Sabtu, 30 Oktober 2010

Cara meraih Kemenangan

Bagi orang besar, kegagalan adalah tangga menuju kemenangan. Begitu Anda mengalami kekalahan, maka aku akan mendapatkan cara meraih kemenangan.
salam,
Dwika-ExecuTrain


Berguru Pada Kegagalan
**Sumber: Bisnis Indonesia

Salah satu rahasia kesuksesan adalah tidak takut pada kegagalan. Karena kegagalan adalah cermin untuk memperbaiki dire, dan jembatan untuk menuju sukses.

Kegagalan membuat manusia menjadi matang dan besar, sebab kegagalan akan menjadi bahan kajian dalam membenahi diri. Kegagalan tidak akan bermakna, bila dijadikan tumbal dalam menitai nasib. Inilah kesalahan yang sering dilakukan kaum pekerja. Akibatnya mereka pesimis dan putus asa. Berserah diri, atau menyerahkan segalanya pada Yang Menentukan Nasib.

Ja'far Subhani dalam bukunya yang berjudul "Bahagiakan Diri Anda" menjelaskan, sejarah menunjukkan, kesuksesan datang setelah kegagalan. Ja'far Subhani menambahkan, orang yang pernah gagal akan memasuki dunia barunya dengan jiwa perkasa. Tidak itu saja. Orang yang pernah gagal tidak akan menumbangkan harapannya, tapi mereka akan terus membangun harapan walaupun harus jatuh bangun. Dan akhirnya, mereka pun sampai pada tujuan yang diharapkan.

Bagi orang lemah, kekalahan atau kegagalan adalah racun yang mematikan. Bagi orang perkasa, kegagalan adalah tangga menuju kemenangan. Falsafah ini dipakai oleh Napoleon, "begitu aku mengalami kekalahan, maka aku akan mendapatkan cara meraih kemenangan." Ini membuat Napoleon menjadi orang besar, dicatat oleh sejarah dunia. Napoleon sering dijadikan bahan inspirasi dalam meraih harapan.

Falsafah ini juga ada di Asia, "habis gelap timbullah terang. Dalam kebencian terdapat kesenangan, dalam keputusasaan terkandung banyak harapan." Ajaran ini menunjukkan bahwa, orang Asia mempunyai semangat maju seperti manusia Barat yang telah menyatakan diri sebagai manusia modern. Melakukan perubahan terhadap peradaban dunia. Terbukti, sebagai wakil Asia, kini Jepang, Korea Selatan dan Cina, sudah menjadi raja kecil dalam percaturan ekonomi dunia.

Tabah dan Konsisten
Selain belajar pada kegagalan, ada hat lain yang perlu diperhatikan untuk mencapai sukses, yaitu sabar dan konsisten. Orang Bering salah paham dalam mengartikan sabar dan konsisten. Akibatnya salah berperilaku, menjadi malas, pasif, pasrah pada takdir, dan mau hidup di bawah segala kezaliman. Perlu disadari, kesabaran, ketabahan dan konsisten adalah kunci kebahagiaan dan kesuksesan. Sedangkan malas dan pasif, adalah kunci kegagalan.

Sebagian orang berpandangan, konsisten adalah faktor nomor dua dalam meraih keberhasilan (setelah berkerja dan berusaha). Pandangan yang keliru. Sebab, seluruh faktor keberhasilan itu saling berkaitan, tidak bisa dipisahkan antara satu sama lain. Orang punya semangat tapi tidak konsisten, mereka akan lebih mudah putus asa saat menghadapi problem. Karena mereka tidak mempunyai motivasi untuk bertahan.

Yang lebih penting lagi, jangan berpandangan bahwa semua pekerjaan bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Setiap pekerjaan mempunyai tingkat persoalan berbeda-beda. Ada yang sulit ada yang mudah. Begitu juga dengan tingkat kecerdasan dan ketangkasan, dalam menyelesaikan pekerjaan clan karier.

Keterlambatan sukses, bukan berarti gagal menggapai sukses. Dalam kasus ini, kita bisa belajar pada semut yang berada di atas batu, ingin naik ke tiang lampu di pinggir jalan.

Walaupun kecil, tapi mempunyai semangat yang kuat. Menelusuri jalan panjang, naik turun, menahan licinnya tiang, dan jatuh. Tapi tetap bersemangat, untuk naik ke atas tiang lampu. Dan karena konsisten, sang semut sampai juga di atas tiang lampu.

Begitu juga dengan Sakaki, ilmuwan abad 7 H. Pada usia tiga puluhan, Sakaki baru mulai belajar. Sepuluh tahun lamanya ia belajar, berbagai cemoohan didapati. Pada suatu hari, Sakaki pergi ke Sahara. Di sana ia melihat tetesan air hujan jatuh ke bongkahan batu. Pemandangan itu membuatnya berpikir panjang dan berkata, "hati dan jiwaku lebih keras daripada batu. Sekiranya cucuran ilmu seperti air hujan mengucur ke dalam hatiku. tentu akan menjadi kekuatan yang bisa membuang kebodohan, laksana air hujan memecah bongkahan batu,"

Kemudian Sakaki kembali ke kota dan belajar. Karena konsisten dan teguh, ia kemudian menjadi seorang pujangga Arab terkenal. Ia membuat buku tentang bahasa Arab yang menjadi panduan di semua Universitas Islam.

Belajar Dari Kegagalan
Semua kejadian buruk dan baik mempunyai hikmah, begitu juga dengan-kegagalan. Kegagalan akan bermakna seandainya kegagalan tersebut dijadikan panduan. Berikut til belajar dari kegagalan.

1. BERCERMIN. Selain sebagai ilmu, kegagalan juga bisa menjadi cermin Tempat berkaca dan mengevalusi diri atas tindakan yang telah dilakukan. Kesempurnaan itu hanya bisa ditata, jika manusia sering melakukan evaluasi.

2. MENGUBAH POLA, Meninggalkan sistem kerja lama, menggantikan dengan membuat sistem baru. Sistem yang sesuai dengan perencanaan dan target. Tidak sedikit perusahaan mengalami kegagalan, karena bertahan pada sistem lama, padahal zaman terus berubah.

3. BELAJAR PADA SENIOR. Belajarlah pada teman yang pernah mengalar kegagalan, karena mereka lebih tahu cara untuk mengatasi kegagalan. In put dari berbagai sumber, akan memudahkan diri dalam mencari kesempurnaan.

4. SABAR. Kesabaran membuat orang menjadi lebih yakin terhadap perubahan.Karena perubahan merupakan proses yang membutuhkan waktu. Bisa lama, bisa singkat, ter gantung beban persoalan clan keje niusan seseorang dalam menyelesaikan permasalahan. ® Ajo/berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar