
2. Komunikasi persuasif [persuasive communication]
3. Komunikasi instruktif/ koersif [instructive/ coersive communication]
4. Hubungan manusiawi [human relation]

TUJUAN KOMUNIKASI
1. Perubahan sikap [attitude change]
2. Perubahan pendapat [opinion change]
3. Perubahan perilaku [behaviour change]
4. Perubahan sosial [social change]

BENTUK KOMUNIKASI
Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis, yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience
Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :
· Berbicara dan Menulis
Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan
· Mendengarkan dan Membaca
Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).

2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami

Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu:
· Menyediakan dan memberikan informasi
· Mangatur alur suatu percakapan
· Mengekspresikan emosi
· Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
· Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
· Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah

Kadang dalam prakteknya, di dalam suatu komunikasi bisnis terjadi penggabungan antar komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dalam suatu situasi. Karena biasanya kata-kata yang disampaikan dalam suatu komunikasi atau percakapan kadang hanya membawa sebagian dari pesan.
Dan relevansinya dalam komunikasi bisnis, tipe komunikasi nonverbal dapat menentukan kredibilitas dan kepemimpinan seseorang, yang dapat dilihat dari karateristik suara, penampilan, sentuhan, gerakan dan posisi tubuh juga melalui ekspresi wajah dan mata.

TAHAP – TAHAP DALAM PROSES KOMUNIKASI
Menurut Courtland L Bovee dan Jhon V. Thilt dalam Business Communication Today, proses komunikasi ( Comunication Process ) terdiri atas enam tahap, yaitu :
1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.
2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
3. Pengirim menyampaikan pesan.
4. Penerima menerima pesan
5. Penerima menafsirkan pesan
6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim

EMPAT (4) KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI
Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara personal maupun professional paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yaitu :
1. menulis,
2. membaca,
3. berbicara;
4. mendengar

Persentase penggunaan saluran komunikasi adalah sebagai berikut :
- Menulis (writing): 9%
- Mendengarkan (listening): 45%
- Membaca (reading) : 16%
- Berbicara (speaking) : 30%

Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis dilakukan, sehingga kita tidak pernah mempelajarinya secara khusus, seperti bagaimana menulis ataupun membaca secara cepat dan efektif ataupun berbicara secara efektif serta menjadi pendengar yang baik.
Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan keterampilan yang penting dalam hidup manusia. Unsur yang paling penting dalam berkomunikasi adalah bukan sekedar apa yang kita tulis atau yang kita katakan, tetapi karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Penerima pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang disampaikan tetapi juga membaca dan menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi yang efektif adalah karakter kokoh yang dibangun dari fondasi etika serta integritas pribadi yang kuat.
Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah tim atau seberapapun kuatnya kasus hukum, keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif. Keterampilan melakukan komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian yang sangat penting

HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut:
· Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.

· Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya.

· Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.

Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi.
Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .

Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat. Dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies antara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :

1. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan.

2. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.

3.Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.

4.Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.

5.Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memilik makna yang jelas.

6.Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam komunikas ibisnis.

7.Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).


Perbedaan latar belakang perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional, juga dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan. Masalah-masalah tersebut antara lain :
1. Masalah dalam mengembangkan pesan
2. Masalah dalam menyampaikan pesan
3. Masalah dalam menafsirkan pesan

MEMPERBAIKI KOMUNIKASI
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan,
atara lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan / keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1. Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si penerima pesan

KEBERHASILAN KOMUNIKASI BISNIS
Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.
Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga sekaligus dipraktikkan.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik menejemen (Boove and Thill, 2002). Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi dapat diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam komunikasi bisnis. Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa hal :

1. Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.

2. Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi menyangkut ketersediaan komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki. Dengan adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur mempunyai perbedaan karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenis layanan komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang dapat menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar dan terkadang di daerah yang terpencil (rural area). Ketiga, unjuk kerja (performansi). Performansi yang tinggi merupakan syarat utama agar komunikasi selalu dapat dilakukan. Keempat, Biaya. Faktor biaya menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.

Komunikasi berbasis internet
Internet menjadi suatu media komunikasi yang memegang peranan sangat penting dalam perkembangan bisnis, secara garis besar terdapat tiga aktivitas bisnis utama yang dapat dikomunikasikan lewat internet :

· Membangun Produk.
· Aktivitas opersional
· Pelayanan Jasa,

Berbagai aktivitas bisnis dapat dilakukan melalui internet, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
· Berbagi data internal.
· Rekruitmen calon pegawai.
· Memperolah partner bisnis, dan pelanggan.
· Menemukan informasi eksternal (pihak luar).
· Pembelian material dan peralatan.
· Promosi produk dan jasa.
· Fasilitas penunjang bagi pelanggan.
· Media kolaborasi dengan partner bisnis.
· Publikasi perkembangan bisnis.

Komunikasi bisnis berbasis internet, dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu :
· Menggunakan e-mail
· Diskusi melalui Milist (mailing list)
· Membuat suatu group/komunitas
· Melalui video konferensi
· Pesan singkat
· Telepon berbasis internet, dan
· Transfer data/dokumen

3. Ketepatan
Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan kerangka pikir komunikan.

4. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.

5. Pengendalian
Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.

6. Kecocokan
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan.

Pendapat lain mengatakan bahwa agar komunikas berjalan secara efektif dan efisien maka ada 3 hal yang sangat penting yaitu :
1. Mampu membuat pesan dipahami.
2. Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
3. Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.


Selain itu agar dapat melakukan komunikasi bisnis yang efektif, seorang komunikan harus memiliki 3 kemampuan (skill), yaitu :
1. Empati,
2. Pembicara yang sederajat,
3. Proyeksi atau menciptakan dampak.

Dengan demikian apabila komunikasi bisnis berjalan secara efektif di suatu perusahaan akan dapat menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
· Mempercepat Penyelesaian Masalah.
· Memperkuat Pengambilan Keputusan.
· Meningkatkan Profesionalisme.
· Memberikan Respon yang Positif terhadap Stakeholder.
· Meningkatkan Produktivitas.
· Memperkuat hubungan Bisnis.

KESIMPULAN
Peran komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting. Tidak ada seorangpun dalam keseharian tugasnya tanpa berkomunikasi. Baik itu bertema masalah pekerjaan maupun masalah di luar pekerjaan, seperti masalah keluarga, politik, sosial dan ekonomi nasional. Semua ini pasti dilakukan lewat komunikasi. Juga baik itu dilakukan melalui jalur vertikal (atasan-bawahan) maupun jalur horisontal (kolega setingkat).
Seberapa jauh proses berkomunikasi itu berhasil dengan baik sangat ditentukan oleh kondisi dan perilaku manajer sebagai pengirim gagasan atau pesan, penerima pesan, media yang dipakai, teknologi informasi yanga ada, isi pesan dan cara pesan yang disampaikan serta suasana komunikasi itu sendiri. Keberhasilan itu akan dicerminkan oleh tidak adanya kesenjangan pemahaman antara pengirim dan penerima pesan sehingga para manajer merasa senang dan puas, begitu juga para karyawan.

Kemampuan komunikasi

Para pesulap memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dengan penyajian sulap kepada audience dan membuat penyajian sulap lebih berisi.
be well,
Dwika-ExecuTrain





Bisnis Sulap Di Percaya Sangat Menguntungkan
**karpetbasah.blogspot.com

SULAP kini menjadi bisnis altematif yang mulai dilirik kalangan Tionghoa muda. Tak ayal, kios dan toko-toko kecil ini pun bermunculan di pusat-pusat perbelanjaan kawasan pecinan.

Toko-toko magic shop, selalu penuh sesak, dijejali pemuda dan pemudi yang tertarik belajar sulap, bahkan berniat berbisnis sulap. Mereka memang menawarkan jasa atraksi sulap, mengajarkan dan melatih bersulap dan menjual peralatan sulap eksklusif.

Ternyata profesi magicians atau pesulap ternyata profesi yang cukup menjanjikan karena terbilang profesi mahal. Para pesulap dibayar per jam dengan angka honor di kisaran Rp 2 juta- Rp 80 juta per jamnya. Mahalnya profesi ini salah satunya karena media yang digunakan untuk sulap harganya juga terbilang mahal. Untuk kartu misalnya harganya berkisar antara Rp 75 ribu-Rp 100 ribu. sulap bisa ditampilkan dalam acara apapun baik formal maupun informal. Para pesulap juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, karena bisa jadi seorang pesulap merangkap sebagai pembawa acara.

Kemampuan komunikasi itu juga berhubungan dengan penyajian sulap kepada audience. Teknik komunikasi yang baik akan membuat penyajian sulap jadi lebih berisi dan tidak kaku.

Communicate Effectively

During the communication process, you must take necessary action to discover other people’s needs, interests and attitude. You need to know the person(s) and the context in which the communication takes place.
be well,
Dwika-ExecuTrain




How to Communicate With People Effectively?
By Justin Jesse

Communication is as easy as ABC but many people find it hard to convey their messages to other people. They don’t know the exact techniques to talk to people. In fact, before you inform someone about something, you need to ask yourself one simple question, i.e. “If I were the other person, how would I hear this message most clearly and respond appropriately?”

Here are some useful guidelines you should refer in order to enhance your communication skills.

* Language plays an important role in communication. You are reminded to choose appropriate and direct language when you talk to people. You should avoid jargon because some people do not understand. Besides language, you need to bear in mind that your choice of words is important too. Plan before you speak up.
* You are reminded to specify what you want to say and for what purpose you need to say so. It will be good if you can specify your purpose by clarifying what you want to achieve. For example, creating awareness, providing new information or additional knowledge, changing someone’s attitude, etc.
* You need to know the person(s) and the context in which the communication takes place. During the communication process, you must take necessary action to discover other people’s needs, interests and attitude.
* Find out how you feel about yourself, other people as well as the topic you are going to deliver. Frankly speaking, your feelings will affect the communication.
* Are you certain with what you are going to say? It is important for you to resolve conflicting feelings before you communicate so that you can deliver clear and unambiguous messages confidently. If you can’t sort out your feeling, it is impossible for you to express your inner conflict openly. Hence, it is better for you not to start the communication.
* You are advised to use more than one channel to convey important messages. You must repeat the messages in different forms in order to gain attention. Besides, you need to make sure that you pass the message in a consistent manner. No matter what forms you apply, the components must be the same.

Having good communication skill is essential because we need to interact with different people every day. We need to communicate with our family members, friends, colleagues, clients, and bosses from time to time. You will be able to achieve great success in communication if you apply the techniques stated above.

IT Infrastructure Library - Documentation


IT Security Management - Documentation


Layani pelanggan Anda

Layani pelanggan Anda, jadikan mereka PUAS. Layani pelanggan misalnya Anda dapat membantu berbagi cara bagaimana menggunakan produk yang dibeli pelanggan dari refferal Anda tersebut, memberikan tips-tips berharga yang anda punya, apa saja lah yang terbaik yang dapat anda berikan pada mereka.
be well,
Dwika-ExecuTrain





Pelayanan Pelanggan Adalah Bagian Dari Formula Bisnis Yang Sukses
**iklanbaris.gomilyuner.net

Ide bisnis Anda sudah punya, sudah dituangkan di website, publikasi Anda sangat mantap, pasti laku!. Jika Anda seorang pemilik produk/jasa yang anda pasarkan sendiri maka tentulah Anda harus melayani pembeli tersebut. Pembeli yang puas nanti akan membantu Anda berjualan semakin laris. Sebaliknya jika orang sudah transfer uang (membeli dari Anda), kemudian Anda tak mengirimkan produk atau memberikan akses pada pelanggan yang telah membeli untuk login, atau produk yang anda berikan tak sesuai dengan apa yang anda sebutkan di website maka artinya Anda telah ngemplang orang. hehe..

Agar bisnis online anda sukses, layanilah pelanggan Anda, jadikan mereka PUAS. Jika Anda bukan pemilik produk, Anda tetap dapat melayani pelanggan misalnya Anda dapat membantu berbagi cara bagaimana menggunakan produk yang dibeli pelanggan dari refferal Anda tersebut, memberikan tips-tips berharga yang anda punya, apa saja lah yang terbaik yang dapat anda berikan pada mereka.

Beruntung sekali jika Anda seorang pemasar, namun pihak pemilik telah memiliki support system yang sangat lengkap, serba ada, meliputi fasilitas tanya jawab, forum yang sangat aktif, modul yang lengkap dan berkelanjutan serta terupdate, juga banyak orang yang dapat mensupport anda (maksud saya seperti perusahaan, kan banyak staff yang dapat membantu). Jika Anda mempunyai kegiatan memasarkan produk atau jasa seperti ini, maka bagian Anda untuk melakukan pelayanan menjadi sangat ringan, karena di perusahaan sendiri sudah sangat lengkap, paling-paling Anda hanya sharing-sharing pengalaman saja.

Posted in Bisnis Online

Senin, 27 Desember 2010

Sikapi dengan Bijaksana

Lip service sangat berguna untuk menyapa pelanggan Anda.
- Bumbu-bumbu dalam pelayanan sangat diperlukan. Usahakan sapa dan senyum selalu Anda lontarkan. Senyum merupakan keharusan Anda dalam melayani usaha ini.
Bersikaplah jujur dalam bisnis. Jika pelanggan complain, sikapilah dengan bijaksana dan cari jalan keluar dengan kepala dingin. Sebaiknya sesekali Anda turun langsung, supaya Anda tahu permasalahan di lapangan.
be well,
Dwika-ExecuTrain




Tips mempertahankan pelanggan
**ikanmania.wordpress.com

Bagi Anda pemilik kolam pemancingan tentu harus punya kiat-kiat khusus baik kolam harian, kiloan, galatama atau borongan untuk dapat menjaring para mania mancing atau pelanggan untuk datang ke pemancingan Anda. Kadangkala ada pemancingan bikin orang jenuh dan bosan serta pelayanannya yang kurang maksimal. Bahkan ada pelanggan yang suka mencoba sensasi-sensasi baru.

Kalau sudah begini tentu pelanggan tersebut akan mencari lokasi pemancingan lain yang dapat menservisnya lebih maksimal. Tetapi ada juga kolam pemancingan yang memberikan pelayanan luar biasa, sehingga pemancing pun enggan meninggalkan kolam pemancingan tersebut yang imbasnya ia akan menceritakan dari mulut ke mulut untuk mengajak serta rekan-rekan pemancing lainnya untuk datang.
Ingat, jika Anda berbuat kesalahaan kecil maupun besar dalam hal pelayanan sudah tentu peluang Anda untuk memajukan uasaha pemancingan akan mandeg atau pelanggan itu akan mencoba di tempat lain. Dan repotnya lagi jika mereka lari ke pesaing Anda.
Nah kali ini Mancing Mania (MM) memberikan tips bagaimana kiranya kolam pemncingan Anda bisa dipertahankan dan terus dikunjungi oleh pelanggan dari hari ke hari Minggu ke Minggu dan seterusnya.

Berikut tipsnya :
- Mempertahankan pelanggan setia tidaklah mudah dan sangat sulit. Solusinya adalah Anda dituntut berlaku inovatif dalam memberikan pelayanan terhadap para pelanggan atau mania mancing.
- Diperlukan kecanggihan Anda untuk memberikan variasi dalam pelayanan.
- Pandai-pandailah melihat situasi dan kondisi yang sedang berjalan dan yang paling utama usahakan pelanggan Anda itu merasa nyaman dan bahagia ketika mampir ke pemancing Anda.
- Lip service sangat berguna untuk menyapa pelanggan Anda.
- Bumbu-bumbu dalam pelayanan sangat diperlukan. Usahakan sapa dan senyum selalu Anda lontarkan. Senyum merupakan keharusan Anda dalam melayani usaha ini.
- Bersikaplah jujur dalam penurunan ikan (jika kolam lomba) sesuai dengan jumlah yang tertera di dalam brosur.
- Jika pelanggan complain kepada Anda, sikapilah dengan bijaksana dan mencari jalan keluarnya dengan kepala dingin.
- Ada baiknya sesekali Anda turun langsung ke pelanggan. Agar Anda tahu jika ada permasalahan.

Demikian tips ini, mudah-mudahan pelanggan Anda tak akan lari
mancingmania.com