Rabu, 15 Desember 2010

Minimalisasi stress

Anda dapat meminimalisasi dampak buruk dari stress dan manfaatkan kondisi stres sebagai kondisi yang bisa membuat mental Anda lebih kuat dari sebelumnya.
be well,
Dwika-ExecuTrain






STRESS dan Bagaimana Cara Mengatasinya
by: Rin

"Stres” adalah suatu keadaan dimana ”mental” kita lelah (kelelahan mental) , jadi bukan hanya fisik kita saja yang lelah, stres dapat menyerang semua orang tanpa kecuali , pada awalnya memang bukan gangguan kesehatan yang berbahaya namun bila tidak segera disikapi (tetapi tetap diikuti, dinikmati dan didiamkan saja), dampaknya tidak baik bagi mental bahkan kondisi kesehatan fisik kita.
Memang, dalam kondisi stres tubuh langsung menyesuaikan diri terhadap tekanan yang datang dengan mengubah sistem di dalam tubuh untuk mengatasinya. Semua stressor dapat berakibat baik, selama yang menerima mampu menyesuaikan diri. Setiap orang memang mempunyai persediaan energi tertentu untuk mengisi sistem endokrin. Menjadi biasa terhadap ancaman (stressor) menyebabkan seseorang tak lagi tertekan kalau terkena stres. Setelah berpengalaman mengalami stres, ambang batas semacam itu selalu dapat ditingkatkan. Stres memberi kesempatan pada seseorang untuk belajar menghadapi tekanan dan hasilnya diperoleh kemampuan yang bermanfaat untuk menghadapi berbagai jenis stres selanjutnya.
Para ahli jiwa mengatakan bahwa stres diperlukan untuk pendewasaan diri, namun jika kita tidak tahu bagaimana menghadapi stress tersebut atau manajemen untuk mengatur stress, tentunya tujuan diatas tidak akan bisa tercapai, malah kita akan terjerembab dalam kubangan stress itu sendiri, kita akan membiarkan kondisi stress menguasai dan mengontrol diri kita. Nah , untuk menghindari hal tersebut ada beberapa cara, tapi sebelum mengetahui bagaimana manajemen stress, kita harus tahu apa saja cirri – cirri atau gejala jika seseorang mulai terjangkit “stress”.
Gejala stres biasanya muncul perlahan-lahan, tidak jelas kapan mulainya dan sering tidak disadari. Dari kesehatan memburuk, prestasi kerja menurun sampai gangguan mental yang berat.
Para ahli membagi stres menjadi enam tahap, dengan gejala yang khas di setiap tahap.
1. Tahap pertama, biasanya orang menjadi bersemangat besar. Penglihatannya menjadi lebih tajam dan kemampuan menyelesaikan pekerjaan lebih besar. Cuma, tak disadari bahwa cadangan energinya menjadi menipis.
2. Tahap kedua, dampak stres yang menyenangkan mulai hilang dan timbul keluhan-keluhan akibat cadangan energi tak lagi cukup. Gejalanya: keletihan, gangguan sistem pencernaan, disertai jantung berdebar, tekanan darah naik, rasa tegang di otot punggung dan tengkuk. Juga timbul perasaan-perasaan tak enak: tak puas, khawatir/cemas, tertekan, rendah diri, jenuh/bosan atau merokok dan minum berlebihan.
3. Ketiga, ditandai dengan semakin sering munculnya gangguan tadi dan mulai ada kesulitan tidur (insomnia). Pada tahap ini konsultasi dengan dokter harus dilakukan, kecuali kalau beban stres atau stressor dikurangi dan tubuh mendapat kesempatan beristirahat.
4. Tahap keempat lebih parah lagi, mulai timbul kesulitan dalam kemampuan untuk menanggapi situasi. Tidur semakin sulit, mimpi tegang sering muncul. Konsentrasi menurun drastis, ditambah adanya perasaan takut yang tak jelas sebabnya.
5. Pada tahap kelima hal-hal itu semakin menghebat. Penderita merasa sangat takut, sehingga mirip panik.
6. Pada tahap terakhir muncul gejala sesak napas, badan gemetaran, keringat berlebihan dan mudah kehilangan tenaga. Tahap keenam ini acap membuat orang pingsan.
Untuk menghindari kondisi – kondisi di atas, kita harus bisa menyeimbangkan pola hidup, selain mengatur waktu dengan baik, makanan rohani juga diperlukan , tak ketinggalan kondisi fisik juga sangan berperan disini, di bawah ini adalah beberapa cara untuk menghindari stres :

1. Jaga selalu kondisi tubuh dan perkuatlah !! dengan cara mengkonsumsi makanandanminuman sehat (4 sehat 5 sempurna) secara disiplin (konstan makan pada jam yang sama). Tambahkan dengan asupan multivitamin dan mineral yang cukup.

2. Tidur dan istirahat yang cukup. Tidur merupakan salah satu terapi untuk mengurangi kemarahan dan kesedihan karena tidur memberikan kesempatan otak untuk rilex.

3. Lakukan Olah Raga teratur. Gerak tubuh akan merangsang keluarnya zat ”endorphine” yaitu zat yang dapat membuat tubuh merasa nyaman selain zat tersebut juga dikenal sebagai anti rasa sakit pada tubuh. Itulah sebabnya mereka yang berolah raga teratur umumnya tampak lebih fit dan bahagia.

4. Selalu berpikir positif karena tindakan atau perasaan negative pasti berasal dari pikiran negative. Sebaliknya tindakan positive pasti berasal dari pikiran positive, tidak ada orang yang berhasil dalam hidupnya kalau selalu berpikiran negative pada diri sendiri maupun kepada orang lain.

5. Lakukan HOBBY (atau hal-hal menyenangkan positif menurut kita) karena hobby dapat membuat kita rilex dan melupakan ”sejenak” rutinitas atau masalah yang ada misalnya olah raga, mendengarkan musik, masak, jahit, ngutak ngutik mobil/motor /sepeda dll.
6. Jangan terpaku pada ”rutinitas”, berani berubah, tidak malu dan ragu. Hal sederhana yang dapat dilakukan adalah mulai dari menata ulang meja kerja, ruang tidur, rumah, menempuh route yang berbeda ke kantor, sekali waktu makan siang/malam di mall sekaligus cuci mata, creambath di salon, pijat reflexi, berendam di air hangat dll yang merupakan salah satu cara untuk memperlancar aliran darah dan meredakan ketegangan. Selain itu bila ada rejeki lebih kita perlu juga melakukan penggantian barang-barang lama kita misalnya mengganti hp dengan model baru, ganti velg racing / tambah accesories pada kendaraan kita atau sedikit merubah penampilan kita dengan sepatu baru, model rambut dll (secara phsikologi hal ini membawa ”semangat” baru).
7. Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung / bernyanyi dan bersosialisasi dengan teman / lingkungan (perlu teman curhat, tidak memendam masalah sendiri). Kegiatan semacam ini dapat merangsang endorphine dan serotonin dalam tubuh sehingga otak lebih tenang.

8. Yang terakhir tetapi merupakan hal terpenting adalah Beribadah dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa tidak pada masa sulit saja, berbuat baik kepada semua orang, bersyukur terhadap setiap hasil usaha kita, baik yang berhasil maupun yang tidak berhasil, mensyukuri rejeki dll.


Dengan beberapa cara diatas, semoga kita bisa meminimalisasi dampak buruk dari stres dan memanfaatkan kondisi stres sebagai kondisi yang bisa membuat mental kita lebih kuat dari sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar