Selasa, 07 Desember 2010

Cara bijaksana

Pemimpin harus dapat mengenal bawahan dengan segala kelemahan dan kelebihannya, menciptakan dan memelihara sikap saling percaya menpercayai, tolong menolong diantara pimpinan dan anggota, mempergunakan cara-cara bijaksana untuk menghilangkan pertentangan yang ada dalam kelompok, menguasai cara-cara memimpin diskusi, rapat, musyawarah dan sebagainya.
be well,
Dwika
ExecuTrain


Dus Managerial : Keterampilan Seorang Pemimpin Pendidikan
Diposkan oleh Affandy Susanto

Dalam buku Pengelolaan Pendidikan (Sobri Drs. Dkk, 2008) disebutkan bahwa Robert Katz dalam (Veitzhal Rivai, 2004) mengidentifikasi tiga keterampilan pemimpin yang mutlak diperlukan, yaitu teknis, manusiawi dan konspetual.

Keterampilan teknis meliputi kemampuang mengaplikasikan pengetahuan kusus atau keahlian spesialisasi (pendidikan)

Keterampilam manusiawi merupakan kemampuan untuk bekerja sama, memahami dan memotivasi orang lain, baik perorangan maupun kelompok banyak orang secara teknis cakap, tetapi secara antar pribadi tidak kompeten.


Keterampilan Konseptual, para pemimpin harus mempunyai kemampuan mental untuk menganalisa dan mendiagnosis situasi yang rumit, misalnya pengambilan keputusan menuntut para pemimpin untuk menentukan letak masalah, megidentifikasi alternatif yang dapat mengoreksi masalah itu, mengoreksi dan memilih alternatif yang terbaik.

Kimball Wiles (1980) menjelaskan beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin adalah :

Keterampilan dalam kepemimpinan, meliputi bagaimana menyusun rencana secara bersama, mengajak anggota untuk berpartisipasi, memelihara moral kerja kelompok yang tinggi, mendelegasikan tanggungjawab dan mengikutsertakan anggotanya untuk membuat keputusan serta mendorong kreativitas anggotanya dan mendorong anggotanya untuk berani tampil ke depan.

Keterampilan dalam hubungan insani, meliputi rasa saling menghargai, menghormati antar personil. Pemimpin mampu dan sanggup bersedia memaafkan atau meminta maaf jika terdapat kesalahan dan kekeliruan, tidak menganggap dirinya selalu benar dan harus diikuti, tidak memaksakan kehendaknya sendiri, yang paling utama bagaimana mengubah anggotanya agar bersikap dan bertingkah laku menjadi demokratis. Hubungan Insani ini tidak dapat dipaksakan namun dapat timbul secara wajar.

Keterampilan dalam proses kelompok, dalam hal ini pemimpin harus dapat mengenal bawahan dengan segala kelemahan dan kelebihannya, menciptakan dan memelihara sikap saling percaya menpercayai, tolong menolong diantara pimpinan dan anggota, mempergunakan cara-cara bijaksana untuk menghilangkan pertentangan yang ada dalam kelompok, menguasai cara-cara memimpin diskusi, rapat, musyawarah dan sebagainya.

Keterampilan dalam administrasi personil, keterampilan yang terutama mengenai cara memilih personil yang memenuhi syarat untuk ditempatkan dalam semua fungsi. Sehingga pemimpin harus tahu tentang: tujuan yang hendak dicapai, macam dan jenis pekerjaan yang dipimpinnya dan cara mengerjakannya, cara dan teknik untuk mencarai dan menemukan sifat-sifat yang diperlukan pada orang-orang yang akan dipekerjakan, cara-cara meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan keahlian pegawainya serta cara-cara memelihara suasana kerja yang sesuai dengan kebutuhan pegawai dan pekerjaanya.

Keterampilan dalam penilaian, maksudnya untuk menilai orang lain seorang pemimpin harus dapat menilai diri sendiri. Keterampilan menilai ini meliputi : menentukan tujuan penilaian, menentukan kriteria yang dipergunakan untuk menilai, mengumpulkan yang dapat diolah dengan menggunakan kriteria tersebut serta menyampaikan hasil penilaian dengan transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar