Sabtu, 08 Januari 2011

Bergerak maju

Suami harus bergerak maju dan berkembang terus.
Istri harus pandai dan mendorong suami agar lebih sukses.
be well,
Dwika-ExecuTrain






"Suami gaji pas-pasan, Istri tidak puas-puas?"
by: Freddy Pieloor

Dear Rekans,


Selamat siang dan selamat berhari minggu,


Siang ini saya ingin share tentang keuangan keluarga yang bertajukkan:

"SUAMI GAJI PAS-PASAN, ISTRI TIDAK PUAS-PUAS?"

Apa yang sebenarnya terjadi dibelakang pertengkaran tentang keuangan,
bila suami mendapat gaji pas-pasan, dan tidak mencukupi membayar se-
gala biaya kebutuhan keluarga, lalu istri frustasi dan kecewa, sambil
mengurut dada dan berpikir 'bagaimana dia harus memutar otak' untuk
mencukupkan gaji yang sedikit dengan kebutuhan keluarga yang begitu
banyak?"

Pertengkaran terkait keuangan dalam sebuah keluarga begitu mendominasi,
dan menurut penulis buku & motivator ternama T.H. EKER menyatakan:
"Data Statistik menunjukkan bahwa sebab nomor satu keretakan rumah
tangga adalah Uang. Alasan terbesar di balik pertengkaran orang-orang
tentang Uang sebenarnya bukanlah uang itu sendiri, melainkan ketidak-
cocokan cetak biru (blue print) keuangan mereka!"

Seperti yang tertulis dalam buku "MONOGAMI lebih baik dari Poligami?"
saya menulis bahwa pertengkaran dan perceraian terjadi karena:
"Konsep dan pemahaman akan uang serta tanggung-jawab dari suami
dan istri sunggung berbeda", sehingga mereka harus duduk dan bicara,
serta membuat sebuah tatanan dan komitmen baru terkait keuangan mereka.

Saat ini banyak suami dan istri yang tidak bicara mengenai bagaimana
mereka merencanakan dan mengelola keuangan keluarga. Lebih banyak
yang merasa takut pasangannya tersinggung dan marah, kala bicara masalah
uang. Mereka segan dan merasa tabu bicara mengenai uang dan bagaiman
pengelolaannya.

Suami tidak mengungkapkan berapa gaji yang diperolehnya?
Suami takut menanyakan ke istri, gaji buat keperluan apa saja dan mana
perinciannya?
Istri takut menanyakan berapa gaji suami dan mana slip gajinya?
Istri takut minta lebih jatah biaya rumah tangga, dengan menunjukkan perincian
biaya kebutuhan keluarga setiap bulannya?

Setiap problem pasti ada akarnya, dan yang harus dibenahi adalah akarnya
dan bukan menyalahkan buahnya. Buah hanyalah akibat atau hasil dari kerja
akar. Jadi yang harus dibenahi adalah akarnya.

Akar ini adalah konsep dan prinsip keuangan suami dan istri.
Suami hanya berpikir bahwa kalau sudah kerja dan dapat gaji, berarti dia
sudah bertanggung jawab, walaupun gajinya sangat minim.
Istri berpikir suami harus memenuhi seluruh biaya keluarga berapapun
biayanya, tanpa harus berupaya mencari cara menekan biaya
atau membantu suami mencari tambahan rejeki.

Jangan menyalahkan siapapun akan kondisi ini, namun yang terpenting
adalah mencari solusi yang terbaik bagi kehidupan keuangan masa
depan. Suami dan istri harus sadar diri dan bekerja sama mengupayakan
segala cara, agar kebutuhan makan & pendidikan keluarga tercukupi.

Mungkin suami harus sekolah lagi agar memperoleh promosi,
atau suami harus cari pekerjaan lain atau tambahan, untuk memperoleh
gaji lebih besar.
Mungkin istri harus merencenakan dan mensiasati kebutuhan keluarga
lebih efisien dan ekonomis, atau membantu suami mencari tambahan rejeki.

Intinya:
Suami harus bergerak maju dan berkembang terus.
Istri harus pandai dan mendorong suami agar lebih sukses.

Apa pendapat Anda?

Semoga bermanfaat.


Salam,
Freddy Pieloor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar