Rabu, 26 Januari 2011

Menciptakan Keberuntungan

Keberuntungan sebenarnya adalah ketika kesempatan bertemu dengan persiapan. Artinya, keberuntungan sendiri tampaknya mempunyai sifat yang sama dengan entrepreneur yang pada dasarnya “diciptakan”.
be well,
Dwika-ExecuTrain




Perjuangan Itu Harus Diinvestasikan    PDF Print E-mail
Written by Administrator   
Rektorat Kampus C – Warta Unair
Dihadiri tak kurang dari 650 peserta, ruang Garuda Mukti Gedung Rektorat Universitas Airlangga seakan menjadi saksi sejarah perjuangan calon-calon entrepreneur muda meraih impian mereka, Rabu (31/3). Peserta yang kebanyakan berstatus mahasiswa tersebut berharap dapat menimba ilmu, langsung dari pakar-pakar dibidang entrepreneurship. Maklum, dalam Seminar “Entrepreneur Character Building” tersebut, peserta dapat secara langsung mendapatkan paparan dari Prof. Rhenald Kasali PhD, guru besar manajemen yang sekaligus motivator dalam bidang kewirausahaan. Selain menghadirkan Prof. Renald Kasali PhD, seminar yang digagas oleh Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausaahaan (PPKK) Unair tersebut juga menghadirkan Direktur Utama Bank Mandiri, Drs. Bambang Setiawan, MBA sebagai pembicara utama.

Berwirausaha tentu bukan sekedar berjualan. Lebih dari itu, untuk berwirausaha diperlukan ilmu dan kiat-kiat khusus agar bisnis yang digeluti dapat bertahan dan berkembang ditengah-tengah persaingan pasar. Menurut Prof. Renald Kasali PhD, berwirausaha adalah meciptakan inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya.
“Membuat sesuatu menjadi hal yang luar biasa, itulah bisnis!”, demikian penulis buku Change! Manajemen Perubahan dan Harapan tersebut menjelaskan.

Dalam presentasinya, peraih gelar Ph.D Consumer Science tersebut juga menjelaskan tentang mitos-mitos dalam dunia entrepreneur, misalnya mitos bahwa entrepreneur adalah sosok yang “dilahirkan” (bukan “diciptakan”), anggapan bahwa diperlukan luck dalam berbisnis agar sukses, dan mitos bahwa bisnis identik dengan gambling seperti halnya perjudian.
Padahal, menurutnya tidaklah demikian. Entrepreneur adalah individu yang terlatih. Seorang entrepreneur sukses, misalnya, adalah orang yang dilatih atau terlatih oleh lingkungannya. Maka, tak heran jika kemudian, host acara Solusi Rhenald Kasali yang tayang di ANTV ini menyarankan, jika seorang entrepreneur ingin sukses, maka dia harus rela berjuang, berkerja keras, dan banyak berlatih. Lebih dari itu, menurutnya perjuangan haruslah diinvestasikan.
“Untuk menjadi sukses, seseorang haruslah kerja keras dan membutuhkan perjuangan. Maka, perjuangan itu harus diinvestasikan”, jelasnya.

Masih terkait dengan mitos dalam dunia entrepreneurship, menurutnya berbisnis tidak terkait dengan luck. Keberuntungan sebenarnya adalah ketika kesempatan bertemu dengan persiapan. Artinya, keberuntungan sendiri tampaknya mempunyai sifat yang sama dengan entrepreneur yang pada dasarnya “diciptakan”, yaitu keberuntungan tidak akan datang dengan sendirinya. Keberuntungan ada karena ada usaha sebelumnya. Dari sinilah dapat dipahami betapa pentingnya latihan yang terus menerus dan pantang menyerah oleh mereka yang ingin terjun dalam dunia bisnis.
“Keberuntungan adalah ketika kesempatan bertemu dengan persiapan”, tegas Guru Besar Ilmu Manajemen tersebut.

Jangan Berorientasi Pada Kekayaan

Yang menarik dalam seminar tersebut adalah adanya larangan kepada peserta agar kaya dan kekayaan jangan pernah dijadikan tujuan utama dalam berwirausaha. Sesuatu hal, yang seringkali justru menjadi impian besar calon entrepreneur ketika memutuskan untuk menggeluti kewirausahaan.
“Seorang entrepreneur harus (melakukan) reinvestasi. Stop! Tujuan orang berwirausaha bukan untuk menjadi kaya. Kaya itu akibat!”, tegasnya.
Bahkan, Prof. Renald Kasali PhD sempat menyatakan bahwa seorang entrepreneur yang hanya menjadikan kekayaan sebagai tujuan utama dalam berwirausaha adalah bentuk pengkhiatan terhadap entrepreneurhip.
“Entrepreneur yang hanya berorientasi untuk mengejar kekayaan saja adalah bentuk pengkhianatan terhadap kewirausahaan”, demikian ia menekankan pentingnya orientasi dalam berwirausaha kepada para peserta. Menurutnya, orientasi kewirausahaan seorang entrepreneur hendaknya bukanlah berorientasi kepada persaingan karena hal demikian sangatlah merugikan bagi masa depan bisnisnya kelak, apalagi untuk mengejar kekayaan. Orientasi yang baik adalah yang berakar pada konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar