Minggu, 05 Desember 2010

Mencintai perusahaan

Karyawan rela mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan perusahaan karena ia memang sudah sangat mencintai perusahaan tersebut.
be well,
Dwika



Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja
Oleh: AnneAhira.com

“Kamu bodoh!! Tak becus!! Pekerjaan seperti ini saja tak bisa selesai!!”

“Jadi cuma begini aja bisanya?!”

“Kamu tak bisa diandalkan!!”

Dan segudang kata-kata yang bersifat underestimated lainnya. Kata-kata di atas sering kali diucapkan oleh pimpinan perusahaan kepada anak buah. Mereka biasanya akan mengatakan itu bila mereka tak puas dengan hasil kerja karyawannya. Atau mungkin karena kebiasaan.

Salah sedikit, harga diri dibabat habis. Sedangkan saat karyawan berprestasi, tak ada satupun kata pujian terucap dari bibir. Sungguh ironi.

“Bila kita berkata positif, hasilnya juga positif, sebaliknya!”

Pernahkah Anda mendengar ungkapan tersebut? Begitu besar sebenarnya pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Sedikit motivasi bisa menggerakkan ratusan usaha yang bisa memajukan perusahaan. Sayangnya, kebanyakan pimpinan perusahaan tak seperti itu.

Biasanya pimpinan perusahaan cenderung gengsi untuk hanya sekedar memberikan pujian pada bawahan. Sebaliknya, malah cacian yang lebih sering. Padahal bawahan juga manusia yang harus dihargai.

Begitu besar pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja. Lihat contoh di bawah ini.

Mira adalah seorang karyawan pabrik. Dedikasinya begitu besar terhadap pabrik hingga ia rela mengorbankan waktunya untuk keluarga demi pabrik. Akhir tahun tiba, biasanya semua karyawan akan mendapatkan bonus akhir tahun.

Dan pada saat itu Mira kecewa, karena ternyata bonus yang ia terima sama dengan bonus temannya yang kinerjanya jauh di bawahnya bahkan bisa dibilang malas. Untuk tahun-tahun mendatang, Mira enggan mendedikasikan dirinya secara penuh untuk kemajuan pabrik, bahkan ia berencana resign bila ada pekerjaan yang lebih baik.

Lain dengan Tono, dia adalah seorang OB di sebuah perusahaan besar. Suatu ketika ia disuruh membantu salah satu staff untuk fotokopi dokumen.

Tono, yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi bertanya ini itu. Dan staff dengan ramah menjawab semua pertanyaan Tono. Suatu ketika staff tersebut meminta Tono membantu pekerjaannya. Dia berkata “aku yakin kamu bisa, kamu orang yang mau belajar dan belajar.”

Apa yang terjadi kemudian. Kata-kata motivasi yang sangat sederhana itu membuat Tono tak lagi menjadi OB melainkan kepala cabang di salah satu bank swasta.

Cerita di atas bukan mengada-ada, tapi sungguh-sungguh terjadi. Betapa besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan.

Seorang karyawan bahkan rela mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan perusahaan. Bukan karena ingin uang lemburan. Bukan karena ingin menjilat boss. Tapi karena ia memang sudah sangat mencintai perusahaan tersebut.

Mengapa ia begitu cinta? Karena pemimpin perusahaan tersebut adalah seorang yang arif dan bijaksana serta sering memberikan motivasi untukknya. Masih adakah yang berkata bahwa pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja itu tak ada setelah membaca paparan di atas?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar