Sabtu, 30 Oktober 2010

Pengembangan diri

Kesalahan yang sering dilakukan oleh karyawan lama adalah tidak melakukan pengembangan diri. Puas pada pekerjaan yang telah dilakukan, alhasil mereka tertinggal oleh pendatang baru yang mempunyai kemampuan lebih dan terus melakukan inovasi-inovasi baru.
salam,
Dwika-ExecuTrain


Menjadi Orang yang Diperhitungkan
**Sumber: Bisnis Indonesia

Kepandaian dalam bekerja bukan satu-satunya jaminan menjadi orang yang diperhitungkan. Dibutuhkan strategi yang jitu, salah satunya memperlihatkan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan dan persoalan kantor.

Strategi ini harus dipahami oleh semua manajer, terutama manajer yang bekerja dl perusahaan internasional dan multi nasional karena tingkat persaingan antarpekerja begitu ketat. Oleh sebab itu, jangan terjebak dalam hak dan kewajiban di mana bekerja sesuai dengan beban kerja yang diberikan perusahaan, padahal Anda mempunyai kemampuan lebih. Kemampuan tersebut bisa dipergunakan untuk mengembangkan dan memajukan perusahaan.

Tulisan di atas menyangkut hal ideal yang hanya bisa diimplementasikan dalam perusahaan yang profesional. Sebuah perusahaan yang menghargai karyawan, yang menjadikan karyawan sebagai mitra dan memikirkan kesejahteraan karyawan. Hingga, jangan sekali-kali memberikan kemampuan lebih bagi perusahaan yang tidak menghargai pekerjaan karyawan. Ini akan merugikan diri sendiri, karena kemampuan yang Anda berikan tidak akan dihargai. Dianggap suatu kewajaran, yang harus diberikan oleh semua karyawan.

Inilah salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh karyawan baru, demi kelangsungan bekerja dan lama balk, mereka mencurahkan semua kemampuannya pada perusahaan; sementara mereka belum tahu kondisi perusahaan secara 100%. Setelah bekerja beberapa lama, barulah menyadari, bahwa perusahaan tidak mempunyai manajemen yang bagus terhadap karyawan. Akibatnya hanya kekecewaan. Sementara, kesalahan yang sering dilakukan oleh karyawan lama adalah tidak melakukan pengembangan diri. Puas pada pekerjaan yang telah dilakukan, alhasil mereka tertinggal oleh pendatang baru yang mempunyai kemampuan lebih dan terus melakukan inovasi-inovasi baru.

Cara seperti itu juga merupakan salah satu dari sekian banyak cara, untuk mengambil perhatian orang sekitar dan atasan. Perlu diingat, semakin besar perusahaan semakin sulit mendapatkan perhatiaan. Keberhasilan di unit kerja, tidak cukup untuk menarik perhatian perusahaan. Hanya orang-orang yang menonjol yang akan mendapat perhatian khusus dari perusahaan. Untuk menjadi orang yang menonjol dan diperhitungkan, jangan hanya mengerjakan tugas-tugas khusus yang diberikan. Memang, kadang akan lebih nyaman jika mengerjakan tugas khusus, karena akan terhindar dari beban ekstra dan risiko kegagalan yang lebih berat.

Tapi bila ingin menonjolkan kemampuan, tentu saja sikap semacam ini harus segera dibuang. Selalu memanfaatkan kesempatan, misalnya, mencoba berpartisipasi dalam proyek-proyek khusus atau tugas yang dipantau langsung, oleh manajemen perusahaan, baik yang terlihat maupun tidak. Kadang perusahaan memiliki proyek yang belum terjamah karena tidak ada yang bisa menanganinya, sehingga proyek itu tertunda untuk beberapa lama. Kalau ingin menonjolkan diri, tidak ada salahnya mengajukan diri untuk menangani proyek tersebut. Tentu saja, Anda harus meyakinkan perusahaan bahwa Anda mampu mengerjakan dan menyelesaikan proyek tersebut. Setelah itu Anda harus membuktikan dengan menunjukkan hasil kerja yang menggembirakan pada perusahaan.

Contoh lainnya, Anda dapat mengusulkan metode atau prosedur kerja yang lebih balk, tanpa menunggu perintah dari atasan. Bila telah selesai, jangan ragu untuk menunjukkan atau melaporkan basil kerja kepada pihak manajemen. Dengan catatan, tetap sesuai dengan prosedur perusahaan. Jangan lupa untuk memperkuat laporan dengan hasil nyata. Selanjutnya, jangan berhenti mencari dan menerima tanggung jawab yang lebih besar. Dengan konsekuensi beban kerja akan menjadi lebih besar, beban kerja yang lebih besar bukan berarti pekerjaan semakin banyak. Jumlah tugas tetap sama, hanya bebannya yang lebih berat dari sebelumnya. Sehingga, tanggung jawab terhadap pekerjaan pun semakin besar.

Peran Kelompok
Sukses menjadi orang yang diperhitungkan bukan berarti harus menjadi sombong dan merasa menjadi satu-satunya orang paling unggul. Yang lebih penting jangan dianggap kesuksesan sebagai kemenangan. Jika Anda mengembangkan sikap menang kalah, sukses yang Anda raih tidak akan bertahan lama. Karena dalam kemenangan, tersimpan kekalahan bahwa suatu saat sang juara akan kalah clan melepaskan gelar kejuaraan.

Tidak itu saja. Anda akan mempunyai banyak musuh, pasalnya ada orang yang Anda kalahkan. Harus bersikap lebih bijaksana, sebarat apa pun tugas dan tanggung jawab Anda harus melibatkan rekan-rekan kerja. Anggaplah keberhasilan sebagai kemenangan bersama, bukan kemenangan pribadi; sehingga kesenangan yang diraih menjadi kesenangan bersama.

Yang lebih penting, jangan berhenti untuk meningkatkan peran dalam kelompok sampai akhirnya Anda dipercaya untuk memimpin suatu proyek. Kepercayaan merupakan nilai plus di mata rekan kerja. Mereka memosisikan Anda lebih tinggi dari teman lainnya. Teman merupakan kaki untuk mendukung semua program yang Anda miliki. Rangkullah semua rekan kerja, dan jadikan mereka menjadi saudara dalam bekerja.

7 Kaidah Mengelola Kemitraan
Jangan sampai kemitraan yang dibangun bubar di tengah jalan. Jalinlah kemitraan sampai tujuan bisnis tercapai. Berikut ini tips mengelola kemitraan.

1. Galanglah sumber daya demi berlangsungnya program, proyek dan kemitraan. Sumber daya merupakan salah satu penentu dalam kelangsungan mitra.
2. Berpegang pada tujuan dan berpusat pada pencapain hasil, bahkan saat kemitraan berjalan lambat. Keterlambatan dalam berbisnis merupakan suatu hal yang wajar karena setiap kesuksesan membutuhkan proses.
3. Pastikan kemitraan yang dibangun memperjuangkan perubahan. Jangan sampai kemitraan menghancurkan kelangsungan perusahaan. Oleh sebab itu, sebelum terjalin kemitraan, buatlah kesepakatan tertulis.
4. Jauhkan sikap prasangka buruk dengan membuat program pembelajaran yang efektif. Prasangka buruk sering muncul karena ada perbedaan kepentingan.
5. Pilihlah pemimpin yang bisa memberikan hasil dan mampu mengantar ke jenjang keberhasilan. Jangan pilih pemimpin yang tidak bisa bekerja dan tidak bisa menghasilkan apa-apa.
6. Kenalilah dan hadapilah semua kendala secara langsung, jujur dan terbuka. Jangan takut terhadap persoalan karena persoalan suatu keharusan yang pasti terj adi.
7. Gunakan riset yang berdasarkan pada data ilmiah, agar bisa menghasilkan data yang akurat.

® Ajo/berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar