Rabu, 01 Desember 2010

Memaafkan dan Toleransi

Tumbuhkan rasa hormat pada diri sendiri tidak lain adalah kesedian atau kerelaan anda untuk memberi, memaafkan dan bertoleransi kepada orang lain.
be well,
Dwika-Executrain


Menumbuhkan Rasa Hormat pada Diri Sendiri
by Soegianto Hartono on Wednesday, September 29, 2010 at 12:18am

Kalau anda suka berpikir tentang diri sendiri serta bertindak untuk mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan banyak orang, pikiran dan tindakan ini bukanlah cara untuk mencintai diri sendiri. Namun sesungguhnya anda sedang merasa kasihan terhadap keberadaan diri anda, atau bisa jadi anda sedang mengekpresikan ketidak-puasan anda terhadap diri anda. Dimana perasaan kasihan terhadap diri sendiri ataupun ketidak-puasan terhadap diri sendiri di sebabkan oleh ketidak-cukupan hati – selalu merasa kurang atau tidak pernah merasa puas.

Orang yang mengalami ketidak-cukupan hati senantiasa merasa tidak tenteram dan damai. Mereka bisa melakukan tindakan-tindakan yang sesungguhnya bisa merusak citra dirinya sendiri tetapi tidak pernah di sadarinya. Seperti misalnya kemarahan yang tiba-tiba bisa meledak; bersikap kikir atau pelit – enggan untuk berbagi dengan orang lain; sikap curiga yang berlebihan, tidak memiliki ketulusan dan sebagainya. Inilah yang sebenarnya merendahkan harga diri – self-esteem – nya.



Menghormati diri sendiri tidak sama dengan ke-egoisan yang mementingkan diri sendiri yang berlebihan – self-center. Tetapi berpusat pasa rasa cinta. Artinya kalau anda ingin menghormati diri anda sendiri, anda harus memiliki cinta, dimana cinta itu harus di ekspresikan keluar dalam bentuk memberi, memaafkan dan toleransi.



Memberi



Secara psikologis bahwa perasaan kita tentang diri sendiri cenderung berhubungan dengan perasaan kita tentang orang lain. Kalau anda merasa memberi kepada orang lain, anda pasti mulai merasa memberi terhadap diri sendiri. Misalkan anda membelikan sebuah hanphone baru untuk anak anda yang ulang tahun, tentu anda akan merasa senang. Ada perasaan bahagia di dalam diri anda yang muncul.

Tindakan beramal seperti memberi sumbangan kepada suatu yayasan sosial juga merupakan tindakan memberi. Dengan memberikan bantuan dalam bentuk sumbangan ini juga akan membuat hati anda merasa bahagia.

Selain itu memperlakukan semua orang dengan hormat adalah termasuk sikap mental memberi. Kalau anda menghormati orang lain tentu mereka juga akan menghormati anda.

Kalau anda memberikan senyuman manis kepada orang lain, tentu ini bisa menyejukan hati mereka. Inipun juga merupakan sikap memberi.

Jadi bentuk atau wujud pemberian itu bisa bermacam-macam. Anda bisa menyesuaikan sendiri bentuk pemberian yang sesuai dengan kemampuan dan yang sudah anda miliki. Ingatlah memberi dengan di sertai perasaan terpaksa tidak akan membuat hati anda senang.

Memberi bukanlah sebuah transaksi, memberi juga sebagai kontribusi anda terhadap masyarakat, jadi anda tidak boleh mengharapkan imbalan. Anda harus bisa memberi secara ikhlas, dengan demikian citra diri anda akan meningkat.

Pikirkan manfaat atau nilai tambah yang bisa anda berikan kepada orang lain.!!.



Memaafkan



Kalau saya boleh bertanya, siapa diantara pembaca tulisan ini yang tidak pernah berbuat salah ? kalau anda berbuat salah, ingin kah anda di maafkan oleh orang lain ? kalau ada orang lain yang memaafkan kesalahan-kesalahan anda seperti apa anda menilai orang yang memaafkan kesalahan anda itu ?

Jika anda menjawab pertanyaan ini dan mengatakan bahwa orang yang memafkan itu adalah orang yang murah hati, penyayang dan tidak pendendam; maka anda pun juga harus melakukan hal yang sama, agar orang lain menilai anda sebagai pribadi yang positif.

Ada baiknya mulai saat ini juga, berhentilah mengutuk orang lain dalam pikiran anda – berhenti menghakim mereka, berhenti menyalahkan mereka , dan berhenti membenci mereka atas kesalah-kesalahan mereka. Kalau anda mulai merasa bahwa orang lain itu lebih berharga. Anda akan rela untuk memaafkan. Dan itu artinya anda sudah mengembangkan citra diri yang positif.



Toleransi



Bertoleransi artinya menerima kehadiran orang lain, menghormati serta menghargainya. Disini kita harus rela untuk memandang orang lain dari sudut kesetaraan bukan pada perbedaan. Orang-orang yang menilai orang lain tidak terlalu penting – menganggap rendah, mereka akan sulit untuk bertoleransi. Kalau anda merendahkan orang lain, sebetulnya anda sedang merendahkan diri anda sendiri. Sebaliknya jika anda menghargai orang lain, berarti anda menghargai diri anda sendiri. Bila anda tidak bisa bertoleransi, anda tidak mungkin menghormati dan menghargai diri anda sendiri.

Dengan menghargai orang lain, sebetulnya anda sadar bahwa setiap orang adalah anak Allah dan individu yang unik yang layak di berikan martabat dan penghormatan.



Jadi kunci untuk menumbuhkan rasa hormat pada diri sendiri tidak lain adalah kesedian atau kerelaan anda untuk memberi, memaafkan dan bertoleransi kepada orang lain.

Ini merupakan sikap mental positif yang meningkatkan citra diri serta self-esteem diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar