Sabtu, 11 Desember 2010

Inovasi and Customer Oriented

Leadership Knowledge at IBM during Turnaround Time
**rolles.blog.binusian.org

Framework Penerapan Leadership Pada Knowledge Management Di IBM

IBM memiliki sejarah yang panjang dalam perkembangan bisnis ICT (Information and Communication Technolgy). Mulai dari perusahaan yang bergerak di bidang penjualan perangkat lunak, sampai menjadi perusahaan yang terdepan dalam inovasi teknologi informasi yang memberikan nilai berupa Solution, Services dan Product.

Bermula dari diluncurkannya Work ethic slogan “THINK” di tahun 1924 yang mendorong terjadinya inovasi, beberapa point dibawah ini menjadi long term value di IBM:

•Inovasi
•Customer Oriented à Dedicated to every client’s success
•Trust and Personal Responsibility
Core Activity yang menjadi proses yang essensial bagi perusahaan di IBM adalah:

•Proses penyediaan solusi bagi setiap client
•Proses penciptaan inovasi
Strategic knowledge yang dimiliki IBM yang memberikan kontribusi bagi proses yang esensial bagi perusahaan adalah:

•Product Knowledge
•Solution Knowledge
•Management Knowledge
Yang memampukan perusahaan untuk memiliki High Performance dalam selama ini adalah kemampuannya untuk berinovasi dan menyediakan solusi bagi setiap client

Tantangan Membangun Leadership Di IBM

IBM yang telah berdiri sejak tahun 1911 memiliki masa yang kepemimpinan yang berbeda-beda. Salah satu masa yang menjadi highlight adalah periode tahun 1993 dimana Lou Gerstner menjadi CEO dan berhasil membawa IBM dari kondisi yang mengalami kerugian menjadi perusahaan yang terus menanjak secara pendapatan. Dengan sejarah panjang kesuksesan membuat IBM saat itu memiliki “success syndrome” yaitu satu kondisi dimana budaya perusahaan di sana memiliki kecenderungan untuk terus mengulangi kebiasaan – kebiasaan yang mereka lakukan meskipun lingkungan telah berubah dan kebiasaan – kebiasaan yang mereka lakukan sudah tidak relevan lagi. Yang menjadi tantangan dalam membangun leadership di IBM pada masa tersebut adalah:

•Mengubah paradigma karyawan yang merasakan budaya IBM saat itu sebagai perusahaan yang tidak mungkin memecat karyawan dan “success syndrome” yang mereka alami
•Birokrasi di IBM yang sudah berlangsung sekian lama sebagai “hasil” dari pertumbuhan perusahaan.
•Kebiasaan pimpinan – pimpinan di IBM yang seringkali menghamburkan uang dalam berbagai kegiatan proses bisnis
Lou pun membuat langkah-langkah tegas dan kongkrit menghadapi tantangan dan membawa Big Blue kembali ke masa kejayaannya, langkah-langkah tersebut antara lain :

•Memberhentikan karyawan yang tidak produktif, mematahkan paradigma budaya IBM “tidak mungkin memecat karyawan”.
•Mengubah struktur organisasi IBM, dimana dengan adanya restrukturisasi ini birokrasi yang membudaya ikut berubah serta mengurangi biaya akibat proses bisnis yang tidak efektif.
Strategi Membangun Leadership Di IBM

Beberapa langkah yang menjadi strategy dalam membangun leadership di IBM adalah:

•Dalam berbagai kesempatan berusaha memberikan impresi bahwa CEO sebagai pemimpin, “berpihak” kepada customer, hal ini untuk mengarahkan budaya memberikan solusi kepada customer lewat slogan “THINK”
•Semua karyawan (pada saat itu khususnya bagian sales) diwajibkan untuk mengenal bisnis dari client, sehingga penjualan bukan hanya penjualan biasa saja tetapi memberikan solusi kepada client
•Membangun relasi dengan customer
•Dengan slogan “Going to Market as one IBM” mengitegrasikan dan menciptakan solusi
•Company culture diarahkan untuk berfokus pada performance
•Culture menjadi sesuai yang diutamakan karena culture melekat dengan sangan kuat dalam segala hal yang berlangsung di perusahaan.
Sebagai pemimpin, Lou Gerstner tau bahwa kepemimpinan yang membawa perubahan culture bersifat jangka panjang itu sebabnya perubahan culture tersebut tidak bisa sekedar dibuat mandate atau diorkestrasi begitu saja, yang bisa dilakukan adalah dengan membangan kondisi untuk mendorong transformasi, dan menyediakan insentif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar