Selasa, 26 Oktober 2010

Menyiapkan Pengganti

Siapkan calon pengganti yang setiap saat siap mengganti Anda. Buat lembaga, sehingga harus dijalankan demi keberlanjutan dan kemajuan perusahaan Anda.
Salam,
Dwika



Menyiapkan Calon Pengganti
By: Hasnul Suhaimi

Kali ini saya ingin bercerita mengenai pentingnya menyiapkan pengganti jika kita menjadi pemimpin atau sampai di puncak. Sebab seorang pemimpin tak hanya memikirkan bagaimana agar perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya bisa berkembang dan maju, namun secara personal, dia juga bertanggungjawab menyiapkan calon yang akan menggantikannya kelak.

23 tahun lalu, saat saya pertama kali menjabat sebagai manager di Indosat, saya punya pengalaman menarik. Di sela-sela rapat mingguan, salah seorang direksi Indosat yang biasa dipanggil Pak Cacuk (alhamarhum Cacuk Sudaryanto), menyapa saya sembari bertanya, ”Hasnul kamu kan sekarang jadi Manager, sudah ada pengganti belum yang disiapkan? Siapa nama calon pengganti kalau kamu dipindah atau dipromosi?”.

Pertanyaan itu cukup mengejutkan saya. Bagaimana tidak, pengangkatan saya sebagai manager juga baru sepekan. Lalu saya bilang, ”Apakah ini nggak kecepatan pak?” Pak Cacuk menjawab, ”Ya harus sudah ada yang disiapin sebagai pengganti kamu”.

Bagi saya, pertanyaan itu rada aneh dan ekstrim, karena baru saja diangkat kok sudah ditanya siapa calon pengganti. Pak Cacuk memang terkenal dengan kemampuan manajerialnya yang luar biasa. Beliau adalah salah satu sosok yang banyak mempengaruhi saya dalam hal manajemen.

Belakangan saya baru sadar, kalau seorang pemimpin apakah itu di level manager atau direktur sejak awal harus menyiapkan orang calon pengganti. Tujuannya adalah supaya terjadi kesinambungan kerja dalam pencapain visi misi perusahaan. Bila kelak kita berhenti, promosi atau pensiun, sudah ada orang yang siap mengisi posisi kita sehingga tidak terjadi kekosongan dan kesinambungan kebijakan bisa terjaga.



Dengan menyiapkan sejak dini, seorang calon pengganti akan mantap menjalankan tugasnya. Sejak awal kita sudah melibatkan dia dalam berbagai kegiatan perusahaan baik yang sifatnya teknis maupun terkait dengan level kebijakan. Bagi kebanyakan orang, ini mungkin rada aneh, tapi perlu dipertimbangkan.

Kejadian sama juga terjadi ketika saya masuk XL. Begitu masuk, saya sudah diperkenalkan dengan program Talent Management. Talent adalah orang – orang yang mempunyai kualitas terbaik yang dibangun dan dibina oleh sebuah perusahaan guna proses jangka panjang. Merekalah yang akan menjadi penerus bisnis perusahaan kelak. Mereka calon pengganti semua lini, manager, GM, VP sampai dengan Dirut.

Nah, mereka ini akan dibina oleh perusahaan agar dapat menjadi generasi penerus perusahaan. Proses pembentukan talent membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tidak semua karyawan memiliki talent atau bakat memimpin. Karena itu pemimpin perusahaan harus bisa mengidentifikasi karyawannya yang memiliki talent dan mengembangkannya.

Talent yang saya maksud itulah orang yang disiapkan untuk menggantikan atasanya kelak. Kalau idenya Pak Cacuk disampaikan secara tidak formal dan tidak dilembagakan, di XL hal itu dilembagakan.

Dalam proses pencarian talent, semua orang diindetifikasi. Selanjutnya dilakukan proses seleksi. Dalam proses test itu akan tersisa beberapa orang yang akan menjadi calon talent. Mereka kemudian akan diberikan penguatan kapasitas kepimpinan baik melalui proses training, pendidikan, rotasi kerja , coaching dan sebagainya. Namun tak banyak perusahaan yang melakukan hal ini, karena tak semua pemimpin bisa menerima konsep ini.

Saya sendiri sebagai Presiden Direktur XL sejak awal sudah merasa harus menyiapkan calon pengganti. Demikian pula setiap Direktur sampai manager XL harus tahu siapa calon pengganti mereka. Tentu saja siapa-siapa calon pengganti itu tidak semua karyawan tahu.

Saat ini sudah ada dua calon pengganti yang setiap saat siap mengganti saya. Bagi kebanyakan kalangan mungkin ini konsep dinilai agak aneh, karena rawan konflik, dan sarat dengan nuansa politis. Tapi di XL, hal ini sudah dilembagakan, sehingga harus dijalankan demi keberlanjutan dan kemajuan perusahaan.

Nah, jika anda saat ini adalah leader sudahkah menyiapkan calon pengganti?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar