Rabu, 01 Desember 2010

Penderita Demensia

Demensia adalah memori terganggu. Kadang-kadang penderita demensia juga mempunyai gejala halusinasi dan delusi, serta berkurangnya perhatian pada diri sendiri dan kesadaran yang mengarah ke pengabaian fisik.
be well,
Dwika-ExecuTrain




Pelupa pada orangtua
Oleh: Yul Iskandar

Tanya:
Dr Yul Iskandar yang terhormat

Usia saya 55 tahun dan baru saja pensiun. Kini saya sering menjadi pelupa, terutama nama orang yang baru saya kenal. Nama anak dan cucu masih dapat saya ingat. Hari dan tanggal juga saya ingat. Kalau pergi ke pasar dekat rumah saya masih dapat pulang sendiri. Yang ingin saya tanyakan adalah apakah saya berada pada tahap awal demensia?

Danang, Jakarta.

Jawab :

Sdr Danang Yth.
Terima Kasih atas pertanyaannya.

Dari cerita Anda, mungkin sekali Anda belum menderita demensia karena Anda hanya lupa pada satu bentuk saja. Memang tanda pertama demensia adalah lupa baik nama orang, lupa tanggal dan waktu dan lupa alamat rumah. Tapi gejala lupa juga dapat disebabkan oleh konsentrasi yang kurang pada masalah itu atau konsentrasi yang intensif di bidang lain.

Demensia yang dikenal dengan istilah awam pikun, biasanya ditandai dengan kerusakan mental yang progresif.

Gangguan ini bisa terlihat pada perubahan proses fikir. Misalnya bicaranya sering kacau atau kasar, emosi yang meledak-ledak dan perubahan tingkah laku seperti malas mandi, berdandan atau berpakaian yang yang tidak rapi.

Keadaan ini dapat terjadi pada pria dan wanita biasanya dimulai umur 60 tahun dan sering kali melibatkan kerusakan otak, terutama kerusakan yang mengakibatkan oxygen dan nutrisi ke otak berkurang.

Ada beberapa tipe demensia yaitu penyakit Alzheimer. Penyakit ini terbanyak menyebabkan pelupa atau pikun. Penyakit tersebut belum jelas benar penyebabnya.

Tipe lain adalah demensia arteriosclerosis akibat penebalan arteri pada otak. Demensia juga dapat disebabkan oleh tumor otak, gangguan metabolisme, kekurangan nutrisi atau alkoholisme.

Tanda pertama dari demensia adalah memori terganggu. Ingatannya akan peristiwa yang baru terjadi yang pada awalnya dipengaruhi oleh penilaian dan kebiasaan menjadi rancu orang gagal menangkapnya dan tidak mampu bertindak dengan tepat.

Beberapa penderita tidak tahu di mana mereka berada dan berjalan tak menentu. Penderita dapat melakukan tindakan tidak rasional seperti membalikkan kompor atau menyiram air tanpa alasan.

Kadang-kadang penderita demensia juga mempunyai gejala halusinasi dan delusi, serta berkurangnya perhatian pada diri sendiri dan kesadaran yang mengarah ke pengabaian fisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar